Friday, August 27, 2010

Anas Urbaningrum: Membumikan Islam yang Sejuk

RAMADAN merupakan momentum yang tepat untuk merenungkan kembali keislaman kita. Islam di sini, setidaknya, dapat dibaca dalam dua pemaknaan: kepasrahan kepada Allah dan perdamaian.

Kepasrahan kepada Allah merupakan salah satu inti ajaran Islam. Sisi manusiawi dari pokok ajaran ini adalah kita tidak diperbolehkan sombong dan merasa berkuasa karena sejatinya semua nikmat yang kita miliki merupakan titipan, bahkan ujian dari Allah.

Perdamaian (dari kata salam, yang juga memiliki akar kata yang sama dengan Islam) merupakan pengejawantahan horizontal dari sikap kepasrahan tersebut. Dengan memahami bahwa yang mahakuasa hanyalah Allah, maka tugas umat Islam adalah menjaga perdamaian di muka bumi.


Diriwayatkan oleh Abu Hurairah ra, Rasulullah SAW bersabda: ''Kalian tidak akan masuk surga hingga beriman. Dan kalian tidak akan beriman hingga kalian saling mencintai. Maukah kalian aku tunjukkan suatu amalan yang jika kalian kerjakan, niscaya kalian akan saling mencintai: Tebarkanlah salam di antara kalian." (HR Muslim, Ahmad, Al Tirmidzi, dan Ibn Majah).

Kebebasan Anomik

Lalu, mengapa ada sekelompok orang Islam di Indonesia yang kerap melakukan kekerasan sebagai bentuk ekspresi keagaman mereka?

Fenomena Islam radikal di Indonesia tidak bisa dilepaskan dari setting sosial-politiknya. Munculnya kelompok-kelompok tersebut berbarengan dengan transisi politik setelah tumbangnya rezim otoriter Orde Baru. Ahli politik Guillermo O'Donnell menjelaskan bahwa transisi demokrasi berjalan pada dua sisi, yaitu liberalisasi dan institusionalisasi. Liberalisasi mencakup pengakuan hak-hak politik individu dan kelompok serta diakuinya kebebasan berekspresi sebagai bagian dari tatanan demokratis. Kebebasan pers yang kita nikmati sekarang merupakan salah satu contohnya. Sementara itu, institusionalisasi merupakan proses penguatan institusi-institusi demokrasi. Menguatnya peran DPR, sebagai kontras dari DPR ''tukang stempel" pada era Orde Baru, dan berdirinya lembaga-lembaga ad hoc untuk mengatasi kelemahan lembaga yang ada, seperti Komisi Pemberantasan Korupsi, merupakan bagian dari proses institusionalisasi tersebut.

Seiring dengan perjalanan waktu, kita menyaksikan bahwa proses pada sumbu liberalisasi berjalan jauh lebih cepat daripada proses institusionalisasi. Ekspresi kebebasan individual telah mengguncang sendi-sendi kehidupan bersama, sementara institusi demokrasi belum bekerja secara efektif. Ekspresi keagamaan yang berwajah kekerasan tidak diimbangi dengan kuatnya institusi dan pranata sosial seperti penegakan hukum dan ketertiban. Bungkamnya Pemerintah Daerah Bekasi dalam kasus patung Tiga Mojang merupakan contoh nyata dari penjelasan ini.

Situasi kebebasan juga merupakan ujian bagi keimanan. Oleh karena itu, umat Islam harus menghayati bahwa keimanan yang hakiki adalah keimanan yang terjaga baik dalam situasi yang mempersulit keimanan, bukan hanya dalam situasi yang menunjang keimanan tersebut.

Perspektif lain untuk membaca fenomena Islam radikal adalah kebebasan yang datang bak air bah setelah reformasi menimbulkan situasi melemahnya norma-norma sosial yang menimbulkan keresahan, bahkan ketakutan, bagi individu. Situasi itu disebut anomi oleh sosiolog Emile Durkheim. Dalam situasi anomik, individu cenderung kembali kepada ikatan-ikatan primordial yang memberikan rasa aman, terutama etnisitas dan agama.

Kebebasan memang dapat menimbulkan rasa takut karena dalam kebebasanlah individu bertanggung jawab sepenuhnya atas tindakannya sendiri. Individu yang tidak mampu menangani kebebasan cenderung melarikan diri ke dalam ''payung" yang memberikan rasa aman dan perlindungan, seperti lembaga keagamaan. Ditambah faktor-faktor struktural seperti kemiskinan, pengangguran, dan kesenjangan sosial-ekonomi, organisasi keagamaan yang menjanjikan situasi yang kontras dengan situasi sekarang pun mendapat sambutan dari individu yang kalah tersebut. Dengan bergabung ke organisasi yang berwajah kekerasan, individu yang kalah itu merasa menang dan berkuasa, bahkan seolah melakukan ''balas dendam kelas."

Oleh karena itu, dalam konteks sosiologis-politis, mengembalikan tatanan sosial untuk menghentikan situasi anomik serta menyelesaikan problem struktural seperti kemiskinan merupakan cara untuk meminimalkan ekspresi keagamaan berwajah kekerasan.

Untuk mengatasi ekses modernitas yang berupa kondisi anomi, banyak yang berusaha memutar jarum jam kembali ke masa para sahabat dengan meniru secara literal kehidupan pada saat itu. Tentu, selama tidak melanggar hukum, setiap kelompok berhak memilih jalan hidup masing-masing. Namun, yang harus kita sadari, yang kita inginkan adalah bukan kembali ke cara hidup zaman yang sudah lewat, tetapi mempertahankan cita-cita Islam dan menghidupkan teladan secara kontekstual dari mereka yang sudah mendahului kita.

*) Anas Urbaningrum, Ketua Umum DPP Partai Demokrat

Thursday, August 26, 2010

Anas Urbaningrum: Membumikan Islam yang Sejuk

RAMADAN merupakan momentum yang tepat untuk merenungkan kembali keislaman kita. Islam di sini, setidaknya, dapat dibaca dalam dua pemaknaan: kepasrahan kepada Allah dan perdamaian.

Kepasrahan kepada Allah merupakan salah satu inti ajaran Islam. Sisi manusiawi dari pokok ajaran ini adalah kita tidak diperbolehkan sombong dan merasa berkuasa karena sejatinya semua nikmat yang kita miliki merupakan titipan, bahkan ujian dari Allah.

Perdamaian (dari kata salam, yang juga memiliki akar kata yang sama dengan Islam) merupakan pengejawantahan horizontal dari sikap kepasrahan tersebut. Dengan memahami bahwa yang mahakuasa hanyalah Allah, maka tugas umat Islam adalah menjaga perdamaian di muka bumi.


Diriwayatkan oleh Abu Hurairah ra, Rasulullah SAW bersabda: ''Kalian tidak akan masuk surga hingga beriman. Dan kalian tidak akan beriman hingga kalian saling mencintai. Maukah kalian aku tunjukkan suatu amalan yang jika kalian kerjakan, niscaya kalian akan saling mencintai: Tebarkanlah salam di antara kalian." (HR Muslim, Ahmad, Al Tirmidzi, dan Ibn Majah).

Kebebasan Anomik

Lalu, mengapa ada sekelompok orang Islam di Indonesia yang kerap melakukan kekerasan sebagai bentuk ekspresi keagaman mereka?

Fenomena Islam radikal di Indonesia tidak bisa dilepaskan dari setting sosial-politiknya. Munculnya kelompok-kelompok tersebut berbarengan dengan transisi politik setelah tumbangnya rezim otoriter Orde Baru. Ahli politik Guillermo O'Donnell menjelaskan bahwa transisi demokrasi berjalan pada dua sisi, yaitu liberalisasi dan institusionalisasi. Liberalisasi mencakup pengakuan hak-hak politik individu dan kelompok serta diakuinya kebebasan berekspresi sebagai bagian dari tatanan demokratis. Kebebasan pers yang kita nikmati sekarang merupakan salah satu contohnya. Sementara itu, institusionalisasi merupakan proses penguatan institusi-institusi demokrasi. Menguatnya peran DPR, sebagai kontras dari DPR ''tukang stempel" pada era Orde Baru, dan berdirinya lembaga-lembaga ad hoc untuk mengatasi kelemahan lembaga yang ada, seperti Komisi Pemberantasan Korupsi, merupakan bagian dari proses institusionalisasi tersebut.

Seiring dengan perjalanan waktu, kita menyaksikan bahwa proses pada sumbu liberalisasi berjalan jauh lebih cepat daripada proses institusionalisasi. Ekspresi kebebasan individual telah mengguncang sendi-sendi kehidupan bersama, sementara institusi demokrasi belum bekerja secara efektif. Ekspresi keagamaan yang berwajah kekerasan tidak diimbangi dengan kuatnya institusi dan pranata sosial seperti penegakan hukum dan ketertiban. Bungkamnya Pemerintah Daerah Bekasi dalam kasus patung Tiga Mojang merupakan contoh nyata dari penjelasan ini.

Situasi kebebasan juga merupakan ujian bagi keimanan. Oleh karena itu, umat Islam harus menghayati bahwa keimanan yang hakiki adalah keimanan yang terjaga baik dalam situasi yang mempersulit keimanan, bukan hanya dalam situasi yang menunjang keimanan tersebut.

Perspektif lain untuk membaca fenomena Islam radikal adalah kebebasan yang datang bak air bah setelah reformasi menimbulkan situasi melemahnya norma-norma sosial yang menimbulkan keresahan, bahkan ketakutan, bagi individu. Situasi itu disebut anomi oleh sosiolog Emile Durkheim. Dalam situasi anomik, individu cenderung kembali kepada ikatan-ikatan primordial yang memberikan rasa aman, terutama etnisitas dan agama.

Kebebasan memang dapat menimbulkan rasa takut karena dalam kebebasanlah individu bertanggung jawab sepenuhnya atas tindakannya sendiri. Individu yang tidak mampu menangani kebebasan cenderung melarikan diri ke dalam ''payung" yang memberikan rasa aman dan perlindungan, seperti lembaga keagamaan. Ditambah faktor-faktor struktural seperti kemiskinan, pengangguran, dan kesenjangan sosial-ekonomi, organisasi keagamaan yang menjanjikan situasi yang kontras dengan situasi sekarang pun mendapat sambutan dari individu yang kalah tersebut. Dengan bergabung ke organisasi yang berwajah kekerasan, individu yang kalah itu merasa menang dan berkuasa, bahkan seolah melakukan ''balas dendam kelas."

Oleh karena itu, dalam konteks sosiologis-politis, mengembalikan tatanan sosial untuk menghentikan situasi anomik serta menyelesaikan problem struktural seperti kemiskinan merupakan cara untuk meminimalkan ekspresi keagamaan berwajah kekerasan.

Untuk mengatasi ekses modernitas yang berupa kondisi anomi, banyak yang berusaha memutar jarum jam kembali ke masa para sahabat dengan meniru secara literal kehidupan pada saat itu. Tentu, selama tidak melanggar hukum, setiap kelompok berhak memilih jalan hidup masing-masing. Namun, yang harus kita sadari, yang kita inginkan adalah bukan kembali ke cara hidup zaman yang sudah lewat, tetapi mempertahankan cita-cita Islam dan menghidupkan teladan secara kontekstual dari mereka yang sudah mendahului kita.

*) Anas Urbaningrum, Ketua Umum DPP Partai Demokrat

Monday, August 23, 2010

Anas dan Ibas Silaturahim ke Kalbar

Pontianak (ANTARA News) - Ketua Umum DPP Anas Urbaningrum dan Sekjend DPP Partai Demokrat Edi Baskoro Yudhoyono dan sejumlah pengurus pusat lainnya bersilaturahim dengan pengurus Partai Demokrat se-Kalimantan Barat di Sungai Raya, Kubu Raya, Senin sore.

Menurut Anas Urbaningrum, pertemuan tersebut adalah yang pertama kalinya dengan pengurus di Kalbar.

Ia optimistis, di Kalbar, Partai Demokrat akan berhasil di tahun-tahun mendatang mengingat pengurus mampu menjaga soliditas partai.


"Salah satu kunci adalah menjaga soliditas partai," kata dia.

Sejarah menunjukkan perpecahan selalu menghantui perjalanan partai politik di Indonesia.

Ia bersyukur Partai Demokrat di usia muda mampu utuh dan Kongres Nasional beberapa waktu lalu membuat mereka tetap utuh dan makin solid.

"Ini jadi modal dasar yang baik dan kita punya alasan untuk bekerja dengan penuh konsentrasi di masa mendatang," katanya.

Ia yakin pengurus Partai Demokrat tidak jadi partai musiman. Musim pertama, menjadi fenomena politik dalam Pemilu 2004.

"Yang betul-betul baru Partai Demokrat, yang kekuatan politik 7,5 persen bisa mengantarkan kader terbaik Pak SBY sebagai Presiden," kata Anas Urbaningrum.

Musim kedua, raihan suara Partai Demokrat pada Pemilu 2009 yakni mencapai hampir 21 persen. Sementara peserta Pemilu 2009 lebih banyak dibanding 2004 sehingga memberi bukti fenomenal lainnya.

"Meski ada pertanyaan mengenai keberhasilan Demokrat, dikaitkan dengan Century. Ini pikiran orang `ngeres`," katanya.

Hasil tersebut menunjukkan harapan besar rakyat terhadap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk melanjutkan kedua kalinya.

Selain itu, menjadi wujud selera rakyat. Ia memperkirakan angka yang diperoleh lebih tinggi dari capaian tersebut kalau tidak ada kelemahan dalam realisasi penyelenggaraan.

Pelaksana tugas Ketua DPD Partai Demokrat Kalbar Muda Mahendrawan mengatakan, pencapaian dalam berbagai pemilu di Kalbar menunjukkan hasil yang menggembirakan.

Ia berharap hasil tersebut dapat dipertahankan dan ditingkatkan di tahun-tahun berikutnya.

Anas : Negara Harus Maksimalkan Pembangunan di Perbatasan

Kubu Raya (ANTARA) - Ketua Umum DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum mengatakan pembangunan dan pengamanan daerah perbatasan harus diberdayakan semaksimal mungkin agar pihak asing tidak memandang "sebelah mata" terhadap eksistensi Indonesia.

"Daerah perbatasan merupakan pintu masuk Negara Kesatuan RI, sehingga harus dijaga dan diperhatikan keamanannya karena rawan penyelundupan, tindak kejahatan , terorisme, dan pengaruh asing lainnya. Bahkan daerah perbatasan juga merupakan daerah pertahanan demi keutuhan NKRI," Anas Urbaningrum saat bertemu dengan pengurus Partai Demokrat se-Kalbar di Sungai Raya, Kubu Raya, Senin.


Ia menambahkan, Partai Demokrat menilai di daerah perbatasan inilah tanggung jawab negara dituntut. Namun, lanjut dia, kalau dilihat dari alokasi anggaran, sangatlah tidak cukup untuk membangun perbatasan sehingga dibutuhkan skala prioritas.

"Pembangunan ekonomi di tapal batas juga perlu mendapat perhatian karena cukup banyak warga yang tinggal di perbatasan, selain untuk memberdayakan dan menjaga potensi yang ada di berbagai sektor," kata dia.

Ia juga melihat di kawasan perbatasan masih banyak daerah yang berpotensi di bidang perkebunan, kehutanan dan pertambangan serta pariwisata.

"Pengembangan perlu didorong di tapal batas agar potensi yang ada tersebut dapat dimanfaatkan untuk kesejahteraan dan kemajuan daerah," katanya.

Oleh karena itu, lanjutnya, masalah di daerah perbatasan harus menjadi skala prioritas yang harus diperhatikan terutama kasus perpindahan wilayah dan pergantian status kewarganegaraan.

Sebab, tidak dapat dipungkiri ada yang tinggal di daerah perbatasan khususnya di Kalbar menggunakan fasilitas pendidikan, kesehatan, listrik, maupun air bersih yang gratis dari Malaysia.

Selain itu, persoalan mendasar yang menyebabkan ekonomi perbatasan sulit berkembang adalah ketiadaan infrastruktur yang menghubungkan kawasan-kawasan di daerah perbatasan dengan pusat ekonomi di kabupaten. Resiko terberat lainnya yang harus dihadapi setiap harinya adalah tingginya harga-harga kebutuhan pokok.

"Di perbatasan, masalah infrastruktur dan fasilitas umum sangat krusial hingga menimbulkan kesenjangan infrastruktur dan fasilitas umum antara perbatasan Indonesia dengan Malaysia," kata Anas Urbaningrum yang datang bersama Sekjend DPP Partai Demokrat Edi Baskoro Yudhoyono serta sejumlah pengurus lainnya.

Tidak hanya itu, masyarakat yang tinggal di daerah perbatasan negara juga harus diberdayakan di semua sektor, sehingga ada motivasi untuk bekerja dan keluar dari garis kemiskinan.

"Pasalnya, jika persoalan ekonomi tersebut tidak pernah bisa dijawab dengan solusi baik, terutama tersedianya infrastruktur jalan memadai, ancaman disintegrasi dan perpindahan masyarakat perbatasan ke negara tetangga Malaysia akan benar-benar menjadi kenyataan," kata dia.

Selain itu, tantangan ke depan adalah menciptakan pemerataan pembangunan di wilayah perbatasan karena banyak hal yang dapat memicu kedaulatan sehingga wajib diperhatikan oleh negara.

"Perhatian yang dimaksud adalah perhatian infrastruktur, pembangunan ekonomi maupun ketahanan serta dimensi-dimensi yang lain," demikian Anas Urbaningrum.

Anas dan Ibas Silaturahim ke Kalbar

Pontianak (ANTARA News) - Ketua Umum DPP Anas Urbaningrum dan Sekjend DPP Partai Demokrat Edi Baskoro Yudhoyono dan sejumlah pengurus pusat lainnya bersilaturahim dengan pengurus Partai Demokrat se-Kalimantan Barat di Sungai Raya, Kubu Raya, Senin sore.

Menurut Anas Urbaningrum, pertemuan tersebut adalah yang pertama kalinya dengan pengurus di Kalbar.

Ia optimistis, di Kalbar, Partai Demokrat akan berhasil di tahun-tahun mendatang mengingat pengurus mampu menjaga soliditas partai.


"Salah satu kunci adalah menjaga soliditas partai," kata dia.

Sejarah menunjukkan perpecahan selalu menghantui perjalanan partai politik di Indonesia.

Ia bersyukur Partai Demokrat di usia muda mampu utuh dan Kongres Nasional beberapa waktu lalu membuat mereka tetap utuh dan makin solid.

"Ini jadi modal dasar yang baik dan kita punya alasan untuk bekerja dengan penuh konsentrasi di masa mendatang," katanya.

Ia yakin pengurus Partai Demokrat tidak jadi partai musiman. Musim pertama, menjadi fenomena politik dalam Pemilu 2004.

"Yang betul-betul baru Partai Demokrat, yang kekuatan politik 7,5 persen bisa mengantarkan kader terbaik Pak SBY sebagai Presiden," kata Anas Urbaningrum.

Musim kedua, raihan suara Partai Demokrat pada Pemilu 2009 yakni mencapai hampir 21 persen. Sementara peserta Pemilu 2009 lebih banyak dibanding 2004 sehingga memberi bukti fenomenal lainnya.

"Meski ada pertanyaan mengenai keberhasilan Demokrat, dikaitkan dengan Century. Ini pikiran orang `ngeres`," katanya.

Hasil tersebut menunjukkan harapan besar rakyat terhadap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk melanjutkan kedua kalinya.

Selain itu, menjadi wujud selera rakyat. Ia memperkirakan angka yang diperoleh lebih tinggi dari capaian tersebut kalau tidak ada kelemahan dalam realisasi penyelenggaraan.

Pelaksana tugas Ketua DPD Partai Demokrat Kalbar Muda Mahendrawan mengatakan, pencapaian dalam berbagai pemilu di Kalbar menunjukkan hasil yang menggembirakan.

Ia berharap hasil tersebut dapat dipertahankan dan ditingkatkan di tahun-tahun berikutnya.

Anas : Negara Harus Maksimalkan Pembangunan di Perbatasan

Kubu Raya (ANTARA) - Ketua Umum DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum mengatakan pembangunan dan pengamanan daerah perbatasan harus diberdayakan semaksimal mungkin agar pihak asing tidak memandang "sebelah mata" terhadap eksistensi Indonesia.

"Daerah perbatasan merupakan pintu masuk Negara Kesatuan RI, sehingga harus dijaga dan diperhatikan keamanannya karena rawan penyelundupan, tindak kejahatan , terorisme, dan pengaruh asing lainnya. Bahkan daerah perbatasan juga merupakan daerah pertahanan demi keutuhan NKRI," Anas Urbaningrum saat bertemu dengan pengurus Partai Demokrat se-Kalbar di Sungai Raya, Kubu Raya, Senin.


Ia menambahkan, Partai Demokrat menilai di daerah perbatasan inilah tanggung jawab negara dituntut. Namun, lanjut dia, kalau dilihat dari alokasi anggaran, sangatlah tidak cukup untuk membangun perbatasan sehingga dibutuhkan skala prioritas.

"Pembangunan ekonomi di tapal batas juga perlu mendapat perhatian karena cukup banyak warga yang tinggal di perbatasan, selain untuk memberdayakan dan menjaga potensi yang ada di berbagai sektor," kata dia.

Ia juga melihat di kawasan perbatasan masih banyak daerah yang berpotensi di bidang perkebunan, kehutanan dan pertambangan serta pariwisata.

"Pengembangan perlu didorong di tapal batas agar potensi yang ada tersebut dapat dimanfaatkan untuk kesejahteraan dan kemajuan daerah," katanya.

Oleh karena itu, lanjutnya, masalah di daerah perbatasan harus menjadi skala prioritas yang harus diperhatikan terutama kasus perpindahan wilayah dan pergantian status kewarganegaraan.

Sebab, tidak dapat dipungkiri ada yang tinggal di daerah perbatasan khususnya di Kalbar menggunakan fasilitas pendidikan, kesehatan, listrik, maupun air bersih yang gratis dari Malaysia.

Selain itu, persoalan mendasar yang menyebabkan ekonomi perbatasan sulit berkembang adalah ketiadaan infrastruktur yang menghubungkan kawasan-kawasan di daerah perbatasan dengan pusat ekonomi di kabupaten. Resiko terberat lainnya yang harus dihadapi setiap harinya adalah tingginya harga-harga kebutuhan pokok.

"Di perbatasan, masalah infrastruktur dan fasilitas umum sangat krusial hingga menimbulkan kesenjangan infrastruktur dan fasilitas umum antara perbatasan Indonesia dengan Malaysia," kata Anas Urbaningrum yang datang bersama Sekjend DPP Partai Demokrat Edi Baskoro Yudhoyono serta sejumlah pengurus lainnya.

Tidak hanya itu, masyarakat yang tinggal di daerah perbatasan negara juga harus diberdayakan di semua sektor, sehingga ada motivasi untuk bekerja dan keluar dari garis kemiskinan.

"Pasalnya, jika persoalan ekonomi tersebut tidak pernah bisa dijawab dengan solusi baik, terutama tersedianya infrastruktur jalan memadai, ancaman disintegrasi dan perpindahan masyarakat perbatasan ke negara tetangga Malaysia akan benar-benar menjadi kenyataan," kata dia.

Selain itu, tantangan ke depan adalah menciptakan pemerataan pembangunan di wilayah perbatasan karena banyak hal yang dapat memicu kedaulatan sehingga wajib diperhatikan oleh negara.

"Perhatian yang dimaksud adalah perhatian infrastruktur, pembangunan ekonomi maupun ketahanan serta dimensi-dimensi yang lain," demikian Anas Urbaningrum.

Sunday, August 22, 2010

Anas: Selidiki Kematian Wartawan Sun TV

VIVAnews - Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum mendesak aparat kepolisian untuk segera menyelidiki kasus kekerasan yang menyebabkan terbunuhnya wartawan Sun TV Ridwan Salamun, hingga tuntas. Ridwan tewas dalam kerusuhan antarwarga di Tual, Maluku Tenggara, Sabtu 21 Agustus.

"Siapapun pelakunya dan apapun motifnya harus diproses hukum dan seadil-adilnya," kata dia kepada VIVAnews, Minggu malam 22 Agustus 2010.

Anas mengatakan, kasus yang dialami Ridwan bukan kekerasan biasa. Tetapi kekerasan yang menyangkut profesi jurnalis dan kerja jurnalistik. Kasus ini bisa menjadi ancaman terhadap kebebasan pers.

"Jangan ada lagi kasus-kasus kekerasan kepada para jurnalis," katanya. Aparat keamanan dan perusahaan pers perlu memberikan perhatian khusus terhadap keselamatan para jurnalis.

Kerusuhan antar warga di Tual, melibatkan warga dari dua kampung berbeda. Ridwan tewas terkena sabetan parang di bagian kepala oleh warga yang bertikai.

Ridwan saat itu sedang melakukan tugas jurnalistik, meliput peristiwa tersebut dengan menggunakan atribut medianya lengkap dengan kamera di tangan. Namun, warga yang terlibat tawuran tak menghiraukan atribut yang dipakainya. Akhirnya, Ridwan terbacok dan akhirnya meninggal dunia. (hs)

Anas: Fraksi PD di DPR Harus Mendukung Pemerintah

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum menegaskan posisi fraksi PD di DPR RI tidak berdiri bebas. Menurut Anas, fraksi PD adalah pendukung pemerintah.

"Karena itu tugas pokoknya adalah memastikan program pemerintah berjalan dengan baik," ungkap Anas saat memberikan sambutan dalam acara buka puasa bersama PD di Puri Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Minggu (22/8/2010).

Acara buka puasa dihadiri Ketua Dewan Pembina PD Susilo Bambang Yudhoyono, dan para petinggi partai seperti Ketua DPR Marzuki Alie, Ketua Komisi III Benny Kabur Harman, Wakil Sekjen Demokrat Saan Mustafa, Wakil Ketua Komisi II Taufik Effendi, dan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik. Hadir pula sejumlah anggota DPR RI lainnya dari PD.

Lebih lanjut, Anas mengajak kader PD untuk bisa mengambil hikmah Ramadhan. Salah satunya mengembangkan asketisme politik yang merupakan salah satu nilai paling langka.

"Asketisme politik ini di antaranya bagaimana seluruh kader demokrat, khususnya di jajaran etalase, berpuasa dari hal-hal yang kurang berfaedah. Contohnya berpuasa dari mengeluarkan pernyataan yang bisa disalahartikan," katanya.(*)

Anas Serukan Etika Berpolitik

Liputan6.com, Jakarta: Ketua Umum Partai Demokrat (PD) Anas Urbaningrum menyerukan pentingnya asketisme dalam berpolitik.

Dalam acara buka puasa bersama pengurus Partai Demokrat di kediaman Presiden SBY di Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Ahad (22/8), Anas mengatakan, semua kader Partai Demokrat harus menjadikan Ramadan tahun ini sebagai momentum membangun asketisme politik.

"Berpolitik dan berpartai tidak hanya digunakan untuk tujuan mencari jabatan dan kekayaan. Lebih dari itu, berpolitik harus memiliki tujuan untuk kemaslahatan rakyat, bangsa dan negara," kata Anas.

Ketua Umum Partai Demokrat ini berharap semua kader partai bisa menjalankan konsep asketisme politik, sehingga perwujudan nyata ideologi PD yang nasionalisme-relegius akan bisa dilakukan dalam prilaku politik kader PD.(AYB)

Anas Minta Kader Demokrat Puasa Bicara

VIVAnews - Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat menginstruksikan seluruh kader partai untuk bisa menerapkan asketisme politik. Salah satunya adalah puasa dalam memberikan pernyataan yang bisa disalahpahami.

Hal itu disampaikan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum dalam buka puasa bersama dengan Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono di Puri Cikeas, Cibubur, Bogor, Minggu, 22 Agustus 2010.

"Spirit Ramadan yang bisa diambil hikmahnya oleh Fraksi Partai Demokrat adalah mengembangkan asketisme poltik," katanya.

Sekadar informasi, Juru Bicara Partai Demokrat Ruhut Sitompul beberapa waktu yang lalu sempat melayangkan pernyataan mengenai usulan agar masa jabatan presiden diperpanjang menjadi tiga periode. Otomatis, pernyataan tersebut memunculkan polemik dari partai politik bahkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sendiri sempat memberikan pernyataan langsung menanggapi pernyataan itu.

Menurut Anas, asketisme politik merupakan satu hal yang sangat penting dan saat ini menunjukan gejala makin langka. Padahal dirinya yakin bila asketisme politik ini bisa diterapkan seluruh anggota fraksi PD di DPR, akan memunculkan kecintaan dan kedekatan dengan masyarakat.

Anas menjelaskan, aktualisasi asketisme politik diantaranya berupa tindakan seluruh anggota fraksi PD di DPR yang mampu berpuasa dari hal-hal yang tidak penting, tidak memberikan manfaat. Termasuk didalamnya adalah puasa dalam memberikan pernyataan-pernyataa yang bisa disalahpahami.

"Kalau ini bisa dilakukan oleh kader partai Fraksi Partai Demokrat di DPR, itu akan selamatkan kita bersama," katanya.

Pada bagian lain, Anas kembali menegaskan bahwa Fraksi Partai Demokrat di DPR adalah fraksi yang menjadi partainya pemerintah di parlemen. "Pemilihan Jafar Hafsyah diharapkan Fraksi Partai Demokrat bisa makin baik kinerjanya dan makin meneguhkan posisi Fraksi Partai Demokrat sebagai partainya pemerintah," ujarnya. (hs)

• VIVAnews

Anas: Kasus Ridwan Salamun Ancaman Terhadap Kebebasan Pers

Jakarta - Tewasnya kontributor Sun TV, Ridwan Salamun, saat melakukan peliputan bentrok warga di Tual Maluku, terus mengundang keprihatinan. Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum, menilai peristiwa tersebut sebagai ancaman kebebasan pers.

"Kasus ini bisa menjadi ancaman terhadap kebebasan pers," tulis Anas dalam pesan singkatnya yang diterima detikcom, Senin (23/8/2010).

Anas juga mendesak agar polisi segera menyelidiki pelaku yang terlibat dalam peristiwa tersebut dan memberikan sanksi yang tegas.

Ia berharap peristiwa yang dialami Ridwan adalah yang terakhir dan agar seluruh pihak juga memperhatikan keselamatan jurnalis dalam bekerja.

"Aparat keamanan dan perusahaan pers perlu memberikan perhatian
khusus terhadap keselamatan para jurnalis," tutupnya.

(ddt/lrn)

Anas: Selidiki Kematian Wartawan Sun TV

VIVAnews - Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum mendesak aparat kepolisian untuk segera menyelidiki kasus kekerasan yang menyebabkan terbunuhnya wartawan Sun TV Ridwan Salamun, hingga tuntas. Ridwan tewas dalam kerusuhan antarwarga di Tual, Maluku Tenggara, Sabtu 21 Agustus.

"Siapapun pelakunya dan apapun motifnya harus diproses hukum dan seadil-adilnya," kata dia kepada VIVAnews, Minggu malam 22 Agustus 2010.

Anas mengatakan, kasus yang dialami Ridwan bukan kekerasan biasa. Tetapi kekerasan yang menyangkut profesi jurnalis dan kerja jurnalistik. Kasus ini bisa menjadi ancaman terhadap kebebasan pers.

"Jangan ada lagi kasus-kasus kekerasan kepada para jurnalis," katanya. Aparat keamanan dan perusahaan pers perlu memberikan perhatian khusus terhadap keselamatan para jurnalis.

Kerusuhan antar warga di Tual, melibatkan warga dari dua kampung berbeda. Ridwan tewas terkena sabetan parang di bagian kepala oleh warga yang bertikai.

Ridwan saat itu sedang melakukan tugas jurnalistik, meliput peristiwa tersebut dengan menggunakan atribut medianya lengkap dengan kamera di tangan. Namun, warga yang terlibat tawuran tak menghiraukan atribut yang dipakainya. Akhirnya, Ridwan terbacok dan akhirnya meninggal dunia. (hs)

Anas: Fraksi PD di DPR Harus Mendukung Pemerintah

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum menegaskan posisi fraksi PD di DPR RI tidak berdiri bebas. Menurut Anas, fraksi PD adalah pendukung pemerintah.

"Karena itu tugas pokoknya adalah memastikan program pemerintah berjalan dengan baik," ungkap Anas saat memberikan sambutan dalam acara buka puasa bersama PD di Puri Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Minggu (22/8/2010).

Acara buka puasa dihadiri Ketua Dewan Pembina PD Susilo Bambang Yudhoyono, dan para petinggi partai seperti Ketua DPR Marzuki Alie, Ketua Komisi III Benny Kabur Harman, Wakil Sekjen Demokrat Saan Mustafa, Wakil Ketua Komisi II Taufik Effendi, dan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik. Hadir pula sejumlah anggota DPR RI lainnya dari PD.

Lebih lanjut, Anas mengajak kader PD untuk bisa mengambil hikmah Ramadhan. Salah satunya mengembangkan asketisme politik yang merupakan salah satu nilai paling langka.

"Asketisme politik ini di antaranya bagaimana seluruh kader demokrat, khususnya di jajaran etalase, berpuasa dari hal-hal yang kurang berfaedah. Contohnya berpuasa dari mengeluarkan pernyataan yang bisa disalahartikan," katanya.(*)

Anas Serukan Etika Berpolitik

Liputan6.com, Jakarta: Ketua Umum Partai Demokrat (PD) Anas Urbaningrum menyerukan pentingnya asketisme dalam berpolitik.

Dalam acara buka puasa bersama pengurus Partai Demokrat di kediaman Presiden SBY di Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Ahad (22/8), Anas mengatakan, semua kader Partai Demokrat harus menjadikan Ramadan tahun ini sebagai momentum membangun asketisme politik.

"Berpolitik dan berpartai tidak hanya digunakan untuk tujuan mencari jabatan dan kekayaan. Lebih dari itu, berpolitik harus memiliki tujuan untuk kemaslahatan rakyat, bangsa dan negara," kata Anas.

Ketua Umum Partai Demokrat ini berharap semua kader partai bisa menjalankan konsep asketisme politik, sehingga perwujudan nyata ideologi PD yang nasionalisme-relegius akan bisa dilakukan dalam prilaku politik kader PD.(AYB)


Anas: Kasus Ridwan Salamun Ancaman Terhadap Kebebasan Pers

Jakarta - Tewasnya kontributor Sun TV, Ridwan Salamun, saat melakukan peliputan bentrok warga di Tual Maluku, terus mengundang keprihatinan. Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum, menilai peristiwa tersebut sebagai ancaman kebebasan pers.

"Kasus ini bisa menjadi ancaman terhadap kebebasan pers," tulis Anas dalam pesan singkatnya yang diterima detikcom, Senin (23/8/2010).

Anas juga mendesak agar polisi segera menyelidiki pelaku yang terlibat dalam peristiwa tersebut dan memberikan sanksi yang tegas.

Ia berharap peristiwa yang dialami Ridwan adalah yang terakhir dan agar seluruh pihak juga memperhatikan keselamatan jurnalis dalam bekerja.

"Aparat keamanan dan perusahaan pers perlu memberikan perhatian
khusus terhadap keselamatan para jurnalis," tutupnya.

(ddt/lrn)

Thursday, August 5, 2010

Anas Ancam PAW DPRD Pemalas

REPUBLIKA.CO.ID,BATAM--Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat, Anas Urbaningrum mengancam akan mengganti antarwaktu anggota DPR dan DPRD dari Fraksi Demokrat yang malas.

"Anggota DPRD akan di-PAW jika menjadi pemalas. Masih ada kader partai yang siap untuk melanjutkan perjuangan ke depan," kata Anas saat Pelantikan Ketua Dewan Pimpinan Cabang Partai Demokrat Batam, Rabu.

DPP Partai Demokrat, kata dia, akan membuat semacam rapor kinerja anggota DPR dari Fraksi Demokrat. Dikatakan, setelah adanya evaluasi dan ternyata ada yang tidak wajar, DPP PD akan memberikan sanksi bagi anggota DPR Fraksi PD.


Ia mengatakan, anggota DPRD harus menghormati dan menjalankan amanat konstituen yang telah memilihnya dalam pemilu dengan bekerja maksimal. Anas mengingatkan kepada seluruh pengurus partai dan anggota DPR serta DPRD untuk bekerja optimal. "Sebaik-baiknya partai, dapat dilihat dari manfaat yang dihasilkan untuk masyarakat Batam," kata dia.

Sementara itu, Ketua Dewan Pimpinan Cabang Partai Demokrat Kota Batam yang baru dilantik, Ahmad Dahlan, meminta kader partai untuk meningkatkan kwalitas sumber daya manusia. "Kader demokrat harus selalu terampil. Saya mengajak DPC dan PAC menjadikan Demokrat sebagai tempat untuk meningkatkan kwalitas SDM Batam," kata Wali Kota Batam itu.

"Rumah Aspirasi Bisa Ngontrak Tak Perlu Dana APBN"

JAKARTA - Penolakan rencana pendirian rumah aspirasi menggunakan dana APBN ditentang sejumlah fraksi di parlemen. Menurut Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum, pembangunan rumah aspirasi di masing-masing daerah pemilihan tidak perlu memakai uang negara.

“Rumah aspirasi tidak perlu dibangun atas biaya APBN. Bisa dibangun dan dibiayai sendiri oleh masing-masing anggota. Tidak perlu menambah beban APBN. Sewa atau kontrak pun tidak ada masalah. Yang penting adalah ada dan hidup,” ujar mantan Ketua Fraksi Partai Demokrat itu di Jakarta, Kamis (5/8/2010).




Menurut Anas, keberadaan rumah aspirasi memang penting. Selain menjadi kantor perwakilan di dapil, rumah aspirasi juga menjadi tanda kedekatan politik anggota dewan dengan konstituennya.

“Rumah aspirasi juga memudahkan agregasi kepentingan rakyat di Dapil. Kehadiran rumah aspirasi adalah salah satu tanda akuntabilitas politik anggota dewan,” imbuhnya.

Sejauh ini, sambung dia, banyak anggota dewan yang mempunyai rumah aspirasi dan biaya operasionalnya dikeluarkan secara mandiri.

“Saya misalnya, mendirikan Anas Center di Blitar yang menjadi rumah aspirasi, sebelum saya mundur dari Senayan. Anas Center akan tetap hadir dan menjalankan kegiatan ke depan. Alternatif lain adalah memanfaatkan kantor partai di tingkat Kabupaten/Kota, sehingga kantor partai malah makin hidup kegiatannya. Intinya, tidak perlu dialokasikan dana APBN untuk rumah aspirasi,” tutupnya.
(ton)

Anas: Demokrat Setuju Rumah Aspirasi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum mengatakan, wacana pembangunan rumah aspirasi penting maknanya dan Partai Demokrat akan mendukung rencana tersebut.

"Rumah aspirasi sangat penting," kata Anas di Jakarta, Kamis (5/8/2010). Menurut dia, rumah aspirasi para anggota DPR itu bisa digunakan menjadi kantor perwakilan di dapil serta bisa dijadikan tanda kedekatan politik anggota dewan dengan konstituennya serta memudahkan agregasi kepentingan rakyat di dapil tersebut.

"Kehadiran rumah aspirasi adalah salah satu tanda akuntabilitas politik anggota dewan," katanya.



Namun demikian, kata Anas, rumah aspirasi tidak perlu dibangun atas biaya APBN. "Rumah aspirasi bisa dibangun dan dibiayai sendiri oleh masing-masing anggota. Tidak perlu menambah beban APBN. Sewa atau kontrak pun tidak ada masalah, yang penting adalah ada dan hidup," kata Anas.

Sejauh ini, banyak anggota dewan yang sudah mempunyai rumah aspirasi dan didanai secara mandiri. "Saya misalnya, mendirikan Anas Center di Blitar yang menjadi rumah aspirasi sebelum saya mundur dari Senayan. Anas Center akan tetap hadir dan menjalankan kegiatan ke depan," katanya.

Anas Urbaningrum Tekankan Jauhi Konflik Internal

BATAM - Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat, H. Anas Urbaningrum menegaskan kepada seluruh kader partai agar senantiasa menjaga keutuhan soliditas sesama kader dan sebisa mungkin menjauhi kepentingan pribadi.

"Jauhi konflik internal itu kunci partai bisa berkembang dan itu cerminan moral bagi kader," Demikian kata Anas Urbaningrum saat kata sambutan di agenda Pelantikan Pengurus DPC Partai Demokrat Kota Batam di sebuah Hotel di Batam, Rabu (4/8).

Anas mengajak kader partai agar selalu mengutamakan kepentingan rakyat diatas kepentingan pribadi maupun golongan, sehingga partai dapat menjadi cermin bagi partai lain. Dengan begitu, Anas melanjutkan bahwa kepentingan menjaga stabilitas internal partai dapat tercapai dan tidak hanya sekedar harapan.

Terkait pelaksanaan Pemilihan Walikota Batam mendatang, Anas juga berpesan kepada bakal calon usungan Partai Demokrat agar menjaga posisi netral dalam menyikapi kepentingan rakyat tanpa berusaha memetakan dasar kepentingan golongan.

"Sekali lagi saya tekankan, kepentingan rakyat jauh lebih penting daripada popularitas pribadi," tegasnya.

Anas juga mengatakan partai demokrat tidak sekali kali mengambil jalan oposisi dan harus menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi dan pemahaman itu wajib ditelurkan dalam momentum konsolidasi internal.

"Tidak ada jalan oposisi, siapapun pemimpinnya dan apapun partai yang memberangkatkannya," katanya

Wednesday, August 4, 2010

Anas Ancam PAW DPRD Pemalas

REPUBLIKA.CO.ID,BATAM--Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat, Anas Urbaningrum mengancam akan mengganti antarwaktu anggota DPR dan DPRD dari Fraksi Demokrat yang malas.

"Anggota DPRD akan di-PAW jika menjadi pemalas. Masih ada kader partai yang siap untuk melanjutkan perjuangan ke depan," kata Anas saat Pelantikan Ketua Dewan Pimpinan Cabang Partai Demokrat Batam, Rabu.

DPP Partai Demokrat, kata dia, akan membuat semacam rapor kinerja anggota DPR dari Fraksi Demokrat. Dikatakan, setelah adanya evaluasi dan ternyata ada yang tidak wajar, DPP PD akan memberikan sanksi bagi anggota DPR Fraksi PD.


Ia mengatakan, anggota DPRD harus menghormati dan menjalankan amanat konstituen yang telah memilihnya dalam pemilu dengan bekerja maksimal. Anas mengingatkan kepada seluruh pengurus partai dan anggota DPR serta DPRD untuk bekerja optimal. "Sebaik-baiknya partai, dapat dilihat dari manfaat yang dihasilkan untuk masyarakat Batam," kata dia.

Sementara itu, Ketua Dewan Pimpinan Cabang Partai Demokrat Kota Batam yang baru dilantik, Ahmad Dahlan, meminta kader partai untuk meningkatkan kwalitas sumber daya manusia. "Kader demokrat harus selalu terampil. Saya mengajak DPC dan PAC menjadikan Demokrat sebagai tempat untuk meningkatkan kwalitas SDM Batam," kata Wali Kota Batam itu.

Anas: Demokrat Setuju Rumah Aspirasi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum mengatakan, wacana pembangunan rumah aspirasi penting maknanya dan Partai Demokrat akan mendukung rencana tersebut.

"Rumah aspirasi sangat penting," kata Anas di Jakarta, Kamis (5/8/2010). Menurut dia, rumah aspirasi para anggota DPR itu bisa digunakan menjadi kantor perwakilan di dapil serta bisa dijadikan tanda kedekatan politik anggota dewan dengan konstituennya serta memudahkan agregasi kepentingan rakyat di dapil tersebut.

"Kehadiran rumah aspirasi adalah salah satu tanda akuntabilitas politik anggota dewan," katanya.


Namun demikian, kata Anas, rumah aspirasi tidak perlu dibangun atas biaya APBN. "Rumah aspirasi bisa dibangun dan dibiayai sendiri oleh masing-masing anggota. Tidak perlu menambah beban APBN. Sewa atau kontrak pun tidak ada masalah, yang penting adalah ada dan hidup," kata Anas.

Sejauh ini, banyak anggota dewan yang sudah mempunyai rumah aspirasi dan didanai secara mandiri. "Saya misalnya, mendirikan Anas Center di Blitar yang menjadi rumah aspirasi sebelum saya mundur dari Senayan. Anas Center akan tetap hadir dan menjalankan kegiatan ke depan," katanya.

Anas Urbaningrum Tekankan Jauhi Konflik Internal

BATAM - Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat, H. Anas Urbaningrum menegaskan kepada seluruh kader partai agar senantiasa menjaga keutuhan soliditas sesama kader dan sebisa mungkin menjauhi kepentingan pribadi.

"Jauhi konflik internal itu kunci partai bisa berkembang dan itu cerminan moral bagi kader," Demikian kata Anas Urbaningrum saat kata sambutan di agenda Pelantikan Pengurus DPC Partai Demokrat Kota Batam di sebuah Hotel di Batam, Rabu (4/8).

Anas mengajak kader partai agar selalu mengutamakan kepentingan rakyat diatas kepentingan pribadi maupun golongan, sehingga partai dapat menjadi cermin bagi partai lain. Dengan begitu, Anas melanjutkan bahwa kepentingan menjaga stabilitas internal partai dapat tercapai dan tidak hanya sekedar harapan.

Terkait pelaksanaan Pemilihan Walikota Batam mendatang, Anas juga berpesan kepada bakal calon usungan Partai Demokrat agar menjaga posisi netral dalam menyikapi kepentingan rakyat tanpa berusaha memetakan dasar kepentingan golongan.

"Sekali lagi saya tekankan, kepentingan rakyat jauh lebih penting daripada popularitas pribadi," tegasnya.

Anas juga mengatakan partai demokrat tidak sekali kali mengambil jalan oposisi dan harus menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi dan pemahaman itu wajib ditelurkan dalam momentum konsolidasi internal.

"Tidak ada jalan oposisi, siapapun pemimpinnya dan apapun partai yang memberangkatkannya," katanya

Tuesday, August 3, 2010

Rumah Aspirasi Harus Dibiayai Sendiri

REPUBLIKA.CO.ID,JAMBI--Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum, menilai rumah aspirasi penting bagi anggota dewan. Asalkan, rumah itu dibuat dengan biaya sendiri.

''Yang penting dibiayai sendiri,'' tegas Anas sambil terburu-buru keluar dari gedung DPRD Jambi seusai mengikuti pelantikan Gubernur Jambi, Selasa (3/8).

Sebelum menjabat sebagai Ketua Umum Partai Demokrat, Dia mengaku juga memiliki rumah aspirasi. Rumah aspirasi adalah tempat bagi masyarakat di daerah untuk menyampaikan langsung aspirasi mereka kepada anggota DPR yang terpilih. ''Rumah aspirasi itu penting,'' katanya.

Pembentukannya atas inisiatif anggota dewan yang dibiayai sendiri oleh anggota tersebut. ''Hampir semua anggota DPR punya rumah aspirasi dengan caranya sendiri-sendiri,'' jelasnya.

Seperti yang diketahui, usulan pembentukan rumah aspirasi untuk setiap anggota dewan sedang dibahas di Badan Urusan Rumah Tanggar (BURT) DPR. Setiap anggota dewan direncanakan akan mendapat suntikan dana sekitar Rp 200 juta untuk membuat rumah itu.

Monday, August 2, 2010

Rumah Aspirasi Harus Dibiayai Sendiri

REPUBLIKA.CO.ID,JAMBI--Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum, menilai rumah aspirasi penting bagi anggota dewan. Asalkan, rumah itu dibuat dengan biaya sendiri.

''Yang penting dibiayai sendiri,'' tegas Anas sambil terburu-buru keluar dari gedung DPRD Jambi seusai mengikuti pelantikan Gubernur Jambi, Selasa (3/8).

Sebelum menjabat sebagai Ketua Umum Partai Demokrat, Dia mengaku juga memiliki rumah aspirasi. Rumah aspirasi adalah tempat bagi masyarakat di daerah untuk menyampaikan langsung aspirasi mereka kepada anggota DPR yang terpilih. ''Rumah aspirasi itu penting,'' katanya.

Pembentukannya atas inisiatif anggota dewan yang dibiayai sendiri oleh anggota tersebut. ''Hampir semua anggota DPR punya rumah aspirasi dengan caranya sendiri-sendiri,'' jelasnya.

Seperti yang diketahui, usulan pembentukan rumah aspirasi untuk setiap anggota dewan sedang dibahas di Badan Urusan Rumah Tanggar (BURT) DPR. Setiap anggota dewan direncanakan akan mendapat suntikan dana sekitar Rp 200 juta untuk membuat rumah itu.