Sunday, June 7, 2009

Demokrat: Acara di Pekan Raya Jakarta Bukan Kampanye

TEMPO Interaktif, Jakarta: Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat Anas Urbaningrum membantah pernyataan Badan Pengawas Pemilu yang mengatakan calon presiden Susilo Bambang Yudhoyono melakukan kampanye di luar jadwal pada 30 Mei lalu.

Menurut Anas, acara di Pekan Raya Jakarta, Jakarta pusat, itu bukan kampanye melainkan silahturahmi partai koalisi dalam rangka konsolidasi. "Itu acara internal, bukan untuk pengaruhi pemilih," ujarnya saat dihubungi Tempo, Minggu (7/6).

Pada konsolidasi itu, kata dia, Yudhoyono memang menjabarkan visi misinya. Namun hal itu dilakukan agar seluruh koalisi mengerti persisi apa program serta visi-misi pasangan SBY-Boediono tersebut. "Kalau konteksnya pemaparan visi-misi merupakan kampanye di luar jadawal, bagaimana dengan acara pangan lain yang melakukan deklarasi sambil menyampaikan visi-misi mereka," kata dia.

Menurut dia, andai kata konsolidasi tersebut tidak diliput media, Yudhoyono tetap akan menyampaikan visi-misinya. "Kalau hal itu dinilai kampanye di luar jadwal, saya rasa terlalu berlebihan," ujar dia.

Saat ditanya mengenai undangan klarifikasi dari Badan Pengawas Pemilu kepada ketua tim kampanye nasional SBY-Boedinono pada 5 dan 6 Juni lalu, Anas mengaku tidak mengetahuinya. "Saya belum tahu ada undangan itu," katanya.


Badan Pengawas Pemilu melaporkan tim kampanye Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono dan calon presiden Yudhoyono ke Mabes Polri kemarin, Sabtu (6/6). Laporan didasarkan atas dugaan pelaksanaan kampanye di luar jadwal.

"Laporan yang diajukan Bawaslu terkait dengan acara silaturrahmi nasional koalisi parpol SBY-Boediono pada 30 Mei 2009 di Pekan Raya Jakarta," kata Ketua Bawaslu Nur Hidayat Sardini saat jumpa pers di Hotel Sahid Jaya Jakarta, Minggu (7/6). Acara yang disiarkan oleh TVRI dan Metro TV tersebut menurut Badan Pengawas, telah memenuhi unsur pelanggaran pidana kampanye di luar jadwal sebagaimana diatur dalam pasal 213 UU Nomor 42 tahun 2008 tentang pemilu presiden dan wakil presiden.

Badan Pengawas menilai acara silaturrahmi nasional tersebut termasuk kategori kampanye dalam bentuk kegiatan lain. Sebab dalam acara calon presiden, Yudhoyono menyampaikan visi, misi, dan program dari pasangan capres SBY-Boediono.

CORNILA DESYANA

No comments: