(detik.com) Pasangan SBY-Boediono menawarkan 'menu' baru kepada para calon pemilih Pilpres 2009, yaitu Ekonomi Jalan Tengah. Tanpa menggunakan judul yang heroik, tapi diyakini 'menu' ini lebih diterima masyarakat karena program kerja yang realistis dan tinggal disempurnakan.
"Bukan menandingi (Ekonomi Kerakyatan dari Mega-Prabowo), tapi lebih untuk menyandingi. Kalau disandingkan, kami yakin rakyat akan memilih yang sudah jelas, realistis dan pasti," ujar Ketua DPP PD Anas Urbaningrum, Jumat (5/6/2009).
Ekonomi Jalan Tengah diperkenalkan SBY dalam kampanye perdana Pilpres 2009 di Arena PRJ, Jakarta (4/6/). Intinya bahwa negara tidak boleh lumpuh di hadapan pasar. Sebaliknya pasar tidak tidak boleh disandera kekuatan negara tapi justru didorong kekuatannya agar tumbuh sejalan dengan peran negara yang terukur.
Pelaksananya bertumpu pada program-program aksi kerja yang jelas, realistis dan memadukan upaya pertumbuhan dengan pemerataan pembangunan. Untuk menjamin implementasinya, maka pejabat negara dan para pemangku jabatan politik perlu dijauhkan dari kegiatan bisnis sehingga bisa dicegah munculnya konflik kepentingan.
Di dalam rangkaian safari kampanye Pilpres 2009, Ekonomi Jalan Tengah akan terus disosialisasikan dengan bahasa dan contoh program kerja yang mudah dicerna masyarakat. Seperti program BLT, BOS, PNPM Mandiri, Raskin, Jamkesnas, KUR, PKH dan lain sebagainya.
"Yang lain baru janji, meskipun kelihatannya gebyar bahkan judulnya pun heroik. Apa yang SBY-Boediono tawarkan sudah terbukti dan tinggal dilanjutkan dengan perbaikan, peningkatan dan penyempurnaan," papar Anas panjang lebar.
Friday, June 5, 2009
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment