Wednesday, July 14, 2010

Anas minta tradisi teror aktivis dikubur

JAKARTA - Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum meminta kepada semua pihak tidak menggunakan kekerasan gaya orde baru. Terhadap kasus penganiayaan aktivis Indonesia Corruption Watch (ICW), Tama S Langkun, Anas meminta agar Polri segera mengungkap pelakunya.

"Tradisi lama teror dan kekerasan pada aktivis harus dikubur. Ini perlu kesigapan aparat untuk segera menyelesaikannya agar tidak jadi teka-teki dan menyebarkan rumor," kata Anas di Jakarta, Minggu (11/7) malam.

Anas menilai perhatian Presiden SBY yang mengunjungi Tama di rumah sakit merupakan bentuk komitmen atas upaya pemberantasan korupsi dan perlindungan terhadap aktivis.

"Perhatian presiden itu simbol beliau bukan saja berkomitmen besar pada pemberantasan korupsi tapi juga agar para aktivis mendapat perlindungan. Itu harus jadi catatan penting," imbuhya.

Meski mengaku prihatin atas peristiwa yang menimpa Tama, namun Anas menilai belum perlu adanya undang-undang khusus yang mengatur mengenai perlindungan terhadap aktivis. "Kalau begitu nanti ada undang-undang perlindungan politisi dan yang khusus lainnya. Yang penting setiap aktivis bisa berekspresi," tegasnya.

No comments: