Thursday, August 5, 2010

"Rumah Aspirasi Bisa Ngontrak Tak Perlu Dana APBN"

JAKARTA - Penolakan rencana pendirian rumah aspirasi menggunakan dana APBN ditentang sejumlah fraksi di parlemen. Menurut Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum, pembangunan rumah aspirasi di masing-masing daerah pemilihan tidak perlu memakai uang negara.

“Rumah aspirasi tidak perlu dibangun atas biaya APBN. Bisa dibangun dan dibiayai sendiri oleh masing-masing anggota. Tidak perlu menambah beban APBN. Sewa atau kontrak pun tidak ada masalah. Yang penting adalah ada dan hidup,” ujar mantan Ketua Fraksi Partai Demokrat itu di Jakarta, Kamis (5/8/2010).




Menurut Anas, keberadaan rumah aspirasi memang penting. Selain menjadi kantor perwakilan di dapil, rumah aspirasi juga menjadi tanda kedekatan politik anggota dewan dengan konstituennya.

“Rumah aspirasi juga memudahkan agregasi kepentingan rakyat di Dapil. Kehadiran rumah aspirasi adalah salah satu tanda akuntabilitas politik anggota dewan,” imbuhnya.

Sejauh ini, sambung dia, banyak anggota dewan yang mempunyai rumah aspirasi dan biaya operasionalnya dikeluarkan secara mandiri.

“Saya misalnya, mendirikan Anas Center di Blitar yang menjadi rumah aspirasi, sebelum saya mundur dari Senayan. Anas Center akan tetap hadir dan menjalankan kegiatan ke depan. Alternatif lain adalah memanfaatkan kantor partai di tingkat Kabupaten/Kota, sehingga kantor partai malah makin hidup kegiatannya. Intinya, tidak perlu dialokasikan dana APBN untuk rumah aspirasi,” tutupnya.
(ton)

No comments: