Friday, May 14, 2010

Pengumuman: Hadirilah Pidato Kebudayaan bertajuk " Membangun Budaya Demokrasi"

Yang akan disampaikan Anas Urbaningrum pada:

Minggu, 16 Mei 2010 pukul 11.00 - 14.30 WIB (diawali dengan makan siang) Di Gedung

Teater Djakarta Lantai 3. Jl. MH. Thamrin No. 9 Jakarta.



RSVP

Lita Regina Lubis +6281283083831

email : reginalitalubis@gmail.com

Adjie: Tim Anas utamakan soliditas

JAKARTA - Koordinator Nasional Tim Sukses Anas Urbaningrum, Adjie Massaid menyatakan pihaknya kini lebih mengutamakan upaya menjaga dan memelihara soliditas seluruh kader pendukung daripada terpancing hiruk pikuk main "kampanye hitam".

"Kami juga enggan mengklaim sudah dapat dukungan sekian banyak. Dengan begitu seolah-olah telah sangat kuat," kata Adji, tadi pagi.

Suami mantan Putri Indonesia, Angelina Sondakh, dan sama-sama jadi anggota DPR RI itu menjelaskan, tim sukses Anas memang diberitakan telah memperoleh dukungan melebihi dua kandidat lain, Marzuki Alie dan Andi Mallarangeng.

Namun, lanjut Adji, dirinya dan kawan-kawan enggan terlalu percaya diri dengan pemberitaan itu, malah menjadikannya sebagai pemicu untuk bekerja politik lebih keras lagi tanpa harus gembar-gembor.

"Seperti gayanya pak Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang adalah ketua Dewan Pembina yang selalu tampil cerdas, santun, demokratis, dan itu juga yang menjadi 'style' Bung Anas yang merembet ke seluruh timses bahkan ke seluruh pendukung yang intinya mengedepankan perilaku 'soft' politik," ungkapnya.

Karena itu, katanya, dirinya mengharapkan seluruh jajaran pendukung Anas Urbaningrum untuk tetap solid, jaga kekompakan, tidak terpancing "kampanye hitam", serta menyukseskan kongres II PD mulai 22 Mei mendatang di Bandung.

Seperti diketahui, Kongres II Partai Demokrat akan diramaikan tiga kandidat ketua umum, yakni Andi Mallarangeng, Anas Urbaningrum, dan Marzuki Alie.

Anas: Dibutuhkan Partai Demokrat Demi Demokrasi Modern di Indonesia

Jakarta - "Yang diperlukan adalah collective leadership dan kesediaan mencari solusi bersama," demikian dikatakan oleh Bapak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono , saat menutup Presidential Lecture mantan Presiden Polandia (1990-1995) Lech Walesa, di Istana Negara, Rabu (12/5) lalu.

Apa yang dikatakan oleh Bapak Presiden tersebut merupakan ide besar untuk mengubah tatanan dunia yang lebih adil. Lebih memberikan kesetaraan kepada setiap negara, untuk berperan menyelesaikan persoalan dunia, demi kemashalatan umat manusia.

Tatanan yang hanya bisa terwujud melalui sebuah kesadaran mewujudkan demokrasi yang modern, yang memahami perbedaan sebagai nilai tambah dan solusi dari setiap persoalan. Bagi Anas Urbaningrum, apa yang disampaikan Bapak Presiden tersebut merupakan petunjuk, bahwa Indonesia dengan keragamannya, bisa menjadi solusi bagi persoalan dunia.

"Ini menjadi inspirasi bagi Anas Urbaningrum untuk terus maju dalam bursa Ketua Umum Partai Demokrat," kata anggota tim pemenangan Anas Urbaningrum, Saan Mustopa. Ia menambahkan, visi yang digagas oleh Anas adalah mewujudkan demokrasi yang modern dan produktif, dengan Partai Demokrat sebagai motor utama. Demokrasi yang mengelola keragaman Indonesia menjadi kekuatan bangsa untuk lebih berdaya di kancah politik internasional. Demokrasi yang memungkinkan nilai kepemimpinan tertanam di jiwa setiap insan Indonesia, dan lahir kembali secara terus menerus.

"Indonesia membutuhkan demokrasi yang modern, karenanya Partai Demokrat harus menang di 2014. Sebab hanya Partai Demokrat yang bisa mengelola perbedaan budaya, religi dan kelas ekonomi menjadi sebuah kekuatan dashyat untuk memajukan Indonesia. Untuk Indonesia, saya mencalonkan diri menjadi Ketua Umum," demikian dikatakan Anas Urbaningrum, di Jakarta, Sabtu (8/5) lalu.

Ia menambahkan, solusi yang dihasilkan dari sebuah keagaman adalah sebuah solusi kolektif. Dirancang, disadari, dipahami dan dilaksanakan bersama. "Ketika setiap insan Indonesia, terutama kader-kader Partai Demokrat memiliki jiwa kepemimpinan itu, maka akan lahir sebuah kesadaran kolektif untuk mencari dan melaksanakan solusi dari setiap persoalan bangsa," lanjut Anas.

Sementara Saan menambahkan, kesadaran kolektif mewujudkan demokrasi yang modern dan produktif bukanlah hasil dari tindakan memaksa. Tapi realisasi dari aksi. Bukan mengklaim, tapi mengayomi. "Setiap calon Ketua Umum Partai Demokrat, selayaknya memberi contoh pada rakyat Indonesia, bahwa klaim hanya membunuh demokrasi dan memasung kesadaran kolektif," kata Saan.
(adv/adv)

Pengumuman: Hadirilah Pidato Kebudayaan bertajuk " Membangun Budaya Demokrasi"

Yang akan disampaikan Anas Urbaningrum pada:

Minggu, 16 Mei 2010 pukul 11.00 - 14.30 WIB (diawali dengan makan siang) Di Gedung

Teater Djakarta Lantai 3. Jl. MH. Thamrin No. 9 Jakarta.

RSVP

Lita Regina Lubis +6281283083831

email : reginalitalubis@gmail.com

Adjie: Tim Anas utamakan soliditas

JAKARTA - Koordinator Nasional Tim Sukses Anas Urbaningrum, Adjie Massaid menyatakan pihaknya kini lebih mengutamakan upaya menjaga dan memelihara soliditas seluruh kader pendukung daripada terpancing hiruk pikuk main "kampanye hitam".

"Kami juga enggan mengklaim sudah dapat dukungan sekian banyak. Dengan begitu seolah-olah telah sangat kuat," kata Adji, tadi pagi.

Suami mantan Putri Indonesia, Angelina Sondakh, dan sama-sama jadi anggota DPR RI itu menjelaskan, tim sukses Anas memang diberitakan telah memperoleh dukungan melebihi dua kandidat lain, Marzuki Alie dan Andi Mallarangeng.

Namun, lanjut Adji, dirinya dan kawan-kawan enggan terlalu percaya diri dengan pemberitaan itu, malah menjadikannya sebagai pemicu untuk bekerja politik lebih keras lagi tanpa harus gembar-gembor.

"Seperti gayanya pak Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang adalah ketua Dewan Pembina yang selalu tampil cerdas, santun, demokratis, dan itu juga yang menjadi 'style' Bung Anas yang merembet ke seluruh timses bahkan ke seluruh pendukung yang intinya mengedepankan perilaku 'soft' politik," ungkapnya.

Karena itu, katanya, dirinya mengharapkan seluruh jajaran pendukung Anas Urbaningrum untuk tetap solid, jaga kekompakan, tidak terpancing "kampanye hitam", serta menyukseskan kongres II PD mulai 22 Mei mendatang di Bandung.

Seperti diketahui, Kongres II Partai Demokrat akan diramaikan tiga kandidat ketua umum, yakni Andi Mallarangeng, Anas Urbaningrum, dan Marzuki Alie.

Anas: Dibutuhkan Partai Demokrat Demi Demokrasi Modern di Indonesia

Jakarta - "Yang diperlukan adalah collective leadership dan kesediaan mencari solusi bersama," demikian dikatakan oleh Bapak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono , saat menutup Presidential Lecture mantan Presiden Polandia (1990-1995) Lech Walesa, di Istana Negara, Rabu (12/5) lalu.

Apa yang dikatakan oleh Bapak Presiden tersebut merupakan ide besar untuk mengubah tatanan dunia yang lebih adil. Lebih memberikan kesetaraan kepada setiap negara, untuk berperan menyelesaikan persoalan dunia, demi kemashalatan umat manusia.

Tatanan yang hanya bisa terwujud melalui sebuah kesadaran mewujudkan demokrasi yang modern, yang memahami perbedaan sebagai nilai tambah dan solusi dari setiap persoalan. Bagi Anas Urbaningrum, apa yang disampaikan Bapak Presiden tersebut merupakan petunjuk, bahwa Indonesia dengan keragamannya, bisa menjadi solusi bagi persoalan dunia.

"Ini menjadi inspirasi bagi Anas Urbaningrum untuk terus maju dalam bursa Ketua Umum Partai Demokrat," kata anggota tim pemenangan Anas Urbaningrum, Saan Mustopa. Ia menambahkan, visi yang digagas oleh Anas adalah mewujudkan demokrasi yang modern dan produktif, dengan Partai Demokrat sebagai motor utama. Demokrasi yang mengelola keragaman Indonesia menjadi kekuatan bangsa untuk lebih berdaya di kancah politik internasional. Demokrasi yang memungkinkan nilai kepemimpinan tertanam di jiwa setiap insan Indonesia, dan lahir kembali secara terus menerus.

"Indonesia membutuhkan demokrasi yang modern, karenanya Partai Demokrat harus menang di 2014. Sebab hanya Partai Demokrat yang bisa mengelola perbedaan budaya, religi dan kelas ekonomi menjadi sebuah kekuatan dashyat untuk memajukan Indonesia. Untuk Indonesia, saya mencalonkan diri menjadi Ketua Umum," demikian dikatakan Anas Urbaningrum, di Jakarta, Sabtu (8/5) lalu.

Ia menambahkan, solusi yang dihasilkan dari sebuah keagaman adalah sebuah solusi kolektif. Dirancang, disadari, dipahami dan dilaksanakan bersama. "Ketika setiap insan Indonesia, terutama kader-kader Partai Demokrat memiliki jiwa kepemimpinan itu, maka akan lahir sebuah kesadaran kolektif untuk mencari dan melaksanakan solusi dari setiap persoalan bangsa," lanjut Anas.

Sementara Saan menambahkan, kesadaran kolektif mewujudkan demokrasi yang modern dan produktif bukanlah hasil dari tindakan memaksa. Tapi realisasi dari aksi. Bukan mengklaim, tapi mengayomi. "Setiap calon Ketua Umum Partai Demokrat, selayaknya memberi contoh pada rakyat Indonesia, bahwa klaim hanya membunuh demokrasi dan memasung kesadaran kolektif," kata Saan.
(adv/adv)

Thursday, May 13, 2010

Indonesia Butuh Ketua Umum Demokrat Yang Visioner Seperti Anas

Jakarta - Indonesia membutuhkan Ketua Partai Demokrat yang visioner dan memiliki kemampuan menggulirkan visi jangka panjang serta penyusunan program kerja jangka panjang.

Pasalnya, sebagai partai terbesar saat ini, Partai Demokrat merupakan kunci untuk mewujudkan Demokrasi yang modern dan produktif.Hal ini terungkap dalam hasil survei Opinion Leaders CIRUS, yang dilansir Minggu (9/5) kemarin.

Dalam surveynya, CIRUS menemukan bahwa visi jauh ke depan yang dibarengi dengan kemampuan menyusun program kerja jangka panjang merupakan salah satu dari 11 kriteria utama kepemimpinan Partai Demokrat, yang dinantikan Indonesia.

Dalam survey yang melibatkan 150 opinion leader, sebagai responden tersebut, Cirus juga menemukan fakta bahwa kandidat Ketua Umum Anas Urbaningrum dianggap memiliki visi dan kemampuan menggulirkan visi jangka panjang, serta penyusunan program kerja jangka panjang, yang jauh lebih baik, jika dibandingkan dengan dua kandidat lainnya Andi Malarangeng dan Marzuki Alie.

Menanggapi temuan tersebut, anggota tim pemenangan Anas Urbaningrum, Saan Mustofa mengatakan, Anas memiliki sudah terbukti memliki visi dan kemampuan menyusun program jangka panjang. “Kiprahnya dalam mempertahankan eksistensi HMI, dan menggerakkan kader-kadernya, di tengah arus gerakan mahasiswa yang panas pada 1998 silam adalah salah satu buktinya,” kata Saan. Ia menambahkan, kemampuan Anas situ semakin terlihat, ketika di usia yang sangat muda, Anas menjadi salah satu tokoh yang turut meletakkan dasar bagi transisi demokrasi Indonesia, melalui perannya di tim verifikasi partai politik dan Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Menurut Saan, pencapaian tersebut hanya bisa dilakukan oleh individu yang memiliki kecerdasan emosi dan pengalaman mengelola konflik. “Anas selalu berpikir jernih sebelum bertindak, dan mengendalikan diri sebelum berkata-kata. Tidak pernah sekalipun ia merendahkan harga diri orang lain. Bahkan kepada lawan politiknya pun, ia tak segan menundukkan kepala, sebagai tanda penghormatan,” lanjut Saan.

Sementara pengamat politik Syamsudin Haris menilai, “Anas sudah membuktikan diri sebagai anak muda yang memiliki kecerdasaan emosi dan memiliki pengalaman memimpin organisasi mahasiswa terbesar, HMI, di era konflik antara mahasiswa dan pemerintah memuncak.”

Senada dengan pendapat kedua tokoh di atas, survey CIRUS juga menemukan fakta bahwa dalam dimensi jiwa kepemimpinan, hal kemampuan memimpin organisasi berskala nasional, menduduki jabatan politik, dan memimpin Partai Demokrat, Anas jauh mengungguli Andi dan Marzuki.

Melihat kenyataan tersebut, ia menilai sangat aneh apabila kemudian jabatan Ketua Umum Partai Demokrat, diduduki oleh orang yang tak pernah punya prestasi menjaga keutuhan suara partai, ketika terjadi gesekan antar partai politik, dalam sebuah isu. “Sulit rasanya mempercayakan perjuangan partai pada orang yang hanya memiliki kelebihan usia, tapi miskin kematangan dan pengalaman mengelola organisasi. Partai Demokrat bukan butuh teori, tapi aksi dan bukti agar tetap menang di 2014 mendatang,” tutup Saan. (adv/adv)

Sahabat Anas Akan Konvoi ke Bandung

JAKARTA, TRIBUN- Sebagai bentuk dukungan terhadap calon Ketua Umum (Ketum) Anas Urbaningrum dalam Kongres II Partai Demokrat pada tanggal 21-23 Mei 2010 di Bandung, sehari sebelum pelaksanaan kongres, sahabat anas akan melakukan konvoi ke Bandung.

Menurut Juru Bicara Sahabat Anas, Yan Zulfikar, mengatakan bahwa mereka akan melakukan konvoi pada tanggal 20 Mei 2010 dengan 100 kendaraan.

"Saat ini, kendaraan untuk konvoi sudah ada daerah yang akan menyumbang. Dari Jawa Timur 30 dan Jawa Tengah 20,"jelasnya di Hotel Sultan, Kamis (14/5/2010).

Selain itu, mereka pun akan mendirikan supercamp di arena kongres supaya yang berkompetisi tidak merasa terlalu tegang.

"Kita pun disana akan mendirikan supercamp dalam arena kongres, supaya yang berkampanye tidak terlalu tegang," ujarnya.

Anas Urbaningrum dinilai bisa lebih baik daripada SBY

Jakarta - Pengamat Politik Universitas Indonesia (UI) Iberamsjah memprediksi calon Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum (AU) tak hanya cocok menjadi Ketua umum.

"Kalau perlu AU gantikan SBY. Sebab anak ini punya bakat untuk menjadi presiden. Tapi kelemahan SBY jangan diikuti oleh AU," kata Iberamsjah, saat diskusi publik Kenegarawanan SBY Untuk Demokrasi Indonesia di Hotel Sultan, Jakarta, Kamis (13/5).

Sementara itu, terkait dengan pencalonan Anas sebagai Ketua Umum Partai Demokrta (PD) Iberamsjah mengatakan, Anas adalah sosok yang santun, rendah hati dan PD membutuhkan orang yang seperti itu dalam membangun dan membesarkan PD

"PD perlu figur yang cerdas, santun, dapat berkomunikasi dengan mitra dan oposisi, bisa menggiring. Bila tidak, maka PD selamat tinggal. Figur itu ada pada AU," kata Iberamsjah.

(new)

Pengamat: Anas Seorang Demokrat

Jakarta, RMOL. Anas Urbaningrum dinilai memenuhi kriteria sebagai pemimpin masa depan Partai Demokrat. Salah satu calon ketua umum Partai Demokrat ini dikenal santun dalam berpolitik.

"Kita lihat saja Anas tidak pernah menciderai orang dalam perkataannya, tidak pernah memojokkan orang, juga tidak pernah menyakiti mitra koalisi atau oposisi," papar pengamat politik UI Iberamsyah saat diskusi yang digelar Sahabat Anas di Hotel Sultan, Jakarta, Kamis (13/5).

Menurut dia, jika melihat latar belakang, Anas punya hubungan yang baik dengan PAN, PKB, dan PPP. Itu karena Anas pernah menjadi ketua umum PB HMI. Kondisi itu tidak berarti bahwa Anas cenderung ke Islam. Anas tetaplah seorang demokrat.

"Saya ini bukan kampanye. Saya 100 persen orang kampus," tegasnya.[rap]

Sahabat Anas Akan Konvoi ke Bandung

JAKARTA, TRIBUN- Sebagai bentuk dukungan terhadap calon Ketua Umum (Ketum) Anas Urbaningrum dalam Kongres II Partai Demokrat pada tanggal 21-23 Mei 2010 di Bandung, sehari sebelum pelaksanaan kongres, sahabat anas akan melakukan konvoi ke Bandung.

Menurut Juru Bicara Sahabat Anas, Yan Zulfikar, mengatakan bahwa mereka akan melakukan konvoi pada tanggal 20 Mei 2010 dengan 100 kendaraan.

"Saat ini, kendaraan untuk konvoi sudah ada daerah yang akan menyumbang. Dari Jawa Timur 30 dan Jawa Tengah 20,"jelasnya di Hotel Sultan, Kamis (14/5/2010).

Selain itu, mereka pun akan mendirikan supercamp di arena kongres supaya yang berkompetisi tidak merasa terlalu tegang.

"Kita pun disana akan mendirikan supercamp dalam arena kongres, supaya yang berkampanye tidak terlalu tegang," ujarnya.

Anas Urbaningrum dinilai bisa lebih baik daripada SBY

Jakarta - Pengamat Politik Universitas Indonesia (UI) Iberamsjah memprediksi calon Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum (AU) tak hanya cocok menjadi Ketua umum.

"Kalau perlu AU gantikan SBY. Sebab anak ini punya bakat untuk menjadi presiden. Tapi kelemahan SBY jangan diikuti oleh AU," kata Iberamsjah, saat diskusi publik Kenegarawanan SBY Untuk Demokrasi Indonesia di Hotel Sultan, Jakarta, Kamis (13/5).

Sementara itu, terkait dengan pencalonan Anas sebagai Ketua Umum Partai Demokrta (PD) Iberamsjah mengatakan, Anas adalah sosok yang santun, rendah hati dan PD membutuhkan orang yang seperti itu dalam membangun dan membesarkan PD

"PD perlu figur yang cerdas, santun, dapat berkomunikasi dengan mitra dan oposisi, bisa menggiring. Bila tidak, maka PD selamat tinggal. Figur itu ada pada AU," kata Iberamsjah.

(new)


Pengamat: Anas Seorang Demokrat

Jakarta, RMOL. Anas Urbaningrum dinilai memenuhi kriteria sebagai pemimpin masa depan Partai Demokrat. Salah satu calon ketua umum Partai Demokrat ini dikenal santun dalam berpolitik.

"Kita lihat saja Anas tidak pernah menciderai orang dalam perkataannya, tidak pernah memojokkan orang, juga tidak pernah menyakiti mitra koalisi atau oposisi," papar pengamat politik UI Iberamsyah saat diskusi yang digelar Sahabat Anas di Hotel Sultan, Jakarta, Kamis (13/5).

Menurut dia, jika melihat latar belakang, Anas punya hubungan yang baik dengan PAN, PKB, dan PPP. Itu karena Anas pernah menjadi ketua umum PB HMI. Kondisi itu tidak berarti bahwa Anas cenderung ke Islam. Anas tetaplah seorang demokrat.

"Saya ini bukan kampanye. Saya 100 persen orang kampus," tegasnya.[rap]

Wednesday, May 12, 2010

Tim Pemenangan Anas Menilai Wacana Aklamasi Digulirkan Pihak yang Tidak PeDe

JAKARTA - Kubu kandidat calon ketua umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum menanggapi enteng wacana pemilihan secara aklamasi. Ketua Tim Pemenangan Ahmad Mubarok menilai, wacana itu sengaja digulirkan oleh pihak-pihak yang sudah tidak memiliki kepercayaan diri.

"Yang menyampaikannya (wacana aklamasi, Red) adalah orang yang tidak yakin bisa terpilih menjadi ketua umum, tak pede," ujar Mubarok di Jakarta kemarin (12/5). Latar belakang munculnya wacana tersebut, tidak lain menurut dia, setelah melihat kenyataan bahwa dukungan mayoritas DPD/DPC tetap diberikan ke Anas hingga saat ini.


Secara tegas wakil ketua umum DPP Demokrat itu menyatakan tidak sepakat dengan wacana tersebut. Alasannya, selain dinilai kurang demokratis, pelaksanaan kongres belum menunjukkan tanda-tanda mencemaskan. "Apa alasannya? Kompetisi antarkandidat juga masih berlangsung lancar dan wajar," katanya.

Lain halnya, lanjut Mubarok, jika kompetisi sudah menjurus pada perpecahan dan situasi deadlock. "Ini kongres belum dilaksanakan kok sudah bilang aklamasi, kan aneh," tandas guru besar UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, tersebut.

Yang jelas, tambah dia, selama perjalanan kongres masih sesuai dengan relnya, wacana aklamasi tidak sepatutnya disampaikan. Hal itu sama halnya dengan meniadakan kongres. "Sekalian saja tidak usah ada kongres," imbuhnya.

Sementara itu, Ketua Tim Pemenangan Andi Mallarangeng, Nachrowi Ramli, mengatakan, keinginan pihaknya agar pemilihan ketua umum dilangsungkan aklamasi bukan karena tidak percaya diri. Sebab, menurut dia, dukungan kepada kandidatnya semakin hari semakin gemuk. "Tidak ada itu. Dukungan semakin hari semakin merata saat ini," ujarnya.

Dia mengklaim, hingga saat ini dukungan yang masuk sudah mencapai 86 persen. Bukan hanya dukungan lisan, lanjut Nachrowi, dukungan para pengurus Demokrat di daerah itu ditegaskan dalam pernyataan tertulis. (dyn/c2)

Anas Yakin Dukungan DPC-DPD Solid

JAKARTA - Manuver politik kandidat lain tidak membuat calon Ketua Umum DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum terpancing. Anas memilih sikap tenang sekaligus yakin dukungannya tetap solid.

Anas yang juga Ketua DPP Partai Demokrat mengaku rileks menghadapi persaingan politik di internal partainya menjelang Kongres Nasional Kedua di Bandung, 21_23 Mei mendatang.

Semua jenis kampanye yang dimunculkan lawan politiknya, Andi Mallarangeng dan Marzuki Alie, dihadapinya tanpa aksi pembalasan.


Cara berpolitik seperti itulah yang ingin ditunjukkan kandidat pengusung jargon "Politik Cerdas dan Sopan" yang menganut ajaran pendiri Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

"Saya selalu mengungkapkan kepada seluruh tim, DPC, dan DPD bahwa kita adalah penganut nilai ajaran SBY, yaitu politik cerdas dan santun. Kita adalah penganut politik putih, bukan politik hitam. Karena itu, kalau ada kampanye hitam, tak perlu dibalas," katanya, Rabu (12/5/2010) kemarin.

Mantan anggota Komisi PemilihanUmum( KPU) ini yakin bahwa cara berpolitik santun akan melahirkan suasana kongres yang kondusif. Dia sengaja tidak menunjukkan gerakan politik dalam upaya memenangkan kursi Ketua Umum DPP Partai Demokrat periode 2010_2015 mendatang.

"Saya ini yang paling rileks dari pada calon-calon yang lain. Memang tekanan pada saya paling kecil daripada calon yang lain," katanya.

Selain gerakan politiknya tidak ingin banyak diekspos, Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR ini mengaku telah memiliki ikatan hati dan nalar politik yang sama dengan semua dewan pimpinan daerah dan dewan pimpinan cabang (DPDDPC) se-Indonesia.

Karena itu, dia optimistis bahwa dukungannya tidak akan bergeser hingga digelarnya pemilihan ketua umum DPP. Ditambah lagi dengan aktivitas politik yang telah dia rajut lima tahun sebelumnya sebagai Ketua DPP bidang politik. Hal itu sangat memudahkan dirinya untuk menjalin komunikasi dengan DPC dan DPD.

Keyakinan Anas atas soliditas para pendukungnya juga didasarkan pada hasil survei Lembaga Penelitian, Pendidikan,Penerangan Ekonomi, dan Sosial (LP3ES).

Dalam survei itu LP3ES mewawancarai para Ketua DPC dan DPD yang memiliki hak suara dalam pemilihan ketua umum Partai Demokrat dalam kongres nanti. Hasilnya, Anas unggul dengan 46,2 persen, Marzuki Alie 21,3 persen, serta Andi Mallarangeng hanya 2,3 persen.

"Saya tahu potret itu bisa berubah. Tetapi, dengan situasi seperti sekarang ini, saya rasa perubahannya tidak begitu besar. Ya, masih di kisaran itu saja," ujarnya.

Tim Pemenangan Anas Menilai Wacana Aklamasi Digulirkan Pihak yang Tidak PeDe

JAKARTA - Kubu kandidat calon ketua umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum menanggapi enteng wacana pemilihan secara aklamasi. Ketua Tim Pemenangan Ahmad Mubarok menilai, wacana itu sengaja digulirkan oleh pihak-pihak yang sudah tidak memiliki kepercayaan diri.

"Yang menyampaikannya (wacana aklamasi, Red) adalah orang yang tidak yakin bisa terpilih menjadi ketua umum, tak pede," ujar Mubarok di Jakarta kemarin (12/5). Latar belakang munculnya wacana tersebut, tidak lain menurut dia, setelah melihat kenyataan bahwa dukungan mayoritas DPD/DPC tetap diberikan ke Anas hingga saat ini.


Secara tegas wakil ketua umum DPP Demokrat itu menyatakan tidak sepakat dengan wacana tersebut. Alasannya, selain dinilai kurang demokratis, pelaksanaan kongres belum menunjukkan tanda-tanda mencemaskan. "Apa alasannya? Kompetisi antarkandidat juga masih berlangsung lancar dan wajar," katanya.

Lain halnya, lanjut Mubarok, jika kompetisi sudah menjurus pada perpecahan dan situasi deadlock. "Ini kongres belum dilaksanakan kok sudah bilang aklamasi, kan aneh," tandas guru besar UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, tersebut.

Yang jelas, tambah dia, selama perjalanan kongres masih sesuai dengan relnya, wacana aklamasi tidak sepatutnya disampaikan. Hal itu sama halnya dengan meniadakan kongres. "Sekalian saja tidak usah ada kongres," imbuhnya.

Sementara itu, Ketua Tim Pemenangan Andi Mallarangeng, Nachrowi Ramli, mengatakan, keinginan pihaknya agar pemilihan ketua umum dilangsungkan aklamasi bukan karena tidak percaya diri. Sebab, menurut dia, dukungan kepada kandidatnya semakin hari semakin gemuk. "Tidak ada itu. Dukungan semakin hari semakin merata saat ini," ujarnya.

Dia mengklaim, hingga saat ini dukungan yang masuk sudah mencapai 86 persen. Bukan hanya dukungan lisan, lanjut Nachrowi, dukungan para pengurus Demokrat di daerah itu ditegaskan dalam pernyataan tertulis. (dyn/c2)

Anas Yakin Dukungan DPC-DPD Solid

JAKARTA - Manuver politik kandidat lain tidak membuat calon Ketua Umum DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum terpancing. Anas memilih sikap tenang sekaligus yakin dukungannya tetap solid.

Anas yang juga Ketua DPP Partai Demokrat mengaku rileks menghadapi persaingan politik di internal partainya menjelang Kongres Nasional Kedua di Bandung, 21_23 Mei mendatang.

Semua jenis kampanye yang dimunculkan lawan politiknya, Andi Mallarangeng dan Marzuki Alie, dihadapinya tanpa aksi pembalasan.


Cara berpolitik seperti itulah yang ingin ditunjukkan kandidat pengusung jargon "Politik Cerdas dan Sopan" yang menganut ajaran pendiri Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

"Saya selalu mengungkapkan kepada seluruh tim, DPC, dan DPD bahwa kita adalah penganut nilai ajaran SBY, yaitu politik cerdas dan santun. Kita adalah penganut politik putih, bukan politik hitam. Karena itu, kalau ada kampanye hitam, tak perlu dibalas," katanya, Rabu (12/5/2010) kemarin.

Mantan anggota Komisi PemilihanUmum( KPU) ini yakin bahwa cara berpolitik santun akan melahirkan suasana kongres yang kondusif. Dia sengaja tidak menunjukkan gerakan politik dalam upaya memenangkan kursi Ketua Umum DPP Partai Demokrat periode 2010_2015 mendatang.

"Saya ini yang paling rileks dari pada calon-calon yang lain. Memang tekanan pada saya paling kecil daripada calon yang lain," katanya.

Selain gerakan politiknya tidak ingin banyak diekspos, Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR ini mengaku telah memiliki ikatan hati dan nalar politik yang sama dengan semua dewan pimpinan daerah dan dewan pimpinan cabang (DPDDPC) se-Indonesia.

Karena itu, dia optimistis bahwa dukungannya tidak akan bergeser hingga digelarnya pemilihan ketua umum DPP. Ditambah lagi dengan aktivitas politik yang telah dia rajut lima tahun sebelumnya sebagai Ketua DPP bidang politik. Hal itu sangat memudahkan dirinya untuk menjalin komunikasi dengan DPC dan DPD.

Keyakinan Anas atas soliditas para pendukungnya juga didasarkan pada hasil survei Lembaga Penelitian, Pendidikan,Penerangan Ekonomi, dan Sosial (LP3ES).

Dalam survei itu LP3ES mewawancarai para Ketua DPC dan DPD yang memiliki hak suara dalam pemilihan ketua umum Partai Demokrat dalam kongres nanti. Hasilnya, Anas unggul dengan 46,2 persen, Marzuki Alie 21,3 persen, serta Andi Mallarangeng hanya 2,3 persen.

"Saya tahu potret itu bisa berubah. Tetapi, dengan situasi seperti sekarang ini, saya rasa perubahannya tidak begitu besar. Ya, masih di kisaran itu saja," ujarnya.

Monday, May 10, 2010

Ketua Umum Bukan Tujuan!

INILAH.COM, Jakarta - Perebutan posisi Ketua Umum DPP Partai Demokrat jelang kongres memang tidak sepanas beberapa bulan lalu. Namun masing-masing kandidat terus mempersiapkan diri termasuk Anas Urbaningrum.

Anas menegaskan niat dirinya untuk maju dalam perebutan Demokrat 1 bukanlah menjadi tujuan. “Saya maju itu fokusnya bukan menjadikan posisi ketua umum sebagai tujuan, bukan itu,” ujarnya kepada pers termasuk R Ferdian Andi R dari INILAH.COM di Jakarta, Sabtu (10/5).

Menurut Anas, dirinya ingin membangun tradisi demokrasi yang baik, sehat, dan dewasa di Partai Demokrat. Karena itu untuk mendapatkan mandat sebagai ketua umum harus ditempuh dengan cara yang baik, elegan, dan demokratis. Apa maksud pernyataan Anas? Berikut wawancara lengkapnya:


Dua pekan menjelang Kongres Partai Demokrat, DPC akan melakukan pleno untuk penentuan siapa yang akan dipilih dalam kongres Partai Demokrat, apa komentarnya?

Itu hak politik DPC, kita serahkan kreativitas pada DPC dan DPD. Saya kira mereka sudah matang dan dewasa, bisa memilih siapa yang paling cocok untuk memilih pimpinan Partai Demokrat ke depan. Jadi kita percayakan saja pada DPD/DPC.

Bagaimana hasil dari operasi senyap yang dilakukan tim Anda jelang dua minggu pelaksanaan kongres?

Bukan operasi senyap. Prinsipnya begini, kami mengharapkan yang terbaik. Saya maju itu fokusnya bukan menjadikan posisi ketua umum sebagai tujuan, bukan itu. Tetapi jika dipercaya, oleh peserta kongres untuk memimpin partai sebagai tentu itu sebuah kehormatan dan kepercayaan yang harus saya tunaikan dengan baik.

Saya yakin, ide dan gagasan bersama yang berkembang selama ini menjadi ikatan sambungan komitmen antara saya, DPD, dan DPC. Mengapa saya maju, karena Indonesia butuh demokrasi yang modern, mapan, dan produktif. Partai Demokrat sebagai partai terbesar, jika bisa terus berkembang itu bisa menjamin demokrasi di Indonesia. Jadi konteksnya seperti itu.

Pernyataan ini bukan wujud pelemahan dan mengendurkan Anda untuk maju sebagai Ketua Umum Partai Demokrat?

Sama sekali tidak, justru menguatkan. Maksud saya, ketua umum tidak boleh menjadi tujuan, kalau ketua umum menjadi tujuan, segala cara akan diraih untuk meraih posisi itu. Padahal kita ingin membangun tradisi demokrasi yang baik, sehat, dan dewasa di Partai Demokrat. Karena itu untuk mendapatkan mandat sebagai ketua umum, itu harus ditempuh dengan cara yang baik, elegan, demokratis, dan cara yang bisa mengukuhkan tradisi Demokrat yang baik dan bisa mendorong konres sebagai konsolidasi partai.

Bagaimana dengan wacana proses pemilihan Ketua Umum dengan cara aklamasi?

Kita serahkan kepada peserta kongres. Aklamasi atau voting itu model pengambilan keputusan. Biasanya, kalau calon hanya satu maka caranya aklamasi. Tapi kalau calonnya lebih dari satu ya pemungutan suara. Pemungutan suara sama terhormatnya dengan cara aklamasi.

Banyak yang menyebutkan, kongres Partai Demokrat mendatang endingnya akan seperti model kongres PAN dengan aklamasi kepada Andi Mallarangeng. Anda akan mundur dan menyerahkan ke Andi Mallarangeng. Apakah betul dengan isu tersebut?

Ini Partai Demokrat, ini bukan PAN.

Berapa data riil yang memberikan dukungan ke Anda dari DPC dan DPD Partai Demokrat?

Makin baik, makin mantab. Tidak perlu disebut angkanya. [mdr]

Sunday, May 9, 2010

Anas: Ini Bukan Koalisi Dagang Sapi

VIVAnews - Demokrat menegasakan bahwa koalisi pendukung pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Boediono demi meningkatkan kesejahteraan rakyat. Kesepakatan politik yang terjadi dapat memperkokoh dan mengefektifkan koalisi.

"Bukan untuk melayani kepentingan transaksional para elit partai. Bukan koalisi dagang sapi," kata salah satu Ketua Dewan Pimpinan Pusat Demokrat Anas Urbaningrum dalam keterangan tertulisnya, Senin 10 Mei 2010.

Anas yakin, efektifitas koalisi bisa berpengaruh dan semakin banyak berbuat untuk kepentingan rakyat.

Orientasinya adalah untuk menjamin efektifitas dan produktivitas pemerintah.

"Jangan sampai ikhtiar untuk membangun koalisi politik yang stabil dan produktif dianggap sebagai keganjilan," ujar Ketua Fraksi Demokrat di DPR ini.

Anas menegaskan, partai-partai koalisi bersepakat untuk membentuk Sekretariat Bersama Partai Koalisi. Di dalam sekretariat gabung itu, akan dibahas dan disepakati isu-isu dan agenda strategis yang akan dilaksanakan bersama seluruh partai koalisi.

"Agenda dan isu strategis itu adalah fokus pada upaya membina demokrasi produktif dan peningkatan kesejahteraan rakyat," tegasnya.

Menurut Anas, membina koalisi yang terlembaga adalah tuntutan sejarah dan untuk kepentingan masa depan. "Ini adalah operasionalisasi dari komitmen berkoalisi," ujarnya.

Seperti diketahui, pada Kamis 6 Mei malam lalu digelar pertemuan mitra koalisi SBY-Boediono di kediaman Presiden SBY di Cikeas, Bogor. Hasilnya, SBY menjadi Ketua Koalisi, dan Aburizal Bakrie menjadi Ketua Harian. (hs)

Tekanan ke Kubu AU Semakin Kuat

JAKARTA – Jelang Kongres II Partai Demokrat, suasana kompetisi yang bersih antar kandidat kian tercoreng. Buktinya, kubu Anas Urbaningrum (AU) tanpa henti merasakan adanya kampanye hitam dari oknum-oknum yang ingin menjatuhkan citra Anas di mata para pendukungnya. Salah satunya melalui SMS di ponsel DPD dan DPC dan tim sukses.

“Bukan hanya itu, kami juga para timses sering menerima pesan-pesan ataupun omongan yang tidak mengenakan di antara sesama kader Demokrat,” kata timses AU for PD-1, Mirwan Amir, kemarin.

Mirwan menilai kampanye hitam itu tak lebih sebagai rasa iri yang berlebihan kepada Anas. Fitnah yang paling menonjol adalah Anas itu akan menjadikan PD menjadi partai kanan, karena Anas adalah mantan ketua umum PB Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).

“Menurut saya rumor tersebut sangat lucu dan kekanakan. Kami para timses dan pendukung AU tidak melihat sesuatu yang aneh yang akan dilakukan oleh Mas Anas. Karena Demokrat sampai kapanpun akan tetap berada sebagai partai tengah yang modern,” kata Wakil Ketua Badan Anggaran DPR RI tu.

Serangan terhadap kubu Anas memang sedang gencar-gencarnya dilakukan. Maklum, posisi Anas Urbaningrum sebagai kandidat kuat ketua umum teus mendapat dukungan dari akar rumput. Karena itu, Mirwan mengatakan, makin berkibar Anas makin banyak pula yang ingin menjatuhkan citranya.

Secara khusus Mirwan mengaku kecewa dengan pernyataan salah satu pendiri Demokrat, Vence Rumangkang, saat peluncuran buku Sejarah Partai Demokrat di Hotel Sahid, Kamis. Sebab, di depan publik dan kader Demokrat yang hadir serta di depan dua kandidat ketum, Andi Mallarangeng (AM) dan Anas Urbaningrum, Vence menyatakan Anas adalah sosok yang kuat namun itu sesudah Andi Mallarangeng. Pernyataan itu, menurut Mirwan, tidak pada tempatnya.

“Itukan peluncuran buku Demokrat yang hadir adalah seluruh kader Demokrat dan bukan acara khusus yang diselenggarakan oleh salah satu kandidat ketum. Tapi, kok bisa-bisanya dia memberi sambutan bahwa Anas belum cocok untuk menjadi ketum. Ini jelas penghinaan,” tegasnya. Dia merasakan acara itu seperti settingan.

Kekecewaan Mirwan juga diutarakan oleh pendukung AU lainnya, Umar Arsal. Menurut anggota Komisi V DPR RI, dirinya kecewa dengan sambutan Vence Rumangkang yang saat ini telah berpindah partai ke Partai Barisan Nasional (Barnas). Menurutnya, jika ingin mendukung salah satu kandidat, maka bukan momennya di depan umum.(dil)

Survei Cirus Unggulkan Anas Urbaningrum

JAKARTA- Calon Ketua Umum Partai Demokrat (PD), Anas Urbaningrum mengungguli hampir seluruh kriteria dalam 11 kualifikasi rating dalam survei profiling calon ketua umum PD versi opinion leader yang dilakukan oleh Cirus surveyors group bersama pusat kajian psikologi politik Universitas Indonesia.

Bahkan, Anas menduduki kategori very excellent dalam rating dimensi stabilitas emosi dengan skor 8,2 dalam indikator ketenangan dalam menghadapi serangan atau kritik. Skor tersebut jauh diatas skor kandidat lainnya yakni Andi Malarangeng yang hanya meraih 6,5 dan Marzuki Alie yang hanya mampu memperoleh skor 6,1.



Begitupun dalam rating-rating lainnya yakni rating dimensi visioner, Anas dianggap memiliki kemampuan menggulirkan visi jangka panjang dan menyusun program kerja jangka panjang melebihi dua kandidat lainnya, dengan skor 7,5. Selain itu, di dalam rating dimensi jiwa kepemimpinan, Anas pun dianggap memiliki kemampuan memimpin organisasi berskala nasional serta mampu memimpin PD selama lima tahun kedepan.

Anas juga menjadi unggulan dalam rating dimensi gaya kepemimpinan demokratis, rating dimensi keterampilan politik, rating dimensi keterampilan komunikasi politik, rating dimensi nasionalisme, dan rating dimensi integritas moral dengan indikator jujur, bebas dari korupsi dan bersih dari skandal moral, kesusilaan dan narkoba, meskipun skornya tak tertaut terlampau jauh dari dua kandidat lainnya. Bahkan, dalam rating dimensi religiusitas, Anas mengungguli kedua kandidat lain dengan skor 7,5 dan Marzuki di 6,7 serta Andi berada di posisi terbuncit dengan skor 6,4.

Kandidat lainnya, yakni Andi, hanya mampu mengungguli Anas di salah satu indikator dalam rating dimensi penampilan. Dengan indikator pesona dalam penampilan, serta penampilan rapi dan enak dipandang Andi berada di posisi lebih tinggi sedikit dari Anas dan Marzuki. Selain itu, Andi pun mengungguli Anas, yang hanya mampu meraih skor 7,5, dengan skor 7,8 dalam rating dimensi intelektualitas pada indikator latar belakang pendidikan. Meskipun, dalam rating yang sama, Anas masih mengungguli kedua kandidat dalam kemampuan mengeluarkan ide cemerlang serta kemampuan menyelesaikan persoalan pelik.

Hamdi Muluk, peneliti dari Cirus Surveyors Group, mengatakan survei ini dilatarbelakangi pendapat bahwa masyarakat dan elite politik pun berhak mendapat informasi yang detil tentang profil calon pemimpinnya. "Sehingga publik tak hanya mendapatkan informasi mengenai dukungan atau vote, tapi juga informasi tentang kualifikasi, karakter serta sifat-sifat calon pemimpin," katanya dalam paparan laporan hasil profiling tersebut di Hotlet atlet Century Park, Ahad (9/5).

Menurut dia, penilaian tentang profil serta karakter calon pemimpin politik dapat dilakukan dengan berbagai pendekatan. Salah satunya dengan meminta penilaian opinion leader yang dianggap sebagai orang dengan kepedulian terhadap urusan publik dan politik, memiliki pengetahuan memadai, serta kemampuan memberikan penilaian objektif.

Penelitian tersebut, kata dia, dilakukan terhadap 150 opinion leader di 15 ibukota Provinsi di Indonesia, pada 24-30 April 2010 silam. Respondennya, tambah Hamdi, terdiri dari kalangan akademisi, pimpinan LSM, Pimpinan redaksi media cetak terkemuka, tokoh agama, dan tokoh politik tingkat provinsi, tokoh masyarakat dan budayawan.

Kubu Anas Lupakan Tawaran Sekjen

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Juru Bicara Anas Urbaningrum untuk Demokrat, Saan Mustofa, menilai, tawar menawar jabatan politik menuju kongres Partai Demokrat tidak dielok dilakukan sejak dini.Apalagi tawar menawar dilakukan kepada kandidat ketua umum yang tengah menggapai kursi Demokrat 1.

"Tidak elok kalau hanya menawarkan sekjen (sekretaris jenderal). Kita bersusah payah agar Anas Urbaningrum untuk ketua umum," ungkap Saan Mustofa di Jakarta, Minggu (9/5/2010).



Dia berharap, semestinya kompetisi berjalan dengan baik, tanpa fitnah dan black campaign. "Kualitas demokrasi ditentukan kualitas kompetisi di masing-masing internal partai," ujarnya.

Saan menyebut, kongres menjadi momentum konsolidasi partai agar menjadi kokoh dan kuat. "Momentum konsolidasi mengarah ke sana," terangnya.

Seperti diketahui, kubu kandidat calon ketua umum Partai Demokrat Andi Alfian Mallarangeng menawarkan jabatan sekjen kepada Anas Urbaningrum bila Andi Mallarangeng menjadi ketua umum.

Kongres Partai Demokrat akan digelar mulai 21-23 Mei di Bandung. Tiga kandidat calon ketua umum dipastikan akan maju, di antaranya Anas Urbaningrum, Andi Mallarangeng, dan Marzuki Alie.

Anas Akui Dukungan Sebagai Ketum PD Makin Mantap

INILAH.COM, Jakarta - Anas Urbaningrum, salah satu kandidat Ketua Umum Demokrat, mengaku semakin yakin dengan jumlah dukungan atas dirinya. Namun, Anas tak menjadikan posisi Ketua Umum sebagai tujuan utama.

"Makin mantap, makin baik," kata Anas Urbaningrum, usai dialog 'Ketika Jeng Sri Pergi' di Warung Daun Cikini, Jakarta, Sabtu (8/5).

Namun Anas enggan menyebutkan jumlah dukungan dari DPD dan DPC. "Tidak perlu disebut angkanya," cetusnya.


Anas mengatakan dirinya maju sebagai calon Ketua Umum bukan untuk menjadikan posisi Ketum Demokrat sebagai tujuan utama. Sebab, jika posisi Ketum menjadi tujuan maka segala cara akan digunakan untuk meraih posisi tersebut.

"Posisi Ketum harus dilakukan dengan cara-cara yang baik, cara-cara yang elegan, cara-cara yang demokratis, cara-cara yang bisa mengukuhkan tradisi internal demokrasi yang baik dan cara-cara yang mendorong kongres ini menjadi forum konsolidasi politik bagi partai demokrat," ujarnya.

Anas juga mengungkapkan alasan mengapa dirinya mau maju mencalonkan diri sebagai Ketum PD, karena Indonesia membutuhkan Demokrasi yang makin modern, matang dan produktif.

"Dan Partai Demokrat yang merupakan partai terbesar sekarang, partai tengah, partai yang moderat, partai yang nasionalis religius jika terus berkembang itu akan menjamin masa depat demokrasi Indonesia," ujarnya. [win/bar]

Hatta Radjasa Tidak Tersingkir

INILAH.COM, Jakarta - Pembentukan Sekretariat Gabungan Partai Koalisi SBY-Boediono yang langsung dipimpin SBY serta Aburizal Bakrie sebagai Ketua Harian Setgab langsung menimbulkan spekulasi. Salah satunya, kondisi ini sama saja menyingkirkan posisi Hatta Radjasa yang selama ini menjadi koordinator koalisi.

Ketua DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum membantah spekulasi yang berkembang. Menurut dia, tidak ada penyingkiran terhadap posisi Hatta Radjasa. Menurut kandidat Ketua Umum Partai Demokrat ini, Hatta Radjasa tetap menjadi bagian dari koalisi.

“Tidak ada evaluasi terhadap posisi Pak Hatta Radjasa. Peran Pak Hatta tetap di tengah sebagai bagian dari peserta koalisi,” ujarnya kepada pers termasuk R Ferdian Andi R dari INILAH.COM ditemui seusai mengikuti sebuah diskusi di Jakarta, Sabtu (8/5).


Mengapa pula Aburizal Bakrie yang ditunjuk sebagai Ketua Harian Setgab Partai Koalisi SBY-Boeidono? Bagaimana implikasinya terhadap partai koalisi lain khususnya dari partai tengah seperti PKS, PKB, PAN, dan PPP? Berikut wawancara lengkapnya:

Apakah pembentukan Setgab untuk menghentikan proses politik terhadap Sri Mulyani termasuk Boediono?

Itu soal lain. Setgab Koalisi itu konstruksinya untuk semakin mengokohkan dan mengefektifkan koalisi. Ini ikhtiar politik yang dikembangkan. Idenya ketika lobi-lobi perintisan koalisi dulu menjelang pencalonan capres/cawapres dan baru didefenitifkan sekarang.

Jadi tidak terkait dengan kasus Sri Mulyani. Saya kira tidak ada kaitannya dengan rekomendasi Panitia Angket Century. Termasuk rekomendasi di bidang hukum, karena yang punya kewenangan KPK. KPK lembaga mandiri, saya kira kita hormati.

Apa pertimbangannya Aburizal Bakrie dijadikan sebagai Ketua Harian Setgab Koalisi?

Karena Ical adalah Ketua Umum partai terbesar kedua. Ketua Setgab adalah Pak SBY dari partai terbesar. Jadi itu saja pertimbangannya.

Bagaimana reaksi dari partai koalisi lainnya?

Setuju semua, karena itu kesepakatan bersama dari enam partai peserta koalisi.

Apa jangka pendek program dari Setgab Koalisi ini?

Segera mengoperasionalkan Setgab, sehingga isu penting segara dibahas bersama dan menjadi kesepakatan bersama.

Apakah dengan Setgab bukan justru melemahkan posisi Partai Demokrat?

Pasti tidak, karena identitas masing-masing partai dihargai, karakter masing-masing partai dihargai, keberagaman dihargai bukan untuk melebur dan menyeragamkan, tetapi untuk bekerja sungguh-sungguh.

Mengapa pembentukan Setgab berdekatan dengan mundurnya Sri Mulyani?

Kami tidak berpikir momentum, karena ini tidak terkait dengan momentum itu.

Apakah Setgab ini tidak menimbulkan komplikasi politik khususnya menimpa pada partai tengah seperti PKS, PPP, PKB, dan PAN?

Bukan, ini kesepakatan bersama yang diketok bersama. Bahkan ini keinginan bersama. Tidak ada evaluasi terhadap posisi Pak Hatta Radjasa. Peran Pak Hatta tetap di tengah sebagai bagian dari peserta koalisi. Sekali lagi Pak Ical dipilih sebagai Ketua Harian Setgab, karena memang beliau pimpinan partai pemenang kedua, ini sangat logis.

Bagaimana dengan isu pembentukan Setgab ini juga menjadi pintu reshuffle sejumlah pos menteri seperti dari PKS?

Ah, tidak ada. Jadi saya ulangi lagi, ini bukan perombakan koalisi, tapi pengokohan kerjasama politik dari enam partai peserta koalisi.

Dengan dipilihnya Ical sebagai Ketua Harian Setgab apakah tidak ada insensif yang diberikan oleh SBY terhadap Partai Golkar?

Kursi apa, ini tidak ada urusan kursi-kursian. Ini urusan komitmen bersama agar pemerintahan koalisi stabil, bisa bekerja dengan baik, bisa melakukan sesuatu yang lebih banyak untuk kepentingan rakyat. Itu sangat eksplisit disepakati bersama. Jadi tidak ada pembicaraan soal kursi dan insensif. Sama sekali tidak ada, ini koalisi putih untuk kepentingan rakyat. [mdr]

Anas: Menuju Ketua Umum Harus Elegan

Upaya mencapai posisi Ketua Umum Partai Demokrat harus dilakukan dengan cara-cara yang elegan, santun, dan demokratis, sehingga tercipta suasana kondusif di internal partai.

"Saya maju sebagai kandidat Ketua Umum Partai Demokrat tapi bukan menjadikan posisi ketum umum sebagai tujuan utama," kata kandidat Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum di Jakarta, Sabtu (8/5).

Anas mengatakan mencalonkan diri sebagai kandidat Ketua Umum Partai Demokrat karena melihat Indonesia ke depan membutuhkan demokrasi yang modern, matang, dan produktif.

Partai Demokrat sebagai partai terbesar saat ini harus didorong agar menjadi lebih besar, moderat, dan memposisikan diri sebagai partai tengah, guna memfasilitasi iklim demokrasi yang modern.

Ketua Bidang Politik DPP Partai Demokrat ini mengatakan, jika posisi ketua umum menjadi tujuan utama maka segala cara akan dilakukan untuk mencapai posisi tersebut. Padahal, sebagai kader partai hendaknya mampu mendorong konsolidasi kader di internal partai melalui momentum kongres. "Dengan memberikan contoh yang baik, elegan, dan demokratis, maka bisa menjadi contoh teladan bagi seluruh kader Partai Demokrat," kata Anas.

Ketika ditanya bagaimana dukungan terhadap dirinya dari pengurus Partai Demokrat di tingkat provinsi (DPD) dan tingkat kabupaten/kota (DPC), Anas mengatakan, semakin mantap dan solid. Namun, mantan Ketua Umum Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam ini enggan menyebutkan secara pasti berapa jumlah dukungan dari DPD dan DPC untuk dirinya. "Tidak perlu disebutkan angkanya, nanti saja lihat pada saat kongres," katanya.

Tim Pemenangan Anas Urbaningrum, Benny K Harman mengatakan, dukungan dari DPD dan DPC terhadap Anas Urbaningrum terus meningkat yang saat ini jumlahnya sekitar 70 persen. Untuk memelihara dukungan tersebut hingga pada saat pemilihan Ketua Umum Partai Demokrat pada kongres di Bandung, 21-23 Mei mendatang, menurut Benny K Harman , Anas Urbaningrum maupuun tim pemenangannya terus melakukan komunikasi intensif terutama melalui telepon.(ANT)

Anas: Ini Bukan Koalisi Dagang Sapi

VIVAnews - Demokrat menegasakan bahwa koalisi pendukung pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Boediono demi meningkatkan kesejahteraan rakyat. Kesepakatan politik yang terjadi dapat memperkokoh dan mengefektifkan koalisi.

"Bukan untuk melayani kepentingan transaksional para elit partai. Bukan koalisi dagang sapi," kata salah satu Ketua Dewan Pimpinan Pusat Demokrat Anas Urbaningrum dalam keterangan tertulisnya, Senin 10 Mei 2010.

Anas yakin, efektifitas koalisi bisa berpengaruh dan semakin banyak berbuat untuk kepentingan rakyat.

Orientasinya adalah untuk menjamin efektifitas dan produktivitas pemerintah.

"Jangan sampai ikhtiar untuk membangun koalisi politik yang stabil dan produktif dianggap sebagai keganjilan," ujar Ketua Fraksi Demokrat di DPR ini.

Anas menegaskan, partai-partai koalisi bersepakat untuk membentuk Sekretariat Bersama Partai Koalisi. Di dalam sekretariat gabung itu, akan dibahas dan disepakati isu-isu dan agenda strategis yang akan dilaksanakan bersama seluruh partai koalisi.

"Agenda dan isu strategis itu adalah fokus pada upaya membina demokrasi produktif dan peningkatan kesejahteraan rakyat," tegasnya.

Menurut Anas, membina koalisi yang terlembaga adalah tuntutan sejarah dan untuk kepentingan masa depan. "Ini adalah operasionalisasi dari komitmen berkoalisi," ujarnya.

Seperti diketahui, pada Kamis 6 Mei malam lalu digelar pertemuan mitra koalisi SBY-Boediono di kediaman Presiden SBY di Cikeas, Bogor. Hasilnya, SBY menjadi Ketua Koalisi, dan Aburizal Bakrie menjadi Ketua Harian. (hs)


Survei Cirus Unggulkan Anas Urbaningrum

JAKARTA- Calon Ketua Umum Partai Demokrat (PD), Anas Urbaningrum mengungguli hampir seluruh kriteria dalam 11 kualifikasi rating dalam survei profiling calon ketua umum PD versi opinion leader yang dilakukan oleh Cirus surveyors group bersama pusat kajian psikologi politik Universitas Indonesia.

Bahkan, Anas menduduki kategori very excellent dalam rating dimensi stabilitas emosi dengan skor 8,2 dalam indikator ketenangan dalam menghadapi serangan atau kritik. Skor tersebut jauh diatas skor kandidat lainnya yakni Andi Malarangeng yang hanya meraih 6,5 dan Marzuki Alie yang hanya mampu memperoleh skor 6,1.



Begitupun dalam rating-rating lainnya yakni rating dimensi visioner, Anas dianggap memiliki kemampuan menggulirkan visi jangka panjang dan menyusun program kerja jangka panjang melebihi dua kandidat lainnya, dengan skor 7,5. Selain itu, di dalam rating dimensi jiwa kepemimpinan, Anas pun dianggap memiliki kemampuan memimpin organisasi berskala nasional serta mampu memimpin PD selama lima tahun kedepan.

Anas juga menjadi unggulan dalam rating dimensi gaya kepemimpinan demokratis, rating dimensi keterampilan politik, rating dimensi keterampilan komunikasi politik, rating dimensi nasionalisme, dan rating dimensi integritas moral dengan indikator jujur, bebas dari korupsi dan bersih dari skandal moral, kesusilaan dan narkoba, meskipun skornya tak tertaut terlampau jauh dari dua kandidat lainnya. Bahkan, dalam rating dimensi religiusitas, Anas mengungguli kedua kandidat lain dengan skor 7,5 dan Marzuki di 6,7 serta Andi berada di posisi terbuncit dengan skor 6,4.

Kandidat lainnya, yakni Andi, hanya mampu mengungguli Anas di salah satu indikator dalam rating dimensi penampilan. Dengan indikator pesona dalam penampilan, serta penampilan rapi dan enak dipandang Andi berada di posisi lebih tinggi sedikit dari Anas dan Marzuki. Selain itu, Andi pun mengungguli Anas, yang hanya mampu meraih skor 7,5, dengan skor 7,8 dalam rating dimensi intelektualitas pada indikator latar belakang pendidikan. Meskipun, dalam rating yang sama, Anas masih mengungguli kedua kandidat dalam kemampuan mengeluarkan ide cemerlang serta kemampuan menyelesaikan persoalan pelik.

Hamdi Muluk, peneliti dari Cirus Surveyors Group, mengatakan survei ini dilatarbelakangi pendapat bahwa masyarakat dan elite politik pun berhak mendapat informasi yang detil tentang profil calon pemimpinnya. "Sehingga publik tak hanya mendapatkan informasi mengenai dukungan atau vote, tapi juga informasi tentang kualifikasi, karakter serta sifat-sifat calon pemimpin," katanya dalam paparan laporan hasil profiling tersebut di Hotlet atlet Century Park, Ahad (9/5).

Menurut dia, penilaian tentang profil serta karakter calon pemimpin politik dapat dilakukan dengan berbagai pendekatan. Salah satunya dengan meminta penilaian opinion leader yang dianggap sebagai orang dengan kepedulian terhadap urusan publik dan politik, memiliki pengetahuan memadai, serta kemampuan memberikan penilaian objektif.

Penelitian tersebut, kata dia, dilakukan terhadap 150 opinion leader di 15 ibukota Provinsi di Indonesia, pada 24-30 April 2010 silam. Respondennya, tambah Hamdi, terdiri dari kalangan akademisi, pimpinan LSM, Pimpinan redaksi media cetak terkemuka, tokoh agama, dan tokoh politik tingkat provinsi, tokoh masyarakat dan budayawan.


Kubu Anas Lupakan Tawaran Sekjen

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Juru Bicara Anas Urbaningrum untuk Demokrat, Saan Mustofa, menilai, tawar menawar jabatan politik menuju kongres Partai Demokrat tidak dielok dilakukan sejak dini.Apalagi tawar menawar dilakukan kepada kandidat ketua umum yang tengah menggapai kursi Demokrat 1.

"Tidak elok kalau hanya menawarkan sekjen (sekretaris jenderal). Kita bersusah payah agar Anas Urbaningrum untuk ketua umum," ungkap Saan Mustofa di Jakarta, Minggu (9/5/2010).



Dia berharap, semestinya kompetisi berjalan dengan baik, tanpa fitnah dan black campaign. "Kualitas demokrasi ditentukan kualitas kompetisi di masing-masing internal partai," ujarnya.

Saan menyebut, kongres menjadi momentum konsolidasi partai agar menjadi kokoh dan kuat. "Momentum konsolidasi mengarah ke sana," terangnya.

Seperti diketahui, kubu kandidat calon ketua umum Partai Demokrat Andi Alfian Mallarangeng menawarkan jabatan sekjen kepada Anas Urbaningrum bila Andi Mallarangeng menjadi ketua umum.

Kongres Partai Demokrat akan digelar mulai 21-23 Mei di Bandung. Tiga kandidat calon ketua umum dipastikan akan maju, di antaranya Anas Urbaningrum, Andi Mallarangeng, dan Marzuki Alie.


Anas Akui Dukungan Sebagai Ketum PD Makin Mantap

INILAH.COM, Jakarta - Anas Urbaningrum, salah satu kandidat Ketua Umum Demokrat, mengaku semakin yakin dengan jumlah dukungan atas dirinya. Namun, Anas tak menjadikan posisi Ketua Umum sebagai tujuan utama.

"Makin mantap, makin baik," kata Anas Urbaningrum, usai dialog 'Ketika Jeng Sri Pergi' di Warung Daun Cikini, Jakarta, Sabtu (8/5).

Namun Anas enggan menyebutkan jumlah dukungan dari DPD dan DPC. "Tidak perlu disebut angkanya," cetusnya.


Anas mengatakan dirinya maju sebagai calon Ketua Umum bukan untuk menjadikan posisi Ketum Demokrat sebagai tujuan utama. Sebab, jika posisi Ketum menjadi tujuan maka segala cara akan digunakan untuk meraih posisi tersebut.

"Posisi Ketum harus dilakukan dengan cara-cara yang baik, cara-cara yang elegan, cara-cara yang demokratis, cara-cara yang bisa mengukuhkan tradisi internal demokrasi yang baik dan cara-cara yang mendorong kongres ini menjadi forum konsolidasi politik bagi partai demokrat," ujarnya.

Anas juga mengungkapkan alasan mengapa dirinya mau maju mencalonkan diri sebagai Ketum PD, karena Indonesia membutuhkan Demokrasi yang makin modern, matang dan produktif.

"Dan Partai Demokrat yang merupakan partai terbesar sekarang, partai tengah, partai yang moderat, partai yang nasionalis religius jika terus berkembang itu akan menjamin masa depat demokrasi Indonesia," ujarnya. [win/bar]

Anas: Menuju Ketua Umum Harus Elegan

Upaya mencapai posisi Ketua Umum Partai Demokrat harus dilakukan dengan cara-cara yang elegan, santun, dan demokratis, sehingga tercipta suasana kondusif di internal partai.

"Saya maju sebagai kandidat Ketua Umum Partai Demokrat tapi bukan menjadikan posisi ketum umum sebagai tujuan utama," kata kandidat Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum di Jakarta, Sabtu (8/5).

Anas mengatakan mencalonkan diri sebagai kandidat Ketua Umum Partai Demokrat karena melihat Indonesia ke depan membutuhkan demokrasi yang modern, matang, dan produktif.

Partai Demokrat sebagai partai terbesar saat ini harus didorong agar menjadi lebih besar, moderat, dan memposisikan diri sebagai partai tengah, guna memfasilitasi iklim demokrasi yang modern.

Ketua Bidang Politik DPP Partai Demokrat ini mengatakan, jika posisi ketua umum menjadi tujuan utama maka segala cara akan dilakukan untuk mencapai posisi tersebut. Padahal, sebagai kader partai hendaknya mampu mendorong konsolidasi kader di internal partai melalui momentum kongres. "Dengan memberikan contoh yang baik, elegan, dan demokratis, maka bisa menjadi contoh teladan bagi seluruh kader Partai Demokrat," kata Anas.

Ketika ditanya bagaimana dukungan terhadap dirinya dari pengurus Partai Demokrat di tingkat provinsi (DPD) dan tingkat kabupaten/kota (DPC), Anas mengatakan, semakin mantap dan solid. Namun, mantan Ketua Umum Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam ini enggan menyebutkan secara pasti berapa jumlah dukungan dari DPD dan DPC untuk dirinya. "Tidak perlu disebutkan angkanya, nanti saja lihat pada saat kongres," katanya.

Tim Pemenangan Anas Urbaningrum, Benny K Harman mengatakan, dukungan dari DPD dan DPC terhadap Anas Urbaningrum terus meningkat yang saat ini jumlahnya sekitar 70 persen. Untuk memelihara dukungan tersebut hingga pada saat pemilihan Ketua Umum Partai Demokrat pada kongres di Bandung, 21-23 Mei mendatang, menurut Benny K Harman , Anas Urbaningrum maupuun tim pemenangannya terus melakukan komunikasi intensif terutama melalui telepon.(ANT)


Thursday, May 6, 2010

Demokrat Tidak Ajukan Calon Menkeu

JAKARTA, KOMPAS.com- Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat Anas Urbaningrum mengatakan, partainya tidak akan mengajukan calon menteri keuangan pengganti Sri Mulyani Indrawati, yang mulai 1 Juni mendatang resmi menjabat sebagai direktur pelaksana Bank Dunia.

"Itu otoritas penuh Presiden. Jadi, kita serahkan sepenuhnya kepada Presiden siapa yang beliau percaya untuk menggantikan Ibu Sri Mulyani. Kami tidak akan mengajukan proposal," kata Anas di sela-sela peluncuran buku Sejarah dan Kemenangan Partai Demokrat, Kamis (6/5/2010) di Jakarta.

Hal ini, kata Anas, sejalan dengan sistem ketatanegaraan Indonesia, di mana Presiden memiliki hak prerogatif dalam mengangkat dan memberhentikan menteri. Soal adanya partai politik yang hendak mencalonkan calon menteri keuangan, Anas mengatakan, hal ini sepenuhnya kewenangan partai tersebut.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham mengatakan, sesuai naskah kesepakatan koalisi politik 2009, partai politik mitra koalisi pimpinan Partai Demokrat dapat mengusulkan calon menteri. Soal calon menteri keuangan pengganti Sri Mulyani Indrawati, Golkar, kata Idrus belum mengajukan calon. "Belum ada komunikasi politik," ujar Idrus.

18 DPC Demokrat Klaim Anas Mirip SBY

INILAH.COM, Jakarta - Sebanyak 18 Ketua DPC Partai Demokrat menyatakan dukungan terhadap Anas Urbaningrum sebagai Ketua Umum karena mirip dengan SBY.

"Sosok Anas itu mencerminkan SBY. Kita masih butuh pemimpin seperti SBY," ujar Ketua DPC Partai Demokrat Kota Palu Yos Soedarso Mardjuni di restoran Sari Kuring, Kawasan Niaga SCBD, Jakarta, Rabu (5/5).

Sementara itu, Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Buol Abdul Radjak menyatakan 18 orang ketua DPC dari Sulawesi dan Maluku menginginkan Ketua Umum Partai Demokrat selanjutnya adalah sosok yang cerdas, santun, pintar dan diterima semua kalangan.

Selain itu mereka juga mengatakan akan mendukung calon ketua yang bebas dari isu SARA, memiliki kemampuan organisasi yang teruji, serta dekat menjalin komunikasi dengan kader partai di daerah. Menurutnya, kriteria-kriteria itu hanya dimiliki Anas.

"Dibanding calon lain, Anas telah menjalin komunikasi dengan kami sangat panjang," katanya. [iaf/mut]

Dukungan Ke Anas Mengalir Dari Timur

DIAM-DIAM, dukungan buat Anas Urbaningrum duduk sebagai Demokrat mengalir dari wilayah timur Indonesia. Buktinya, 18 ketua DPC dari Sulawesi dan Maluku mau berkumpul di restoran Sari Kuring, kawasan Niaga SCBD Jakarta, kemarin. Mereka hadir untuk memberikan dukungan menyusul banyaknya black campaign yang mengarah ke Anas.

Dari ke-18 ketua DPC yang hadir, hanya DPC Kota Palu yang berani secara tegas menyatakan dukungannya kepada Anas. Sisanya memilih untuk menunggu waktu yang tepat."Saya selaku Ketua DPC Kota Palu sudah menghadiri semua penyampaian visi misi dan program para kandidat. Kemudian saya sampaikan pada rapat pleno DPC Kota Palu, yang dihadiri seluruh Dewan Pengurus Anak Cabang (DPAC).

Dalam rapat itu secara bulat mereka ingin memilih Anas. Jadi ini suara arus bawah," jelas Yos Soedarso, ketua DPC Kota Palu.

Menurut Wakil Ketua Asosiasi DPRD Kota Seluruh Indonesia (ADEKSI) ini, dukungan terbuka kepada Anas yang diungkapkan dua minggu sebelum pelaksanaan Kongres Demokrat diharapkan jadi sumber energi bagi jagoannya untuk terus berjuang meraih kursi Demokrat 1."Saya kira DPC Kota Palu perlu mengemukakan dukungannya secara terbuka, sehingga dapat memperjelas dukungan. Mudah-mudahan apa yang kita lakukan dapat menjadi spirit buat Pak Anas untuk tetap konsisten," ucap Yos.Bekas Ketua Tim Kampanye Pemenangan SBY-Boediono Kota Palu 2009 itu juga mengimbau kepada DPC Demokrat lain dapat mengikuti apa yang sudah dilakukan DPC Palu.

"Kami mengimbau kalau DPC-DPC sudah punya pilihan, hendaknya jangan berubah. Siapapun yang mengundang untuk mendengarkan visi-misi silakan saja menghadiri. Tapi harus komitmen pada pilihannya," paparnya.Saat ditanya apa alasan DPC Palu memilih Anas, Yos menjelaskan, Ketua Fraksi Demokrat di DPR ini sudah menjalin silaturahmi sejak lama. Terlebih sosoknya mirip dengan karakter politik partai yang diinginkan SBY bersih, cerdas, dan santun."Akses kita kepada Pak Anas sangat mudah, sehingga bila ada hal-hal yang ingin kita konsultasikan kepada beliau bisa disampaikan secara langsung. Bagi DPC Kota Palu yang penting adalah Pak Anas itu ikon baru Demokrat yang fatsoen-nya bersih, cerdas, dan santun," bebernya.

Soal black campaign, kata Yos, kebanyakan beredar lewat pesan pendek ke para pengurus DPC timur Indonesia. Siapa pengirimnya, tidak jelas. Tapi sudah dilakukan secara intensif sejak dua bulan menjelang Kongres Demo-krat yang akan digelar di Bandung, dua pekan lagi.Isi sms yang beredar antara lain Anas dinilai masih terlalu muda memimpin Demokrat, ditunggangi pihak luar, dan dituding ingin memisahkan peran SBY dari Demokrat."Tapi kami di Palu menganggap isu ini lucu, karena kami tahu betul rekam jejak Pak Anas," imbuh Yos.Koordinator Tim Sukses Anas Urbaningrum untuk wilayah Timur Indonesia, Umar Arsal mengaku bangga dengan dukungan terbuka dari DPC Palu kepada jagoannya.

Menurut Umar, ini merupakan pertanda baik, dukungan dari wilayah timur Indonesia akan mengalir. "Insya Allah, dukungan dari wilayah timur bisa mencapai 80 persen lebih. Saya berharap mereka bisa konsisten dengan pilihannya," katanya.Soal pernyataan sikap anti suap dan konsisten DPC Kota Palu memilih Anas, kata Umar ini menunjukan bahwa elit Demokrat di daerah sudah cerdas, mandiri, dan otonom dalam menentukan hak politiknya. "Itu menunjukan DPC-DPC cerdas dan mandiri," papar Umar. WIS

Lagi, Demokrat Sulsel Temui Anas

Makassar, Tribun - Suara Partai Demokrat di Sulsel dikabarkan akan terpecah dalam kongres di Bandung, Jawa Barat, 21-23 Mei.

Informasi yang dihimpun Tribun menyebutkan dewan pimpinan daerah (DPD) dan 24 dewan pimpinan cabang (DPC) Se-Sulsel tidak solid untuk mengusung salah satu kandidat.

Sebanyak 21 DPC Se-Sulsel yang sebelumnya menghadiri deklarasi dukungan ke Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI Alifian Mallarangeng Sabtu lalu, ramai-ramai menemui Ketua Fraksi Demokrat DPR RI yang juga salah satu calon Anas Urbaningrum di Jakarta, Rabu (5/5).

Seluruh ketua DPC yang sebelumnya mengikuti deklarasi dukungan ke Alifian disebutkan kembali hadir dalam pertemuan di Hotel Sultan Jakarta, malam tadi. Sebelumnya, saat deklarasi pencalonan Anas sebagai calon Ketua Umum DPP Demokrat di Jakarta beberapa waktu lalu, mayoritas DPC Se-Sulsel juga hadir.
Bahkan, dalam pertemuan kedua dengan Anas, kemarin, disebutkan sejumlah ketua DPC sudah menyerahkan dukungan dan kontrak tertulis kepada mantan Ketua Umum PB HMI tersebut.

Saat, pertemuan empat mata dengan Alifian di Makassar empat hari lalu beberapa ketua DPC juga disebut sudah menyatakan dukungan terbuka kepada mantan juru bicara kepresidenan ini.
"Pertemuan kali ini hampir dihadiri semua ketua DPC di Sulsel. Hadir semua, mayoritas juga sudah menyerahkan dukungan tertulis. Sudah teken kontrak ke kita. Kami tidak pernah menyodorkan (dukungan tertulis), teman-teman sendiri yang membuat secara sukarela dan menyerahkan.

Kami tidak memaksa mereka untuk pakai baju kandidat kami. Sejauh ini hampir semua daerah di Sulawesi sudah menyatakan dukungan," kata Koordinator Tim Anas Wilayah Timur Umar Arsal kepada Tribun, Rabu (5/5). Umar mengklaim pihaknya sudah mengantongi dukungan 80 persen suara wilayah timur mulai Sulawesi, Maluku, Maluku Utara, Papua, dan Papua Barat. Sedangkan di Sulsel, sebanyak 19 DPC sudah bulat mendukung Anas. Umar menyebut dari seluruh delegasi Sulsel hanya Ketua DPC Makassar Andi Januar Darwis, Ketua DPC Enrekang Emil, dan Ketua DPC Toraja Utara Palino Popang.

"Tapi kawan-kawan yang tidak hadir sudah berkomunikasi dengan kami. Pak Januar masih sakit sedangkan Enrekang masih berduka. Beliau sudah telepon dan minta izin tidak bisa hadir. Gowa dihadiri dua ketua sekaligus sedangkan Toraja Utara akan menyusul dan tetap memastikan hadir," tambahnya.

Selain Sulsel, pertemuan dilakukan dengan seluruh provinsi di Sulawesi, Maluku, dan Maluku Utara. Seperti pertemuan Alifian di Makassar, pertemuan dengan Anas juga dilakukan dengan tatap muka langsung secara bergelombang. Selasa (4/5) menjadi giliran Gorontalo, Maluku, dan Maluku Utara sedangkan malam tadi Sulsel, Sulbar, Sulawesi Utara, dan Sulawesi Tenggara.(axa)

Tuesday, May 4, 2010

Kubu Anas Berjuang dengan Suara Hati

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru bicara tim sukses Anas Urbningrum, Ruhut "Poltak" Sitompul mengatakan kubu Anas berjuang memakai suara hati dengan mengetuk hati terdalam orang yang punya hak suara dalam Kongres Partai Demokrat yang akan berlangsung tanggal 21-23 Mei 2010.

Ruhut, saat ditemui di Gedung Nusantara II DPR RI, Jakarta, Selasa (4/5/2010) merasa bangga terhadap orang-orang yang memiliki hak suara dalam kongres. "Baik di tingkat akar rumput atau ketua DPC kabupaten dan provinsi masih tetap solid mendukung Anas,"ungkapnya.

Ia merasa terharu karena kata hati kader Demokrat sudah menyambung dengan Anas. "Beda dengan calon lain, kita sudah bekerja dari awal, baik dalam kongres, Musda, dan Muscab," tuturnya.

Mengenai adanya isu dukungan Partai Golkar terhadap salah satu calon menurutnya tidak menjadi masalah. "Mana kala kita susah selalu dan kalah kita selalu bersama. Namun saya

tegaskan bahwa Anas Urbaningrum akan menjadi ketua Demokrat," katanya.

Politisi yang pernah menjadi kader Golkar ini pun mengibaratkan calon Ketua Demokrat seperti anak gadis yang harus dilihat dari ujung kaki sampai ujung rambut. "Ibarat anak gadis, jangan hanya melihat lipstiknya saja. Anas Urbaningrum Insya Allah akan menang," katanya.

Dengan terang Ruhut menyatakan dirinya tidak pernah berburuk sangka dengan adanya desas-desus kampanye hitam dalam bursa pencalonan ketua umum Partai Demokrat.

"Hari berjalan, biarlah rakyat menilai, jelas langkah-langkah kami sudah menguasai 58 persen orang yang punya hak pilih. Doakan kami menang, kami harapkan bila harus terjadi dua putaran dalam pemilihan tersebut, kami bisa meraih suara 50 persen plus 1," katanya. (Tribunnews/Adi Suhendi)

Kubu Anas Berjuang dengan Suara Hati

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru bicara tim sukses Anas Urbningrum, Ruhut "Poltak" Sitompul mengatakan kubu Anas berjuang memakai suara hati dengan mengetuk hati terdalam orang yang punya hak suara dalam Kongres Partai Demokrat yang akan berlangsung tanggal 21-23 Mei 2010.

Ruhut, saat ditemui di Gedung Nusantara II DPR RI, Jakarta, Selasa (4/5/2010) merasa bangga terhadap orang-orang yang memiliki hak suara dalam kongres. "Baik di tingkat akar rumput atau ketua DPC kabupaten dan provinsi masih tetap solid mendukung Anas,"ungkapnya.

Ia merasa terharu karena kata hati kader Demokrat sudah menyambung dengan Anas. "Beda dengan calon lain, kita sudah bekerja dari awal, baik dalam kongres, Musda, dan Muscab," tuturnya.

Mengenai adanya isu dukungan Partai Golkar terhadap salah satu calon menurutnya tidak menjadi masalah. "Mana kala kita susah selalu dan kalah kita selalu bersama. Namun saya

tegaskan bahwa Anas Urbaningrum akan menjadi ketua Demokrat," katanya.

Politisi yang pernah menjadi kader Golkar ini pun mengibaratkan calon Ketua Demokrat seperti anak gadis yang harus dilihat dari ujung kaki sampai ujung rambut. "Ibarat anak gadis, jangan hanya melihat lipstiknya saja. Anas Urbaningrum Insya Allah akan menang," katanya.

Dengan terang Ruhut menyatakan dirinya tidak pernah berburuk sangka dengan adanya desas-desus kampanye hitam dalam bursa pencalonan ketua umum Partai Demokrat.

"Hari berjalan, biarlah rakyat menilai, jelas langkah-langkah kami sudah menguasai 58 persen orang yang punya hak pilih. Doakan kami menang, kami harapkan bila harus terjadi dua putaran dalam pemilihan tersebut, kami bisa meraih suara 50 persen plus 1," katanya. (Tribunnews/Adi Suhendi)

Anas: Tak Ada Urgensi Walk-out

Jakarta, CyberNews. Ketua Fraksi Partai Demokrat (PD) Anas Urbaningrum menyesalkan aksi meninggalkan ruangan atau walk-out yang dilakukan Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dan Fraksi Partai Hanura dalam Sidang Paripurna DPR di Gedung Dewan, Senin (3/5).

Menurut Anas, hal itu semestinya tidak perlu terjadi. "Mestinya (walk-out) tidak perlu dilakukan," kata Anas dalam pesan
singkat yang diterima Suara Merdeka CyberNews, Senin malam.


Aksi walk-out yang dilakukan kedua fraksi tersebut disebabkan atas kehadiran Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam sidang Paripurna DPR yang membahas pengesahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan 2010.

Dua fraksi tersebut menilai Sri Mulyani ikut bertanggung jawab dalam kasus dana penyelamatan Bank Century. Akibat kejadian tersebut, sidang sempat diskorsing selama 30 menit untuk lobi pimpinan.

Menurut Anas, semestinya kedua fraksi tersebut tidak melakukan aksi walk-out. Ini mengingat Menteri Keuangan hadir atas undangan DPR. "Bukan saja karena Menkeu hadir karena undangan DPR, tetapi juga karena semua fraksi sudah menyetujui hasil pembahasan di Banggar. Karena itu tidak ada urgensi untuk walk-out," kata Anas.

( A Adib /CN12 )

Monday, May 3, 2010

Anas: Tak Ada Urgensi Walk-out

Jakarta, CyberNews. Ketua Fraksi Partai Demokrat (PD) Anas Urbaningrum menyesalkan aksi meninggalkan ruangan atau walk-out yang dilakukan Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dan Fraksi Partai Hanura dalam Sidang Paripurna DPR di Gedung Dewan, Senin (3/5).

Menurut Anas, hal itu semestinya tidak perlu terjadi. "Mestinya (walk-out) tidak perlu dilakukan," kata Anas dalam pesan
singkat yang diterima Suara Merdeka CyberNews, Senin malam.


Aksi walk-out yang dilakukan kedua fraksi tersebut disebabkan atas kehadiran Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam sidang Paripurna DPR yang membahas pengesahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan 2010.

Dua fraksi tersebut menilai Sri Mulyani ikut bertanggung jawab dalam kasus dana penyelamatan Bank Century. Akibat kejadian tersebut, sidang sempat diskorsing selama 30 menit untuk lobi pimpinan.

Menurut Anas, semestinya kedua fraksi tersebut tidak melakukan aksi walk-out. Ini mengingat Menteri Keuangan hadir atas undangan DPR. "Bukan saja karena Menkeu hadir karena undangan DPR, tetapi juga karena semua fraksi sudah menyetujui hasil pembahasan di Banggar. Karena itu tidak ada urgensi untuk walk-out," kata Anas.

( A Adib /CN12 )

Sunday, May 2, 2010

Mubarok: Fitnah Kepada Anas Tak Pernah Berhenti

Jakarta - Salah satu tim sukses calon Ketua Umum Partai Demokrat (PD) Anas Urbaningrum, Ahmad Mubarok sangat prihatin dengan fitnah-fitnah yang dialami jagonya. Bahkan, fitnah itu seolah telah disusun dan didesain sedemikian rupa.

"Fitnah ke Anas itu bukan hanya pelintiran, tapi seperti didesain sedemikian rupa, sistematis dan disebar ke mana-mana termasuk ke Cikeas," kata Mubarok kepada detikcom, Minggu (2/5/2010).

Khusus untuk informasi yang ke Cikeas, Mubarok mendapat kabar informasi yang berbau fitnah tersebut bertujuan untuk merusak citra Anas di mata keluarga besar SBY. Akibatnya, citra Anas menjadi rusak di mata sebagian keluarga, meskipun di sebagian yang lain tidak percaya dengan fitnah itu.

"Supaya nama Anas di mata Cikeas menjadi rusak. Akibatnya, sekarang penilaian terhadap Anas terbelah. Ada yang percaya dan ada yang tidak percaya," paparnya.

Saat ditanya soal siapa yang menyebar fitnah untuk Anas, Mubarok tidak mau menyebutkan nama dan kelompoknya. Namun menurutnya, fitnah terhadap calonnya itu dilakukan bergantian dan dengan berbagai cara.

"Pokoknya luar biasa, ada tim yang mengolah. Bisa ditebak siapa yang punya keahlian begitu. Saya tidak mau menyebut nama. Itu dilakukan terus menerus, hanya saja temanya berganti-ganti," tegasnya.

Over Dosis

Mubarok tidak mengambil pusing terkait klaim dukungan tim Andi yang mengaku didukung anggota DPRD dari PD seluruh Indonesia. Wakil ketua Umum PD ini malah menilai penjaringan dukungan yang melebihi dari pemilih hak suara adalah tindakan over dosis.

"Saya anggap itu aksi yang over dosis, sampai rakyat umum pun juga disuruh dukung-dukung. Dia menganggap ini kaya Pilpres. Tidak apa-apa sih karena dia punya duit," paparnya.

Mubarok mengaku tim Anas tidak akan ikut-ikutan seperti yang dilakukan tim Andi. Karena tim Anas akan lebih mengedepankan komunikasi dengan DPC dan menggunakan politik putih.

"Kita jalurnya tetap DPC dan DPD. Kita slow saja. Karena memang kita nggak punya uang berlebihan. Kita sejak awal berpolitik putih, tidak akan meng-counter black campaign," pungkasnya.

(yid/fay)

Saturday, May 1, 2010

Mubarok: Fitnah Kepada Anas Tak Pernah Berhenti

Jakarta - Salah satu tim sukses calon Ketua Umum Partai Demokrat (PD) Anas Urbaningrum, Ahmad Mubarok sangat prihatin dengan fitnah-fitnah yang dialami jagonya. Bahkan, fitnah itu seolah telah disusun dan didesain sedemikian rupa.

"Fitnah ke Anas itu bukan hanya pelintiran, tapi seperti didesain sedemikian rupa, sistematis dan disebar ke mana-mana termasuk ke Cikeas," kata Mubarok kepada detikcom, Minggu (2/5/2010).

Khusus untuk informasi yang ke Cikeas, Mubarok mendapat kabar informasi yang berbau fitnah tersebut bertujuan untuk merusak citra Anas di mata keluarga besar SBY. Akibatnya, citra Anas menjadi rusak di mata sebagian keluarga, meskipun di sebagian yang lain tidak percaya dengan fitnah itu.

"Supaya nama Anas di mata Cikeas menjadi rusak. Akibatnya, sekarang penilaian terhadap Anas terbelah. Ada yang percaya dan ada yang tidak percaya," paparnya.

Saat ditanya soal siapa yang menyebar fitnah untuk Anas, Mubarok tidak mau menyebutkan nama dan kelompoknya. Namun menurutnya, fitnah terhadap calonnya itu dilakukan bergantian dan dengan berbagai cara.

"Pokoknya luar biasa, ada tim yang mengolah. Bisa ditebak siapa yang punya keahlian begitu. Saya tidak mau menyebut nama. Itu dilakukan terus menerus, hanya saja temanya berganti-ganti," tegasnya.

Over Dosis


Mubarok tidak mengambil pusing terkait klaim dukungan tim Andi yang mengaku didukung anggota DPRD dari PD seluruh Indonesia. Wakil ketua Umum PD ini malah menilai penjaringan dukungan yang melebihi dari pemilih hak suara adalah tindakan over dosis.

"Saya anggap itu aksi yang over dosis, sampai rakyat umum pun juga disuruh dukung-dukung. Dia menganggap ini kaya Pilpres. Tidak apa-apa sih karena dia punya duit," paparnya.

Mubarok mengaku tim Anas tidak akan ikut-ikutan seperti yang dilakukan tim Andi. Karena tim Anas akan lebih mengedepankan komunikasi dengan DPC dan menggunakan politik putih.

"Kita jalurnya tetap DPC dan DPD. Kita slow saja. Karena memang kita nggak punya uang berlebihan. Kita sejak awal berpolitik putih, tidak akan meng-counter black campaign," pungkasnya.

(yid/fay)

Anas Kumpulkan Partai Demokrat Batam

BATAM, TRIBUN-TIMUR.COM - Ketua Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat, Anas Urbaningrum optimis pasangan Nyat Kadir dan Zulbahri (NKRI) menang dalam Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) Gubernur Kepri nantinya.

Pasangan calon Gibernur (Cagub) Kepri ini merupakan sosok yang sudah dikenal masyarakat selama ini. Demikian disampaikan Anas Urbaningrum usai melakukan pertemuan dengan pasangan NKRI di rumah makan Yongki Batam Centre, Sabtu (1/5/2010).

Anas mengatakan pasangan NKRI ini telah mendapatkan dukungan luas dari masyarakat Kepri. Karena pasangan NKRI ini merupakan yang terbaik yang diusung Partai Demokrat untuk mengabdi kepada masyarakat. Untuk itu Anas yang didampingi Ketua Komisi III DPR RI, Beny K Herman langsung datang ke Batam melihat persiapan tim pemenang NKRI.


"Kita kesini untuk melihat langusng kerja tim pemenangan NKRI. Hasilnya semua tim sampai saat ini sudah bekerja maksimal dan langsung turun ke lapangan,"ujarnya.

Anas juga mengakui pasangan cagub Kepri lainya dinilai bagus dan kuat bersaing dalam Pemilukada.Agar pasangan NKRI menang nantinya beberapa anggota DPR RI berasal dari Partai Demoktrat akan menjadi juru kampanye. Selain itu Ketua DPC Demokrat Batam juga bertanggung jawab memenangkan pasangan NKRI ini.

Menurutnya, Batam merupakan kantong suara terbesar dari daerah lain yang ada di Kepri. Batam juga sebagai patokan kekuatan untuk menentukan kemenengan dalam Pemilukada. Meski Batam menjadi salah satu pemilih terbanyak, daerah lain yang berada di Kepri ini juga menjadi tanggung jawab masing-masing Ketua DPC Partai Demokrat yang ada didaerah itu.

"Semua pimpinan DPD dan DPC Partai Demokrat yang berada di Kepri harus bersama-sama dan selalu kompak untuk memenangkan NKRI dalam Pemilukada nanti,"tegas Anas.

Ditempat yang sama Nyat Kadir mengatakan dengan kehadiran tokoh dari Partai Demokrat ini memberikan semangat kepadanya dan kader beserta tim pemenangan yang sedang bekerja ini. Kedatangan Anas Urbaningrum bersama Beny K Herman tersebut, sedikit banyak memberikan dorongan maupun spirit bagi semua tim pemenangan Pemilukada Kepri lebih bersemangat lagi dalam bekerja.

"Kedua tokoh Partai Demokrat yang datang ini sudah tidak diragukan lagi kredibelnya dalam bekerja. Untuk itu kedatangan mereka ini memberikan semangat kepada kami dan tim lainnya,"ujarnya singkat. (zabur anjasfianto)

Anas Kumpulkan Partai Demokrat Batam

BATAM, TRIBUN-TIMUR.COM - Ketua Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat, Anas Urbaningrum optimis pasangan Nyat Kadir dan Zulbahri (NKRI) menang dalam Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) Gubernur Kepri nantinya.

Pasangan calon Gibernur (Cagub) Kepri ini merupakan sosok yang sudah dikenal masyarakat selama ini. Demikian disampaikan Anas Urbaningrum usai melakukan pertemuan dengan pasangan NKRI di rumah makan Yongki Batam Centre, Sabtu (1/5/2010).

Anas mengatakan pasangan NKRI ini telah mendapatkan dukungan luas dari masyarakat Kepri. Karena pasangan NKRI ini merupakan yang terbaik yang diusung Partai Demokrat untuk mengabdi kepada masyarakat. Untuk itu Anas yang didampingi Ketua Komisi III DPR RI, Beny K Herman langsung datang ke Batam melihat persiapan tim pemenang NKRI.


"Kita kesini untuk melihat langusng kerja tim pemenangan NKRI. Hasilnya semua tim sampai saat ini sudah bekerja maksimal dan langsung turun ke lapangan,"ujarnya.

Anas juga mengakui pasangan cagub Kepri lainya dinilai bagus dan kuat bersaing dalam Pemilukada.Agar pasangan NKRI menang nantinya beberapa anggota DPR RI berasal dari Partai Demoktrat akan menjadi juru kampanye. Selain itu Ketua DPC Demokrat Batam juga bertanggung jawab memenangkan pasangan NKRI ini.

Menurutnya, Batam merupakan kantong suara terbesar dari daerah lain yang ada di Kepri. Batam juga sebagai patokan kekuatan untuk menentukan kemenengan dalam Pemilukada. Meski Batam menjadi salah satu pemilih terbanyak, daerah lain yang berada di Kepri ini juga menjadi tanggung jawab masing-masing Ketua DPC Partai Demokrat yang ada didaerah itu.

"Semua pimpinan DPD dan DPC Partai Demokrat yang berada di Kepri harus bersama-sama dan selalu kompak untuk memenangkan NKRI dalam Pemilukada nanti,"tegas Anas.

Ditempat yang sama Nyat Kadir mengatakan dengan kehadiran tokoh dari Partai Demokrat ini memberikan semangat kepadanya dan kader beserta tim pemenangan yang sedang bekerja ini. Kedatangan Anas Urbaningrum bersama Beny K Herman tersebut, sedikit banyak memberikan dorongan maupun spirit bagi semua tim pemenangan Pemilukada Kepri lebih bersemangat lagi dalam bekerja.

"Kedua tokoh Partai Demokrat yang datang ini sudah tidak diragukan lagi kredibelnya dalam bekerja. Untuk itu kedatangan mereka ini memberikan semangat kepada kami dan tim lainnya,"ujarnya singkat. (zabur anjasfianto)