INILAH.COM, Jakarta - Perang ekonomi kian gencar dilakukan para capres-cawapres dalam kampanye pilpres. Bahkan masing-masing kandidat mentasbihkan dirinya dengan konsep ekonominya. Seperti Kallanomics, Prabowonomics, Yudhoyonomics.
Menurut Ketua DPP Partai Demokrat, Anas Urbaningrum konsep ekonomi SBY atau yang dikenal Yodhonomics adalah ekonomi jalan tengah. Konsep tersebut merupakan penjelasan dan sekaligus tentang garis kebijakan ekonomi yang akan diusung SBY.
"Bahwa kekuatan pasar didorong tumbuh dan berkembang sejalan dengan peran negara yang terukur dan adil. Negara tidak boleh lumpuh di hadapan pasar. Sedangkan pasar juga tidak boleh disandera kekuatan negara. Itulah jalan tengah, the third way," terang mantan anggota KPU ini.
Jika nanti SBY-Boediono terpilih, tutur dia, pemerintahnya akan memperkuat dan memperluas program-program untuk menolong rakyat miskin dan yang hampir miskin. Termasuk mendesak politik APBN yang makin berwajah kesejahteraan dan pemerataan.
"Tetapi pasar dan kaum bisnis juga difasilitasi, didukung dan dilindungi dengan kebijakan yang jelas, adil dan penuh kepastian," jelas mantan Ketua PB HMI ini.
Sehingga, lanjut dia, ekonomi yang tumbuh disertai dengan distribusi kemakmuran. Selain itu, peningkatan kesejahteraan rakyat akan menjadi pilar penyangga pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkualitas.
"Program ekonomi SBY tidak menekankan pada judul atau label, tetapi lebih pada program aksi yang jelas, realistis dan mensinergikan pertumbuhan dengan pemerataan. Kebijakan itu makin terjamin implementasinya oleh menjauhnya konflik kepentingan antara jabatan politik dan kepentingan bisnis," pungkasnya. [jib/ana]
Friday, June 5, 2009
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment