VIVAnews - Spanduk sosialisasi contreng KPU yang selama ini diprotes sejumlah pihak, kata Ketua DPP Partai Demokrat, Anas Urbaningrum, sebenarnya tidak menguntungkan pasangan Susilo Bambang Yudhoyono dan Boediono.
“Spanduk sosialisasi itu tidak menguntungkan pasangan nomor dua, karena tidak ada nomor urutnya,” kata Anas di Jakarta.
Dalam spanduk yang dikeluarkan KPU itu terdapat gambar kolom yang jumlahnya enam buah dan posisinya berderet.
Persoalan timbul karena contreng warna merah menandai salah satu kolom diurutan tengah. Itu sebabnya, sejumlah pihak menafsirkan bahwa tanda itu untuk mengarahkan pemilih ke pasangan nomor urut dua yang merupakan nomor SBY-Boediono.
Daripada ditafsirkan yang tidak-tidak dan dipolitisir, Anas mengimbau KPU segera mengganti spanduk sosialisasi dengan yang baru, misalnya hanya gambar dua kolom pasangan calon tanpa nomor urut.
Anas meminta KPU tidak boleh partisan atau melakukan sesuatu yang bisa ditafsirkan memihak atau menguntungkan pihak tertentu.
Anas menginginkan semua proses pemilihan presiden berjalan deomkratis, luber dan jurdil.
“Kami minta KPU meneliti siapa yang bertanggungjawab (spanduk). Siapa tahu ada unsur selundupan untuk melakukan pembusukan pasangan SBY-Boediono, atau bahkan mungkin merusak nama KPU sendiri,” katanya.
Anas mengatakan tidak ingin KPU direpotkan oleh masalah yang terjadi karena ketidakcermatan yang kemudian dapat menimbulkan salah penafsiran.
Sunday, June 28, 2009
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment