Saturday, June 6, 2009

PDIP Yakin Dua Putaran

(batampos.co.id) JAKARTA (BP) - Kubu Mega-Prabowo yakin pemilu presiden berlangsung dua putaran. Soliditas dan strategi kampanye yang tepat membuat mereka optimistis bisa mematahkan ambisi tim sukses SBY-Boediono untuk memenangkan pilpres dalam satu putaran.

“Target kami realistis, yaitu berjuang untuk dua putaran,” kata Maruarar Sirait, anggota tim penggalangan massa TKN (Tim Kampanye Nasional) Mega-Prabowo, di Jakarta kemarin (6/6).

Menurut Arar, begitu dia akrab disapa, memang ada upaya dari salah satu pasangan capres-cawapres untuk mengampanyekan pilpres satu putaran. Isu yang diangkat adalah efisiensi proses politik. Wacana itu, menurut dia, tidak tepat. Sebab, demokrasi bukan hanya soal dana dan efisiensi.

“Efisiensi dalam konteks dunia usaha sih oke, tapi ini demokrasi. Kita bicara soal siapa pengelola APBN yang kini mencapai Rp1.000 triliun itu, siapa yang akan bernegosiasi soal utang, merenegosiasi kontrak karya. Jangan memanipulasi substansi demokrasi dengan nama efisiensi,” bebernya.

Ketua DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum menyampaikan, pilpres akan lebih cepat dan lebih baik kalau bisa selesai dalam satu putaran. Menurut dia, SBY- Boediono memiliki peluang besar untuk mencapai kemenangan itu.

“Musim SBY agak susah diganti dengan musim yang lain. Kalau diganti, akan salah musim. Kalau salah musim, yang dirugikan ya konsumen, yakni rakyat sendiri,” katanya.

Meski mendorong efisiensi pilpres dengan satu putaran saja, dia memastikan tidak akan ada norma dan aturan yang dilanggar. “Prinsip luber jurdil itu penting digarisbawahi. Tidak boleh ada pemilu yang direkayasa dengan cara yang tidak sepatutnya,” tegas mantan Ketum PB HMI itu.

Kubu SBY-Boediono memang mendorong isu pilpres satu putaran itu dengan sangat serius. “Jika pemilu presiden berlangsung dua putaran, ketidakpastian dan ketegangan politik akan berlangsung lebih panjang,” kata Direktur Eksekutif Lembaga Studi Demokrasi Denny J.A. di Jakarta. Hingga sekarang, Denny juga memimpin Lingkaran Survei Indonesia (LSI).

Menurut dia, kalau sampai terjadi putaran kedua, ketidakpastian dan ketegangan politik berlangsung lebih panjang. Padahal, Indonesia membutuhkan kepastian politik yang lebih cepat untuk mengatasi problem ekonomi nasional dan krisis ekonomi dunia.

“Maka, lembaga yang saya pimpin membuat gerakan sosial agar pilpres berlangsung dan selesai satu putaran saja,” tegasnya.
Dia menuturkan, kampanye “pilpres satu putaran saja” itu akan diterapkan melalu berbagai media. Mulai koran, TV, sampai radio. Tapi, imbuh Denny, pihaknya hanya akan menggunakan media lokal di tujuh provinsi terbesar, yakni DKI Jakarta, Jabar, Banten, Jateng, Jatim, Sumut, dan Sulsel.

“Tujuh provinsi ini sudah mewakili 70 persen dari populasi,” katanya. Mereka juga kampanye door to door. (jpnn)

No comments: