Tuesday, June 22, 2010

Beri Deadline Mundur Hari Ini, Anas Minta Nurpati Tidak Ngantor di KPU

Jakarta - Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum memberi tenggat waktu sampai hari ini kepada Andi Nurpati untuk segera mengundurkan diri dari KPU. Ia meminta Nurpati tidak terlalu memusingkan soal Surat Keputusan (SK) pengunduran diri yang belum dikeluarkan KPU.

"Sebenarnya nggak perlu pakai SK seperti itu, sebab kemarin kan sudah diumumkan secara resmi. Kita kan tidak main-main dalam membuat pengumuman," kata Anas melalui sambungan telepon, Rabu (23/6/2010).


Namun demikian, kata Anas, SK itu tetap perlu diberikan kemudian sebagai bukti administrasi. "Kalau masalah administrasi di sana (KPU), tentu itu di luar otoritas Bu Nurpati," kata Anas.

Anas juga meminta Nurpati tidak mengantor lagi di KPU karena sudah nonaktif di lembaga penyelenggara pemilu itu. "Jangan ngantor lagi di KPU, kalau sudah tidak aktif di KPU. Kalau sudah tidak aktif, jangan mengerjakan tugas dan terlibat dalam pekerjaan KPU," pinta Anas.

(lrn/anw)

Beri Deadline Mundur Hari Ini, Anas Minta Nurpati Tidak Ngantor di KPU

Jakarta - Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum memberi tenggat waktu sampai hari ini kepada Andi Nurpati untuk segera mengundurkan diri dari KPU. Ia meminta Nurpati tidak terlalu memusingkan soal Surat Keputusan (SK) pengunduran diri yang belum dikeluarkan KPU.

"Sebenarnya nggak perlu pakai SK seperti itu, sebab kemarin kan sudah diumumkan secara resmi. Kita kan tidak main-main dalam membuat pengumuman," kata Anas melalui sambungan telepon, Rabu (23/6/2010).


Namun demikian, kata Anas, SK itu tetap perlu diberikan kemudian sebagai bukti administrasi. "Kalau masalah administrasi di sana (KPU), tentu itu di luar otoritas Bu Nurpati," kata Anas.

Anas juga meminta Nurpati tidak mengantor lagi di KPU karena sudah nonaktif di lembaga penyelenggara pemilu itu. "Jangan ngantor lagi di KPU, kalau sudah tidak aktif di KPU. Kalau sudah tidak aktif, jangan mengerjakan tugas dan terlibat dalam pekerjaan KPU," pinta Anas.

(lrn/anw)


Saturday, June 19, 2010

Anas: Banyaknya Kader Baru Bikin Energi Demokrat Bertambah

Jakarta - Banyak kader baru dalam kepengurusan Partai Demokrat. Sebut saja pengusaha muda Sandiaga S Uno, anggota KPU Andi Nurpati, aktivis muslim Ulil Abshar Abdalla. Para kader baru ini membuat energi Partai Demokrat kian bertambah.

"Sebagai partai terbuka, kita menghadirkan kader-kader baru pada takaran yang proporsional.

Sehingga energi kita bertambah," kata Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum saat memberikan pidato dalam silaturahmi pengurus baru PD di Hotel Sahid, Jl Jenderal Sudirman, Jakarta, Sabtu (19/6/2010).

Sebagai partai yang menjunjung tinggi pluralisme, mempermasalahkan tentang asal usul kader bukanlah sesuatu yang relevan. Demikian juga menurutnya sudah tidak saatnya lagi memperbincangkan asalnya dari tim Anas, Andi Mallarangeng atau pun Marzuki Alie lagi.

"Yang ada adalah DPP yang utuh, bersatu, kompak, solid dan diikat oleh kesamaan tujuan," kata mantan Ketua Umum PB HMI tersebut.

Anas juga menjelaskan kenapa struktur kepengurusan PD saat ini sangat besar. Ada sekitar 46 bidang departemen. Menurutnya, banyaknya departemen ini tak lepas dari banyaknya permasalahan bangsa yang harus disikapi.

"Gemuk beda dengan besar. Jadi kita harapkan nanti tidak ada satu isu pun yang tidak kita respons dengan cepat, tepat dan responsif," papar Anas.

Terakhir, Anas mengimbau kepada pengurus baru untuk rajin-rajin main ke kantor DPP PD yang menurutnya adalah kantor terkecil jika dibandingkan dengan kantor partai-partai lain.

"Juga belajarlah menghapal lagu mars Partai Demokrat," pinta Anas disambut yang senyum para pengurus.

(anw/gah)

Anas: 30 Persen Bukan Angka Mewah

Jakarta, RMOL. Jabatan dalam organisasi akan memiliki makna kalau sudah berkeringat.

Karena kerja dan penghormatan di partai politik ditentukan oleh seberapa besar kader berkeringat untuk kemajuan partainya.

Demikian disampaikan Ketua Umum DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum saat menyampaikan pidato pada pertemuan perdana pengurus baru Partai Demokrat periode 2010-2015 di Jakarta, Sabtu (19/6)..

"Kita tidak boleh tereliminasi dalam sejarah perpolitikan di indonesia. Rumusnya hanya satu, yakni bekerja sebaik-baiknya dan tetap memposisikan Partai Demokrat di halaman utama perpolitikan Indonesia," ujarnya.

Anas mengatakan, keragaman yang berhimpun dalam DPP diikat dalam satu tujuan dan cita-cita. Ujung-ujungnya kader harus kerja keras untuk mencapai sukses dalam pemilu legislatif dengan memenuhi target 30 persen suara.

"Angka 30 persen merupakan angka yang mewah kalau kita tidak solid dan tidak punya persiapan yang baik.Tetapi, kalau kita melaksanakan dengan baik dan menjalankan isu-isu yang didukung komunikasi publik yang baik, maka angka 30 persen bukan angka mewah untuk kita capai," beber Anas.

Anas juga menegaskan, tidak ada lagi tim sukses Anas, tim sukses Marzuki Alie, dan tim sukses Andi Mallarangeng.

"Yang ada DPP Partai Demokrat, yang solid dan kompak," tambahnya.[rap]

Anas : Andi Nurpati Tak Lagi di KPU

TEMPO Interaktif, Jakarta -Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum secara tersirat menyatakan Andi Nurpati, Komisioner Komisi Pemilihan Umum sudah keluar dari institusinya. "Terkait dengan Andi Nurpati, begitu dia bergabung dengan partai Demokrat, otomatis dia harus berhenti dari KPU," katanya dalam Silaturahim Pengurus Baru Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat di Hotel Sahid,Jakarta, Sabtu (19/6).

Surat pengunduran diri diajukan ke KPU. "(Surat pengunduran diri itu) bukan ke Demokrat, dan pasti sudah lah," kata Anas. Dia melanjutkan, pengunduran diri Andi dari Komisi Pemilihan Umum sudah menjadi resikonya. Begitu menjadi anggota partai politik, maka orang tersebut akan kehilangan posisinya yang mandiri dan independen, sesuai syarat anggota Komisi Pemilihan Umum.

Masuknya Andi ketika masih menjabat di Komisi, merupakan pilihan pribadi, bukan soal etika politik. "Yang penting adalah bagaimana ketentuan UU dan prinsip independensi KPU dijamin, jadi begitu bu Andi jadi bagian partai, otomatis dia harus berhenti, tidak ada pilihan lain" kata Anas.

Bagi birokrat, seperti Andi, yang ingin masuk partai, tentunya harus melepaskan posisinya yang dilarang menjadi bagian dari partai. "Kan tidak umumkan jadi pengurus partai, kalau statusnya tidak clear," urai Anas.

Andi masuk dalam kepengurusan partai karena memang ada usulan. "Dari pertimbangan perempuan, masih muda, dan lain sebagainya, formatur memutuskan bu Andi bisa masuk jadi pengurus, tentu setelah konfirmasi dan komunikasi dengan Bu Andi," paparnya.

Anas membantah masuknya Andi sebagai Ketua Divisi Komunikasi Publik Partai Demokrat, terkait kemenangan partainya dalam pemilihan presiden tahun lalu. "Sama sekali tidak, Demokrat bekerja keras dan bersih, kalau ada pikiran itu, insinuatif," katanya.

Fraksi Demokrat, Ia menambahkan, tidak akan intervensi tentang rencana pemanggilan Andi Nurpati Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat. "Tidak terkait partai demokrat, itu bagian dari posisi Bu Andi sekarang," papar Anas.

Anggota KPU Andi Nurpati didaulat menjadi salah satu pengurus partai pemenang Pemilu ini. Semalam, anggota DPR dari Komisi II, Abdul Malik Haramain mendesak Andi mundur dari KPU. “Sikap seluruh anggota Komisi II sama, Andi harus mundur,” kata anggota Komisi II Abdul Malik Haramain, Jumat (18/6).

DIANING SARI | CORNILA DESYANA

Andi Nurpati Tidak Berpengaruh Terhadap Citra Demokrat

TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA --- Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum menegaskan, masuknya Andi Nurpati dalam kepengurusan Partai Demokrat tidak berpengaruh dengan citra partai itu.

Tidak ada kaitannya juga dengan balas jasa terhadap Andi dalam pemenangan pemilu Partai Demokrat tahun 2009 lalu.

"Alumni KPU banyak yang masuk ke dunia Politik. Masuknya Bu Andi tidak berpengaruh dengan citra Partai Demokrat," tegas Anas, ditemui di Hotel Grand Sahid Jaya, Sabtu (19/6/2010).

Menurutnya, hal itu hanya sebuah pilihan dari Andi Nurpati apakah akan memilih KPU atau Partai Demokrat. Jadi, tidak ada kaitannya dengan pemenangan Pemilu tahun 2009.

"Bila seseorang masih menjadi anggota KPU dan bergabung dengan Partai, ini adalah pilihan. Bu Andi harus mengundurkan diri dari KPU sebagaimana ketentuan undang-undang,” kata Anas.

Anas mengatakan, prinsip itu dijamin karena sudah menjadi bagian dari ketentuan partai. Partai Demokrat pada Pemilu 2009, tetap menjadi partai yang bersih dan tidak ada kaitan dengan itu.

Sebelumnya, Wakil Sekjen Partai Demokrat, Saan Mustopha, menjelaskan mengenai surat keputusan untuk memasukkan nama Andi Nurpati sudah resmi dikeluarkan Partai Demokrat.

"SK sudah keluar. Tentang susunan kepengurusan, dan Andi sudah ada di SK. Jadi tidak perlu menunggu untuk keluar dari KPU," kata Saan, ditemui di Kampung Daun Sabtu pagi.

Anas: Besar, Bukan Gemuk!

JAKARTA, KOMPAS.com Dalam silaturahmi kepengurusan 2010-2015 Partai Demokrat, Ketua Umum Anas Urbaningrum menepis pandangan sejumlah pihak yang mengkritisi bahwa kepengurusan partainya pada 2010-2015 sangat gemuk.

Menurut Anas, susunan partai yang dipimpinnya boleh dikatakan besar, namun bukan gemuk. "Susuan kepengurusan besar beda dengan gemuk, kalau gemuk kan tupoksi tidak jelas, membuat kita jadi lamban. Tapi kalau besar, sesuai dengan tupoksi," katanya.

Susunan kepengurusan PD 2010-2015 yang besar tersebut, kata Anas, akan menjadikan PD tanggap dan cekatan terkait pemerintahan dan pelayanan publik. "Itu tujuan kita reformasi dan restrukturisasi Partai Demokrat," katanya.

Walaupun sudah termasuk besar, kata Anas, struktur kepengurusannya tersebut belum lengkap. Masing-masing divisi dan departemen harus melengkapi diri dengan tambahan personalia.

Dalam silaturahmi pengurus, Anas juga berpesan agar tiap pengurus menerapkan standar pergaulan internal yang berdasar pada sikap respek, saling mendukung, dan mengingatkan secara konstruktif.

"Semuanya adalah satu ikatan, jaket biru kita, biru birunya Demokrat. Tidak memandang latar belakangnya sebelum masuk Demokrat," tandasnya.

Friday, June 18, 2010

Anas: Banyaknya Kader Baru Bikin Energi Demokrat Bertambah

Jakarta - Banyak kader baru dalam kepengurusan Partai Demokrat. Sebut saja pengusaha muda Sandiaga S Uno, anggota KPU Andi Nurpati, aktivis muslim Ulil Abshar Abdalla. Para kader baru ini membuat energi Partai Demokrat kian bertambah.

"Sebagai partai terbuka, kita menghadirkan kader-kader baru pada takaran yang proporsional.

Sehingga energi kita bertambah," kata Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum saat memberikan pidato dalam silaturahmi pengurus baru PD di Hotel Sahid, Jl Jenderal Sudirman, Jakarta, Sabtu (19/6/2010).

Sebagai partai yang menjunjung tinggi pluralisme, mempermasalahkan tentang asal usul kader bukanlah sesuatu yang relevan. Demikian juga menurutnya sudah tidak saatnya lagi memperbincangkan asalnya dari tim Anas, Andi Mallarangeng atau pun Marzuki Alie lagi.

"Yang ada adalah DPP yang utuh, bersatu, kompak, solid dan diikat oleh kesamaan tujuan," kata mantan Ketua Umum PB HMI tersebut.

Anas juga menjelaskan kenapa struktur kepengurusan PD saat ini sangat besar. Ada sekitar 46 bidang departemen. Menurutnya, banyaknya departemen ini tak lepas dari banyaknya permasalahan bangsa yang harus disikapi.

"Gemuk beda dengan besar. Jadi kita harapkan nanti tidak ada satu isu pun yang tidak kita respons dengan cepat, tepat dan responsif," papar Anas.

Terakhir, Anas mengimbau kepada pengurus baru untuk rajin-rajin main ke kantor DPP PD yang menurutnya adalah kantor terkecil jika dibandingkan dengan kantor partai-partai lain.

"Juga belajarlah menghapal lagu mars Partai Demokrat," pinta Anas disambut yang senyum para pengurus.

(anw/gah)

Anas: 30 Persen Bukan Angka Mewah

Jakarta, RMOL. Jabatan dalam organisasi akan memiliki makna kalau sudah berkeringat.

Karena kerja dan penghormatan di partai politik ditentukan oleh seberapa besar kader berkeringat untuk kemajuan partainya.

Demikian disampaikan Ketua Umum DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum saat menyampaikan pidato pada pertemuan perdana pengurus baru Partai Demokrat periode 2010-2015 di Jakarta, Sabtu (19/6)..

"Kita tidak boleh tereliminasi dalam sejarah perpolitikan di indonesia. Rumusnya hanya satu, yakni bekerja sebaik-baiknya dan tetap memposisikan Partai Demokrat di halaman utama perpolitikan Indonesia," ujarnya.

Anas mengatakan, keragaman yang berhimpun dalam DPP diikat dalam satu tujuan dan cita-cita. Ujung-ujungnya kader harus kerja keras untuk mencapai sukses dalam pemilu legislatif dengan memenuhi target 30 persen suara.

"Angka 30 persen merupakan angka yang mewah kalau kita tidak solid dan tidak punya persiapan yang baik.Tetapi, kalau kita melaksanakan dengan baik dan menjalankan isu-isu yang didukung komunikasi publik yang baik, maka angka 30 persen bukan angka mewah untuk kita capai," beber Anas.

Anas juga menegaskan, tidak ada lagi tim sukses Anas, tim sukses Marzuki Alie, dan tim sukses Andi Mallarangeng.

"Yang ada DPP Partai Demokrat, yang solid dan kompak," tambahnya.[rap]

Anas: Besar, Bukan Gemuk!

JAKARTA, KOMPAS.com Dalam silaturahmi kepengurusan 2010-2015 Partai Demokrat, Ketua Umum Anas Urbaningrum menepis pandangan sejumlah pihak yang mengkritisi bahwa kepengurusan partainya pada 2010-2015 sangat gemuk.

Menurut Anas, susunan partai yang dipimpinnya boleh dikatakan besar, namun bukan gemuk. "Susuan kepengurusan besar beda dengan gemuk, kalau gemuk kan tupoksi tidak jelas, membuat kita jadi lamban. Tapi kalau besar, sesuai dengan tupoksi," katanya.

Susunan kepengurusan PD 2010-2015 yang besar tersebut, kata Anas, akan menjadikan PD tanggap dan cekatan terkait pemerintahan dan pelayanan publik. "Itu tujuan kita reformasi dan restrukturisasi Partai Demokrat," katanya.

Walaupun sudah termasuk besar, kata Anas, struktur kepengurusannya tersebut belum lengkap. Masing-masing divisi dan departemen harus melengkapi diri dengan tambahan personalia.

Dalam silaturahmi pengurus, Anas juga berpesan agar tiap pengurus menerapkan standar pergaulan internal yang berdasar pada sikap respek, saling mendukung, dan mengingatkan secara konstruktif.

"Semuanya adalah satu ikatan, jaket biru kita, biru birunya Demokrat. Tidak memandang latar belakangnya sebelum masuk Demokrat," tandasnya.

Anas: Kami Meramu Semua Potensi

JAKARTA, KOMPAS.com —Kurang dari sebulan setelah Kongres Ke-2 Partai Demokrat di Padalarang, Bandung, Jawa Barat, akhir Mei lalu, Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat Anas Urbaningrum akhirnya mengumumkan 130 nama dan jabatan DPP Partai Demokrat periode 2010-2015.

Ke-130 nama itu diseleksi dari sekitar 2.000 riwayat hidup yang masuk ke formatur Kongres Ke-2 Partai Demokrat, yang beranggotakan 11 nama. Ketua formatur dipimpin Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono, yang juga Presiden RI.

Pengumuman pengurus disampaikan Anas dalam keterangan pers di kantor DPP Partai Demokrat di Jakarta, Kamis (17/6/2010) kemarin. Dalam keterangan pers itu hadir sejumlah fungsionaris baru, di antaranya Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, yang juga putra bungsu Presiden Yudhoyono, Edhie Baskoro Yudhoyono.

Menurut Anas kepada Kompas, Kamis malam tadi, dari 130 nama, sebagian adalah kader lama Partai Demokrat dan sebagian besar lainnya nama-nama baru. "Kami meramu semua potensi partai untuk menjadi energi kekuatan ke depan. Ini menegaskan kongres Partai Demokrat melakukan kemenangan bersama dan menegaskan partai yang terbuka sehingga bisa menerima tokoh baru yang bisa menerima manifesto politik memajukan Partai Demokrat," ujar Anas.

Dalam kepengurusan itu tercatat pula wajah baru, di antaranya aktivis Jaringan Islam Liberal (JIL), Ulil Abshar Abdalla, dan aktivis Imparsial, Rachland Nasidik. Ada juga yang berlatar belakang pengacara, seperti Denny Kailimang dan Hinca Panjaitan.

Sedangkan ekonom seperti Ikhsan Modjo di Departemen Keuangan dan pengamat sosial yang juga Staf Ahli Kepala Kepolisian Negara RI Kastorius Sinaga sebagai Ketua Departemen Perencanaan Pembangunan Nasional. Juga konsultan properti Panangiang Simanungkalit.

Tercatat pula anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU), Andi Nurpati, dan Bupati Kutai Timur Irsan Noor. Setidaknya ada juga tercatat beberapa rekan satu angkatan Yudhoyono di Akademi Militer tahun 1973, seperti Toto Riyanto yang menjadi Direktur Eksekutif Partai Demokrat dan C Simbolon yang menjadi Ketua Departemen Politik dan Keamanan, selain juga sepupu Yudhoyono, Sartono Hutomo.

Bahkan, ada pula adik kandung Ibu Ani Yudhoyono yang menjadi anggota DPR, Hertanto Eddhie Wibowo. Tak ketinggalan ada juga adik kandung Ketua DPP Partai Demokrat sebelumnya, Hadi Utomo, yakni Agus Hermanto, dan putra Hadi Utomo sendiri, Nurcahyo Anggoro Jati, yang berada di departemen yang sama, yaitu Komisi Pemenangan Pemilu.

Hormati Jhonny Allen

Tentang posisi Jhonny Allen Marbun sebagai Wakil Ketua Umum I, yang pernah diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi atas dugaan suap rekanan Kementerian Perhubungan, Anas menyatakan, pihaknya menghargai hak politik kader partai untuk berkiprah optimal.

"Namun, pada saat yang sama, kami juga menghormati aparat hukum dalam penanganan kasusnya. Kami tidak mau berkomentar lebih jauh," tandas Anas.

Adapun mengenai Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) Usman Hamid yang sempat disebut-sebut akan masuk dalam kepengurusan Partai Demokrat, Anas mengakui awalnya memang terjadi komunikasi yang intensif setelah adanya pertemuan pemikiran. Namun, akhirnya, Usman menyatakan saatnya bukan sekarang. "Keputusan Usman Hamid harus saya hormati," lanjutnya.

Wakil Sekjen II Saat Mustofa menyatakan, "Kalau Andi Nurpati, kami akan menyerahkan ke dia untuk memilih, apakah terus menjadi pengurus Partai Demokrat atau menjadi anggota KPU."

Sementara itu, politikus senior Partai Demokrat, yang pernah menjadi ketua tim pemenangan Anas, Achmad Mubarok, tidak mau berkomentar tentang nama-nama yang masuk. "Tugas saya mengusulkan saja. Saya kira Anas sudah begitu besar memberikan ruang untuk mengakomodasi bekas rivas-rivalnya dalam kepengurusan yang baru itu," tandasnya.

Inilah Alasan Anas Rekrut Andi Nurpati & Ulil

INILAH.COM, Jakarta - Andi Nurpati ditunjuk sebagai Ketua Divisi Komunikasi Publik dalam Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat periode 2010-2015. Mengapa anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) terpilih?

"Satu dia tokoh muda, kedua perempuan, dan ketiga tertarik dengan visi misi Partai Demokrat," ujar Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum usai menghadiri Musyawarah Nasional Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Kamis (17/6) malam.

Begitu juga dengan Intelektual muda NU, Ulil Abshar. Anas merekrut Ulil karena memiliki potensi membangun partai. "Sama kami rekrut karena tokoh muda yang punya potensi yang kami anggap bisa mengembangkan partai," imbuhnya.

Seperti diketahui, sejumlah wajah baru menghiasi susunan pengurus DPP Partai Demokrat periode 2010-2015. Aktivis Jaringan Islam Liberal (JIL) yang juga kader muda NU Ulil Abshar Abdalla menjadi Ketua Divisi Pengembangan Strategi.

Nama baru lainnya adalah anggota KPU, Andi Nurpati. Dia menduduki jabatan Ketua Divisi Komunikasi Publik. [bar]

Anas: Kami Hormati Hak Politik Kader

JAKARTA - Anggota DPR dari Fraksi Partai Demokrat (PD) Johnny Allen Marbun tetap ditunjuk sebagai Wakil Ketua Umum, meski dia sempat tersandung kasus korupsi. Ketua Umum PD Anas Urbaningrum menjawab tanda tanya itu.

Sebagaiman diketahui Johnny adalah Wakil Ketua Panitia Anggaran DPR yang diduga terlibat dalam dugaan suap proyek pembangunan bandara dan perluasan dermaga di kawasan Indonesia Timur.

“Kami menghormati hak politik kader, pada saat yang bersamaan tentu kami hormati kerja lembaga hukum. Itu prinsipnya,” tegas Anas di sela-sela pembukaan Munas Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Kamis (17/6/2010) malam.

Anas mengaku tidak terlalu mempermasalahkan rekam jejak Johnny Allen, karena hal itu juga belum bisa dibuktikan secara hukum. “Kami tidak berpikir yang macam-macam. Ya kami berpikir bagaimana seluruh potensi kader bekerja keras untuk kemajuan partai,” jelasnya.

Mengenai tidak terdaftarnya aktivis HAM Usman Hamid dalam struktur kepengurusan PD, Anas menjawabnya diplomatis.

“Secara ide kami bertemu bahwa partai itu bagian dari perjuangan untuk penegakan HAM, juga penegakn hukum. Tetapi Pak Usman Hamid mengatakan pada saya sekarang belum waktunya. Jadi bukan (dia) tidak menerima tetapi sekarang belum waktunya untuk masuk partai dan tentunya saya menghormati itu,” paparnya.(ded)

Anas Yakin Ulil Tak Jadi Masalah PD

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum mengatakan, dirinya telah memutuskan hal yang tepat ketika meminang aktivis Jaringan Islam Liberal Ulil Abshar Abdalla menjadi Ketua Pusat Pengembangan Strategi dan Kebijakan pada kepengurusan PD 2010-2015.

"Pak Ulil kami rekrut karena (dia) tokoh muda yang mempunyai pikiran ke depan. Pak Ulil salah satu potensi yang kami pikir bisa mengembangkan partai," ujar Anas kepada para wartawan usai menghadiri Munas II PKS di Hotel Ritz-Carlton, Jakarta, Kamis (17/6/2010).

Ulil sendiri, melalui jejaring sosial Twitter, mengatakan, partai politik adalah salah satu aktor penting dalam proses demokrasi saat ini. Jika partainya baik, kata Ulil, tentu banyak hal yang dapat diperbaiki. Dengan terjun ke dunia politik, Ulil juga mengatakan, ingin lebih mengali potensi yang dimilikinya.

"Partai Demokrat adalah party in the making (partai yang sedang dalam proses membentuk diri). Maka, partai ini terbuka pada gagasan-gagasan baru. Saya ingin masuk ke sektor ini," katanya. Ditambahkannya, hal ini merupakan babak baru kehidupannya yang tak pernah diharapkannya: menjadi politisi.

Anas: Tak Benar Suaka untuk Andi Nurpati

JAKARTA, KOMPAS.com- Ketua Umum DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum membantah memberikan suaka politik terhadap anggota Komisi Pemilihan Umum Andi Nurpati, yang sempat menjadi bulan-bulanan anggota DPR akibat kisruhnya penyelenggaraan Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden 2009. Bahkan, DPR sempat membentuk pansus guna menyelidiki kecurangan pemilu.

Seperti diwartakan, Andi didaulat menjadi Kepala Divisi Komunikasi Publik pada kepengurusan Partai Demokrat 2010-2015. Selain Andi, beberapa aktivis dan tokoh independen pun didapuk menjadi pengurus partai pemenang pemilu 2009 tersebut, seperti aktivis HAM Rachland Nashidik, pengamat properti Panangian Simanungkalit, dan staf ahli di Mabes Polri Kastorius Sinaga.

Selain itu, Anas juga membantah pemberian posisi kepala divisi juga sebagai "upah" atas jasa KPU yang mendukung penggelembungan dan penggembosan surat suara yang menguntungkan Partai Demokrat, seperti yang dituduhkan partai oposisi.

Anas pun menjelaskan mengapa dirinya meminang Andi Nurpati. "Dia tokoh muda. Perempuan. Dia tertarik dan cocok dengan misi Partai Demokrat," kata Anas kepada para wartawan seusai menghadiri pembukaan Munas II PKS di Hotel Ritz-Carlton, Jakarta, Kamis (17/6/2010).

Dikatakan Anas, pinangan terhadap Andi hanyalah proses rekrutment biasa, dan sama seperti pengurus lainnya.

Anas: Usman Hamid Bukan Menolak, Tapi Belum Waktunya Menerima

(Vibizdaily-Polhukam) Ketua Komisi untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan (KontraS), Usman Hamid, menolak duduk di struktur Partai Demokrat. Penolakan Usman karena dinilai karena belum waktunya.

"Pak Usman mengatakan sekarang belum waktunya. Bukan tidak menerima tapi belum waktunya masuk partai," kata Ketua Umum PD Anas Urbaningrum, seusai pembukaan Munas II PKS, di Hotel Ritz-Carlton, Pasific Place, Jl Jenderal Sudirman, Jakarta, Kamis (16/6/2010).

Alasan penunjukan Usman untuk duduk di kursi struktur organisasi, jelas Anas, karena partai yang dipimpinnya membutuhkan penegakan hukum dan HAM.

Disinggung apakah penolakan karena PD tidak mampu mengikuti keinginan Usman untuk membentuk peradilan khusus korban tindak kekerasan? "Tidak ada pembicaraan tuntutan," tegas Anas

Andi Nurpati

Mengenai dipinangnya anggota KPU Andi Nurpati dalam struktur pengurus PD, Anas menegaskan tidak ada deal politik dalam hal ini. Andi dipilih melalui rekrutmen biasa.

Dasar pemilihan Andi, kata Anas, karena Andi merupakan kader partai. Selain itu Anas juga menilai Andi sebagai tokoh perempuan muda.

"Ia cocok dengan visi partai. Andi melalui rekruitmen sama dengan yang lain," kata Anas.

(ma/MA/dtc)

Inilah Pengurus Lengkap DPP Partai Demokrat

JAKARTA, TRIBUN-TIMUR.COM -- Akhirnya, susunan pengurus DPP Partai Demokrat periode 2010-2015, Kamis (17/6/2010) sore resmi diumumkan Ketua Umum PD Anas Urbaningrum di kantor DPP PD di Rawamangun, Jakarta Pusat.

Anas, didampingi Sekjen PD Edhie Baskoro, mengatakan, kepengurusan disusun berdasarkan prinsip dasar yang diyakininya cocok, relevan, dan bermanfaat bagi kemajuan PD ke depan. Susunan ini sekaligus menegaskan visi PD sebagai partai modern di Indonesia.

Ketua Umum: Anas Urbaningrum
Wakil Ketua Umum I: Jhonny Allen Marbun Wakil
Ketua Umum II: Max Sopacua



Sekretaris Jenderal: Edhie Baskoro Yudhoyono
Wasekjen I: Angelina Sondakh
Wasekjen II: Saan Mustopa
Wasekjen III: Sofwatilah Musaid
Wasekjen IV: Ramadhan Pohan

Bendahara Umum: M Nazarudin
Wakil Bendum I: Handoyo S Mulyadi
Wakil Bendum II: Mirwan Amir
Wakil Bendum III: Sartono Utomo
Wakil Bendum IV: Brigjen Purn Siswanto (brigjen purn)

Direktur Eksekutif: Toto Riyanto
Kadiv Advokasi dan Bantuan Hukum: Denny Kailimang S
ekretaris: Harry Witjaksono

Kadiv Pembinaan Anggota: Yosef Tahir Maruf
Sekretaris: Roy Suryo
Kadiv Pembinaan Organisasi: Ign. Mulyono Sekretaris Sudewo
Kadiv Program Pro Rakyat Indrawati Sukadis
Sekretaris: Tri Yulianto

Kadiv Tanggap Darurat Umar Arsal Sekretaris Sudrajat
Kadiv Program Usaha dan Dana Isran Noor Sekretaris Albert Yaputra
Kadiv Program Logistik Jusuf Gunawan
Sekretaris: Maimara Tando

Kadiv Pendidikan dan Pelatihan Gondo Radityo Gambiro
Sekretaris: Agustinus Tamo Mbapa

Kadivisi Komunikasi Publik Andi Nurpati
Sekretaris: Hinca Pandjaitan
Kadivisi Hubungan Eksternal, Luar Negeri, dan LSM: Mulyadi
Sekretaris: Iwan Djalal

Ketua Komisi Pemenangan Pemilu: Agus Hermanto
Sekretaris Nurcahyo Anggoro Jati
Ketua Pusat Pengembangan Strategi dan Kebijakan: Ulil Abshar Abdalla
Sekretaris: Khatibul Umam Wiranu

Kadept Politik dan Keamanan: Cornel Simbolon
Sekretaris: M Fakhrudin
Kadept Perekonomian: Sutan Bhatoegana
Sekretaris" Andi Rahmat
Kadept Kesejahteraan Rakyat: M Jafar Hafsah
Sekretaris: fariani Sugiharto

Kadept Dalam Negeri: Djufri
Sekretaris: Nanang Samoedra
Kadept Luar Negeri: Nurhayati Ali Assegaf
Sekretaris: Theo Waimuri

Ketua Umum: Anas Urbaningrum
Wakil Ketua Umum I: Jhonny Allen Marbun Wakil
Ketua Umum II: Max Sopacua

Sekretaris Jenderal: Edhie Baskoro Yudhoyono
Wasekjen I: Angelina Sondakh
Wasekjen II: Saan Mustopa
Wasekjen III: Sofwatilah Musaid
Wasekjen IV: Ramadhan Pohan

Bendahara Umum: M Nazarudin
Wakil Bendum I: Handoyo S Mulyadi
Wakil Bendum II: Mirwan Amir
Wakil Bendum III: Sartono Utomo
Wakil Bendum IV: Brigjen Purn Siswanto (brigjen purn)

Direktur Eksekutif: Toto Riyanto
Kadiv Advokasi dan Bantuan Hukum: Denny Kailimang S
ekretaris: Harry Witjaksono

Kadiv Pembinaan Anggota: Yosef Tahir Maruf
Sekretaris: Roy Suryo
Kadiv Pembinaan Organisasi: Ign. Mulyono Sekretaris Sudewo
Kadiv Program Pro Rakyat Indrawati Sukadis
Sekretaris: Tri Yulianto

Kadiv Tanggap Darurat Umar Arsal Sekretaris Sudrajat
Kadiv Program Usaha dan Dana Isran Noor Sekretaris Albert Yaputra
Kadiv Program Logistik Jusuf Gunawan
Sekretaris: Maimara Tando

Kadiv Pendidikan dan Pelatihan Gondo Radityo Gambiro
Sekretaris: Agustinus Tamo Mbapa

Kadivisi Komunikasi Publik Andi Nurpati
Sekretaris: Hinca Pandjaitan
Kadivisi Hubungan Eksternal, Luar Negeri, dan LSM: Mulyadi
Sekretaris: Iwan Djalal

Ketua Komisi Pemenangan Pemilu: Agus Hermanto
Sekretaris Nurcahyo Anggoro Jati

Ketua Pusat Pengembangan Strategi dan Kebijakan: Ulil Abshar Abdalla
Sekretaris: Khatibul Umam Wiranu

Kadept Politik dan Keamanan: Cornel Simbolon
Sekretaris: M Fakhrudin
Kadept Perekonomian: Sutan Bhatoegana
Sekretaris" Andi Rahmat
Kadept Kesejahteraan Rakyat: M Jafar Hafsah
Sekretaris: fariani Sugiharto

Kadept Dalam Negeri: Djufri
Sekretaris: Nanang Samoedra
Kadept Luar Negeri: Nurhayati Ali Assegaf
Sekretaris: Theo Waimuri

Kadept Keuangan: Ikhsan Modjo
Sekretaris: Vera Febyanthy
Kadept Pertahanan: Syamsul Mapparepa
Sekretaris: Milton Pakpahan
Kadept Hukum dan Perundang-undangan: Dasrul Djabar
Sekretaris: Daday Hudaya

Kadept Pemajuan dan Perlindungan HAM: Asmar Omar Saleh
Sekretaris: Rachland Nasidik
Kadept Penegakan Hukum: Benny K Harman
Sekretaris: Makmud Murod
Kadept Pemberantasan Korupsi dan Mafia Hukum: Didi Irawadi Syamsuddin
Sekretaris: Carel Ticualu

Kadept Energi dan SDM: T Riefky Harsya
Sekretaris: Asfihani
Kadept Perindustrian: Nova Iriansyah
Sekretaris: M Azhari
Kadept Perdagangan: Pasha Ismaya Sukardi
Sekretaris: Herlas Juniar
Kadept Pertanian: Herman K
Sekretaris: Amal Al Gazali

Kadept Kehutanan: Rahmad Hasibuan
Sekretaris: Khairuddin Gustam
Kadept Perhubungan: Michael Wattimena
Sekretaris: Achmad Syafii
Kadept Kelautan dan Perikanan: Reza Ali
Sekretaris: Jafar Nainggolan
Kadept Tenaga Kerja dan Transmigrasi: M Nasir
Sekretaris: Zulmiar Yanri
Kadept Pekerjaan Umum: CP Samiadji Massaid
Sekretaris: Bahrum D

Kadept Kesehatan: Dian A Syahroza
Sekretaris: Nova Riyanti Yusuf
Kadept Pendidikan Nasional: Jeffrie Riwu Kore
Sekretaris: Juhaini Alie Kadept Sosial Ratu Siti Romlah
Sekretaris: Mulyano
Kadept Agama: M Hidayat
Sekretaris: Nurul Iman M
Kadept Kebudayaan dan Pariwisata: Putu S Rudana
Sekretaris: Theresia EE Pardede
Kadept Komunikasi dan Informatika: Ruhut Sitompul
Sekretaris: Nurul Qomar

Kadept Riset dan Teknologi: Putu Suasta
Sekretaris: Ali Yacob
Kadept Koperasi dan UKM: I Wayan Sugiana
Sekretaris: Paiman
Kadept Lingkungan Hidup dan Perubahan Iklim: Dirgahayu Agus Purnomo
Sekretaris: Fardan Fauzan
Kadept Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak: AP Timo Pangerang Sekretaris: Berha Herawati
Kadept Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi: Salim Mengga Sekretaris: Agung Budi Santoso

Kadept Pembangunan Daerah Tertinggal: Lim Sui Khiang
Sekretaris: Atte Sugandi
Kadept Perencanaan Pembangunan Nasional: Kastorius Sinaga
Sekretaris: Heriyanto
Kadept BUMN: Hartanto E Wibowo
Sekretaris: Sonny Waplau
Kadept Perumahan Rakyat: Samuel Purba
Sekretaris: Panangian Simanungkalit
Kadept Pemuda dan Olahraga: I Gede Pasek Suardika
Sekretaris: Munadi Herlambang

Kadept Perbankan: I Wayan Gunastra
Sekretaris: Achsanul Qosasi
Kadept Pertanahan: Sutjipto
Sekretaris: Y Herman Ibrahim
Kadept Kependudukan dan Statistik: Roestanto Wahidi
Sekretaris: Iti Octavia Jayabaya

Kadept Penanaman Modal dan Investasi: Djoko Udjianto
Sekretaris: Nurhayati Pane
Kadept Pengawasan Keuangan dan Pembangunan: Didik Mukrianto
Sekretaris: Muchlis YS
Kadept Persaingan Usaha dan Perlindungan Konsumen: Windy Winanty
Sekretaris: Anton SS

Kadept Pengentasan Kemiskinan dan Pengangguran: Hasan H Doa
Sekretaris: Ian Zulfikar
Kadept Pemberantasan AIDS dan Narkoba: Adjeng Ratna Suminar
Sekretaris: Ida Ria Simamora
Kadept Pemberantasan Terorisme: Ratyono
Sekretaris: Hans Silalahi

Kadept Perlindungan Hak-Hak Perempuan dan Kekerasan Dalam Rumah Tangga: GRAY Koes Moertiyah
Sekretaris: Ida Riyanti

Anas Tak Ingin PD Berjaya Dua Musim Saja

Ketua Umum DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum mengatakan, Partai Demokrat harus terus maju maju dan terkuat serta mempunyai peran-peran yang makin nyata kehidupan berbangsa dan bernegara.

"Kami tidak ingin hadir berprestasi dua musim saja," ujar Anas, saat mengumumkan susunan kepengurusan DPP Partai Demokrat 2010-2015 di Jakarta, Kamis (17/06/2010).

Anas menambahkan, hadirnya Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) sebagai Sekjen Demokrat ibarat duet maut Piala Dunia yang punya visi yang kuat bagi Partai Demokrat ke depan.

"Duet Anas dan Ibas kalau piala dunia duet maut, insya allah betapa kami otimis masa depan dan kami punya keyakinan kuat PD makin berkipra bagi kepentingan bangsa dan negara," katanya.

Lebih lanjut, Anas mengatakan agenda partai lima tahun ke depan adalah kelembagaan, hingga PD bisa tampil sebagai partai yang utuh dan bisa bekerja.

"Menempatkan visi kedepan posisi PD adalah partai pemerintah," tukasnya.

Anas juga beryakinan bisa merangkul seluruh kader dan mengambarkan kekompakan internal kader partai serta tetap menjaga harmoni kohesi partai Demokrat.

"Ini memang kepengurusan yang besar. Tapi berbasiskan isu dan agenda dengan tupoksi (tugas, pokok dan fungsi) yang jelas," paparnya. (Btt/Bim)

Anas: Pengurus Demokrat Berwajah Indonesia

VIVAnews - Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum, menyatakan susunan Dewan Pimpinan Pusat dibentuk dengan berbekal empat prinsip.

"Empat prinsip dasar itu yang diyakini Partai Demokrat cocok dan relevan dengan kepentingan bangsa dan negara," kata Anas dalam jumpa pers di kantor DPP Demokrat, Rawamangun, Jakarta, Kamis 17 Juni 2010.

Pertama, prinsip koperasi yang sinergis seluruh potensi kader. Menurut Anas, kompetisi sudah selesai, tiba saatnya membangun Demokrat untuk kepentingan bangsa. "Tak ada lagi Tim A, Tim B dan Tim C," ujarnya.


Kedua, prinsip representatif kewilayahan dan kemajemukan. "Susunan partai Demokrat 2010-2015 ini berwajah Indonesia," kata Anas.

Ketiga, prinsip kompetensi karena partai membutuhkan orang yang bisa bekerja baik.

Keempat, prinsip terbuka dan memberi peluang kader-kader baru yang berkualitas. "Partai Demokrat bukan partai tertutup dan tidak mengalienasi diri," ujar Anas.

Prinsip ini yang mendasari munculnya sejumlah nama baru seperti Denny Kailimang, Ulil Abshar Abdalla, Andi Nurpati dan Rachland Nashidik di jajaran pengurus. "Kami punya prinsip dan visi ke depan, ada spirit peremajaan tanpa dikotomi senior atau muda," kata Anas.

Inilah Susunan Pengurus Baru Demokrat

INILAH.COM, Jakarta - Struktur pengurus Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat resmi diumumkan. Saat membacakan struktur pengurusan itu, Ketua DPP PD Anas Urbaningrum didampingi Edi Baskoro Yudhoyono sebagai Sekjen.

Menurut Anas, Struktur pengurus baru Demokrat disusun atas dasar prinsip yang diyakininya. Yakni untuk kepentingan bangsa dan negara sebagai partai modern di Indonesia.

"Pertama, susunan pengurus ini kami susun dengan prinsip kooperatif Kongres sudah selesai tiba saatnya bekerja. Tidak ada lagi Tim A, Tim B, Tim C. Itu menandakan bersatunya seluruh potensi Partai Demokrat.

Kedua, Struktur ini juga menandakan representasi kewilayahan yang menandakan inilah wajah Indonesia dari potensi dan wilayah. Ketiga prinsip kopentensi. Karena partai membutuhkan orang yang berpotensi," paparnya.

Keempat, sambung Anas, Demokrat adalah partai yang terbuka yang menandakan hadirnya kader-kader yang berkualitas. Kelima, betapa kami punya prinsip dan visi yang kuat ke depan tanpa mendikotomikan kader yang senior dan yang muda.

Struktur Pengurus Harian DPP Partai Demokrat Periode 2010-2015:

Ketua Umum: Anas Urbaningrum

Wakil Ketua Umum 1: Johnny Alen Marbun

Wakil Ketua Umum 2: Max Sopacua

Sekjen: Edi Baskoro Yudhoyono

Wakil Sekjen: Angelina Sondakh

Wakil Sekjen: Saan Mustopa

Bendahara Umum: H. Nazaruddin

Wakil Bendahara:

1. Handoyo S. Mulyadi

2. Hirmawan Amir

3. Sartono Utomo

4. Siswanto

Ketua Divisi Komunikasi Publik: Andi Nurpati

Ketua Divisi Pengembangan Strategi: Ulil Abshar Abdalla

Ketua Divisi Hukum: Denny Kailimang

Ketua Divisi Ekonomi: Soetan Bhatoegana

Ketua Divisi Pekerjaan Umum: Adjie Massaid

Ketua Divisi Penegakan Hukum: Benny Harman

Sekretaris Divisi Penajaman Perlindungan HAM: Rachland Nashidik

[iaf/mut]

Thursday, June 17, 2010

Anas Yakin Ulil Tak Jadi Masalah PD

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum mengatakan, dirinya telah memutuskan hal yang tepat ketika meminang aktivis Jaringan Islam Liberal Ulil Abshar Abdalla menjadi Ketua Pusat Pengembangan Strategi dan Kebijakan pada kepengurusan PD 2010-2015.

"Pak Ulil kami rekrut karena (dia) tokoh muda yang mempunyai pikiran ke depan. Pak Ulil salah satu potensi yang kami pikir bisa mengembangkan partai," ujar Anas kepada para wartawan usai menghadiri Munas II PKS di Hotel Ritz-Carlton, Jakarta, Kamis (17/6/2010).

Ulil sendiri, melalui jejaring sosial Twitter, mengatakan, partai politik adalah salah satu aktor penting dalam proses demokrasi saat ini. Jika partainya baik, kata Ulil, tentu banyak hal yang dapat diperbaiki. Dengan terjun ke dunia politik, Ulil juga mengatakan, ingin lebih mengali potensi yang dimilikinya.

"Partai Demokrat adalah party in the making (partai yang sedang dalam proses membentuk diri). Maka, partai ini terbuka pada gagasan-gagasan baru. Saya ingin masuk ke sektor ini," katanya. Ditambahkannya, hal ini merupakan babak baru kehidupannya yang tak pernah diharapkannya: menjadi politisi.


Anas: Tak Benar Suaka untuk Andi Nurpati

JAKARTA, KOMPAS.com- Ketua Umum DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum membantah memberikan suaka politik terhadap anggota Komisi Pemilihan Umum Andi Nurpati, yang sempat menjadi bulan-bulanan anggota DPR akibat kisruhnya penyelenggaraan Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden 2009. Bahkan, DPR sempat membentuk pansus guna menyelidiki kecurangan pemilu.

Seperti diwartakan, Andi didaulat menjadi Kepala Divisi Komunikasi Publik pada kepengurusan Partai Demokrat 2010-2015. Selain Andi, beberapa aktivis dan tokoh independen pun didapuk menjadi pengurus partai pemenang pemilu 2009 tersebut, seperti aktivis HAM Rachland Nashidik, pengamat properti Panangian Simanungkalit, dan staf ahli di Mabes Polri Kastorius Sinaga.

Selain itu, Anas juga membantah pemberian posisi kepala divisi juga sebagai "upah" atas jasa KPU yang mendukung penggelembungan dan penggembosan surat suara yang menguntungkan Partai Demokrat, seperti yang dituduhkan partai oposisi.

Anas pun menjelaskan mengapa dirinya meminang Andi Nurpati. "Dia tokoh muda. Perempuan. Dia tertarik dan cocok dengan misi Partai Demokrat," kata Anas kepada para wartawan seusai menghadiri pembukaan Munas II PKS di Hotel Ritz-Carlton, Jakarta, Kamis (17/6/2010).

Dikatakan Anas, pinangan terhadap Andi hanyalah proses rekrutment biasa, dan sama seperti pengurus lainnya.


Anas: Usman Hamid Bukan Menolak, Tapi Belum Waktunya Menerima

(Vibizdaily-Polhukam) Ketua Komisi untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan (KontraS), Usman Hamid, menolak duduk di struktur Partai Demokrat. Penolakan Usman karena dinilai karena belum waktunya.

"Pak Usman mengatakan sekarang belum waktunya. Bukan tidak menerima tapi belum waktunya masuk partai," kata Ketua Umum PD Anas Urbaningrum, seusai pembukaan Munas II PKS, di Hotel Ritz-Carlton, Pasific Place, Jl Jenderal Sudirman, Jakarta, Kamis (16/6/2010).

Alasan penunjukan Usman untuk duduk di kursi struktur organisasi, jelas Anas, karena partai yang dipimpinnya membutuhkan penegakan hukum dan HAM.

Disinggung apakah penolakan karena PD tidak mampu mengikuti keinginan Usman untuk membentuk peradilan khusus korban tindak kekerasan? "Tidak ada pembicaraan tuntutan," tegas Anas

Andi Nurpati


Mengenai dipinangnya anggota KPU Andi Nurpati dalam struktur pengurus PD, Anas menegaskan tidak ada deal politik dalam hal ini. Andi dipilih melalui rekrutmen biasa.

Dasar pemilihan Andi, kata Anas, karena Andi merupakan kader partai. Selain itu Anas juga menilai Andi sebagai tokoh perempuan muda.

"Ia cocok dengan visi partai. Andi melalui rekruitmen sama dengan yang lain," kata Anas.

(ma/MA/dtc)


Inilah Pengurus Lengkap DPP Partai Demokrat

JAKARTA, TRIBUN-TIMUR.COM -- Akhirnya, susunan pengurus DPP Partai Demokrat periode 2010-2015, Kamis (17/6/2010) sore resmi diumumkan Ketua Umum PD Anas Urbaningrum di kantor DPP PD di Rawamangun, Jakarta Pusat.

Anas, didampingi Sekjen PD Edhie Baskoro, mengatakan, kepengurusan disusun berdasarkan prinsip dasar yang diyakininya cocok, relevan, dan bermanfaat bagi kemajuan PD ke depan. Susunan ini sekaligus menegaskan visi PD sebagai partai modern di Indonesia.

Ketua Umum: Anas Urbaningrum
Wakil Ketua Umum I: Jhonny Allen Marbun Wakil
Ketua Umum II: Max Sopacua

Sekretaris Jenderal: Edhie Baskoro Yudhoyono
Wasekjen I: Angelina Sondakh
Wasekjen II: Saan Mustopa
Wasekjen III: Sofwatilah Musaid
Wasekjen IV: Ramadhan Pohan

Bendahara Umum: M Nazarudin
Wakil Bendum I: Handoyo S Mulyadi
Wakil Bendum II: Mirwan Amir
Wakil Bendum III: Sartono Utomo
Wakil Bendum IV: Brigjen Purn Siswanto (brigjen purn)

Direktur Eksekutif: Toto Riyanto
Kadiv Advokasi dan Bantuan Hukum: Denny Kailimang S
ekretaris: Harry Witjaksono

Kadiv Pembinaan Anggota: Yosef Tahir Maruf
Sekretaris: Roy Suryo
Kadiv Pembinaan Organisasi: Ign. Mulyono Sekretaris Sudewo
Kadiv Program Pro Rakyat Indrawati Sukadis
Sekretaris: Tri Yulianto

Kadiv Tanggap Darurat Umar Arsal Sekretaris Sudrajat
Kadiv Program Usaha dan Dana Isran Noor Sekretaris Albert Yaputra
Kadiv Program Logistik Jusuf Gunawan
Sekretaris: Maimara Tando

Kadiv Pendidikan dan Pelatihan Gondo Radityo Gambiro
Sekretaris: Agustinus Tamo Mbapa

Kadivisi Komunikasi Publik Andi Nurpati
Sekretaris: Hinca Pandjaitan
Kadivisi Hubungan Eksternal, Luar Negeri, dan LSM: Mulyadi
Sekretaris: Iwan Djalal

Ketua Komisi Pemenangan Pemilu: Agus Hermanto
Sekretaris Nurcahyo Anggoro Jati
Ketua Pusat Pengembangan Strategi dan Kebijakan: Ulil Abshar Abdalla
Sekretaris: Khatibul Umam Wiranu

Kadept Politik dan Keamanan: Cornel Simbolon
Sekretaris: M Fakhrudin
Kadept Perekonomian: Sutan Bhatoegana
Sekretaris" Andi Rahmat
Kadept Kesejahteraan Rakyat: M Jafar Hafsah
Sekretaris: fariani Sugiharto

Kadept Dalam Negeri: Djufri
Sekretaris: Nanang Samoedra
Kadept Luar Negeri: Nurhayati Ali Assegaf
Sekretaris: Theo Waimuri

Ketua Umum: Anas Urbaningrum
Wakil Ketua Umum I: Jhonny Allen Marbun Wakil
Ketua Umum II: Max Sopacua

Sekretaris Jenderal: Edhie Baskoro Yudhoyono
Wasekjen I: Angelina Sondakh
Wasekjen II: Saan Mustopa
Wasekjen III: Sofwatilah Musaid
Wasekjen IV: Ramadhan Pohan

Bendahara Umum: M Nazarudin
Wakil Bendum I: Handoyo S Mulyadi
Wakil Bendum II: Mirwan Amir
Wakil Bendum III: Sartono Utomo
Wakil Bendum IV: Brigjen Purn Siswanto (brigjen purn)

Direktur Eksekutif: Toto Riyanto
Kadiv Advokasi dan Bantuan Hukum: Denny Kailimang S
ekretaris: Harry Witjaksono

Kadiv Pembinaan Anggota: Yosef Tahir Maruf
Sekretaris: Roy Suryo
Kadiv Pembinaan Organisasi: Ign. Mulyono Sekretaris Sudewo
Kadiv Program Pro Rakyat Indrawati Sukadis
Sekretaris: Tri Yulianto

Kadiv Tanggap Darurat Umar Arsal Sekretaris Sudrajat
Kadiv Program Usaha dan Dana Isran Noor Sekretaris Albert Yaputra
Kadiv Program Logistik Jusuf Gunawan
Sekretaris: Maimara Tando

Kadiv Pendidikan dan Pelatihan Gondo Radityo Gambiro
Sekretaris: Agustinus Tamo Mbapa

Kadivisi Komunikasi Publik Andi Nurpati
Sekretaris: Hinca Pandjaitan
Kadivisi Hubungan Eksternal, Luar Negeri, dan LSM: Mulyadi
Sekretaris: Iwan Djalal

Ketua Komisi Pemenangan Pemilu: Agus Hermanto
Sekretaris Nurcahyo Anggoro Jati

Ketua Pusat Pengembangan Strategi dan Kebijakan: Ulil Abshar Abdalla
Sekretaris: Khatibul Umam Wiranu

Kadept Politik dan Keamanan: Cornel Simbolon
Sekretaris: M Fakhrudin
Kadept Perekonomian: Sutan Bhatoegana
Sekretaris" Andi Rahmat
Kadept Kesejahteraan Rakyat: M Jafar Hafsah
Sekretaris: fariani Sugiharto

Kadept Dalam Negeri: Djufri
Sekretaris: Nanang Samoedra
Kadept Luar Negeri: Nurhayati Ali Assegaf
Sekretaris: Theo Waimuri

Kadept Keuangan: Ikhsan Modjo
Sekretaris: Vera Febyanthy
Kadept Pertahanan: Syamsul Mapparepa
Sekretaris: Milton Pakpahan
Kadept Hukum dan Perundang-undangan: Dasrul Djabar
Sekretaris: Daday Hudaya

Kadept Pemajuan dan Perlindungan HAM: Asmar Omar Saleh
Sekretaris: Rachland Nasidik
Kadept Penegakan Hukum: Benny K Harman
Sekretaris: Makmud Murod
Kadept Pemberantasan Korupsi dan Mafia Hukum: Didi Irawadi Syamsuddin
Sekretaris: Carel Ticualu

Kadept Energi dan SDM: T Riefky Harsya
Sekretaris: Asfihani
Kadept Perindustrian: Nova Iriansyah
Sekretaris: M Azhari
Kadept Perdagangan: Pasha Ismaya Sukardi
Sekretaris: Herlas Juniar
Kadept Pertanian: Herman K
Sekretaris: Amal Al Gazali

Kadept Kehutanan: Rahmad Hasibuan
Sekretaris: Khairuddin Gustam
Kadept Perhubungan: Michael Wattimena
Sekretaris: Achmad Syafii
Kadept Kelautan dan Perikanan: Reza Ali
Sekretaris: Jafar Nainggolan
Kadept Tenaga Kerja dan Transmigrasi: M Nasir
Sekretaris: Zulmiar Yanri
Kadept Pekerjaan Umum: CP Samiadji Massaid
Sekretaris: Bahrum D

Kadept Kesehatan: Dian A Syahroza
Sekretaris: Nova Riyanti Yusuf
Kadept Pendidikan Nasional: Jeffrie Riwu Kore
Sekretaris: Juhaini Alie Kadept Sosial Ratu Siti Romlah
Sekretaris: Mulyano
Kadept Agama: M Hidayat
Sekretaris: Nurul Iman M
Kadept Kebudayaan dan Pariwisata: Putu S Rudana
Sekretaris: Theresia EE Pardede
Kadept Komunikasi dan Informatika: Ruhut Sitompul
Sekretaris: Nurul Qomar

Kadept Riset dan Teknologi: Putu Suasta
Sekretaris: Ali Yacob
Kadept Koperasi dan UKM: I Wayan Sugiana
Sekretaris: Paiman
Kadept Lingkungan Hidup dan Perubahan Iklim: Dirgahayu Agus Purnomo
Sekretaris: Fardan Fauzan
Kadept Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak: AP Timo Pangerang Sekretaris: Berha Herawati
Kadept Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi: Salim Mengga Sekretaris: Agung Budi Santoso

Kadept Pembangunan Daerah Tertinggal: Lim Sui Khiang
Sekretaris: Atte Sugandi
Kadept Perencanaan Pembangunan Nasional: Kastorius Sinaga
Sekretaris: Heriyanto
Kadept BUMN: Hartanto E Wibowo
Sekretaris: Sonny Waplau
Kadept Perumahan Rakyat: Samuel Purba
Sekretaris: Panangian Simanungkalit
Kadept Pemuda dan Olahraga: I Gede Pasek Suardika
Sekretaris: Munadi Herlambang

Kadept Perbankan: I Wayan Gunastra
Sekretaris: Achsanul Qosasi
Kadept Pertanahan: Sutjipto
Sekretaris: Y Herman Ibrahim
Kadept Kependudukan dan Statistik: Roestanto Wahidi
Sekretaris: Iti Octavia Jayabaya

Kadept Penanaman Modal dan Investasi: Djoko Udjianto
Sekretaris: Nurhayati Pane
Kadept Pengawasan Keuangan dan Pembangunan: Didik Mukrianto
Sekretaris: Muchlis YS
Kadept Persaingan Usaha dan Perlindungan Konsumen: Windy Winanty
Sekretaris: Anton SS

Kadept Pengentasan Kemiskinan dan Pengangguran: Hasan H Doa
Sekretaris: Ian Zulfikar
Kadept Pemberantasan AIDS dan Narkoba: Adjeng Ratna Suminar
Sekretaris: Ida Ria Simamora
Kadept Pemberantasan Terorisme: Ratyono
Sekretaris: Hans Silalahi

Kadept Perlindungan Hak-Hak Perempuan dan Kekerasan Dalam Rumah Tangga: GRAY Koes Moertiyah
Sekretaris: Ida Riyanti

Anas Tak Ingin PD Berjaya Dua Musim Saja

Ketua Umum DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum mengatakan, Partai Demokrat harus terus maju maju dan terkuat serta mempunyai peran-peran yang makin nyata kehidupan berbangsa dan bernegara.

"Kami tidak ingin hadir berprestasi dua musim saja," ujar Anas, saat mengumumkan susunan kepengurusan DPP Partai Demokrat 2010-2015 di Jakarta, Kamis (17/06/2010).

Anas menambahkan, hadirnya Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) sebagai Sekjen Demokrat ibarat duet maut Piala Dunia yang punya visi yang kuat bagi Partai Demokrat ke depan.

"Duet Anas dan Ibas kalau piala dunia duet maut, insya allah betapa kami otimis masa depan dan kami punya keyakinan kuat PD makin berkipra bagi kepentingan bangsa dan negara," katanya.

Lebih lanjut, Anas mengatakan agenda partai lima tahun ke depan adalah kelembagaan, hingga PD bisa tampil sebagai partai yang utuh dan bisa bekerja.

"Menempatkan visi kedepan posisi PD adalah partai pemerintah," tukasnya.

Anas juga beryakinan bisa merangkul seluruh kader dan mengambarkan kekompakan internal kader partai serta tetap menjaga harmoni kohesi partai Demokrat.

"Ini memang kepengurusan yang besar. Tapi berbasiskan isu dan agenda dengan tupoksi (tugas, pokok dan fungsi) yang jelas," paparnya. (Btt/Bim)

Anas: Pengurus Demokrat Berwajah Indonesia

VIVAnews - Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum, menyatakan susunan Dewan Pimpinan Pusat dibentuk dengan berbekal empat prinsip.

"Empat prinsip dasar itu yang diyakini Partai Demokrat cocok dan relevan dengan kepentingan bangsa dan negara," kata Anas dalam jumpa pers di kantor DPP Demokrat, Rawamangun, Jakarta, Kamis 17 Juni 2010.

Pertama, prinsip koperasi yang sinergis seluruh potensi kader. Menurut Anas, kompetisi sudah selesai, tiba saatnya membangun Demokrat untuk kepentingan bangsa. "Tak ada lagi Tim A, Tim B dan Tim C," ujarnya.


Kedua, prinsip representatif kewilayahan dan kemajemukan. "Susunan partai Demokrat 2010-2015 ini berwajah Indonesia," kata Anas.

Ketiga, prinsip kompetensi karena partai membutuhkan orang yang bisa bekerja baik.

Keempat, prinsip terbuka dan memberi peluang kader-kader baru yang berkualitas. "Partai Demokrat bukan partai tertutup dan tidak mengalienasi diri," ujar Anas.

Prinsip ini yang mendasari munculnya sejumlah nama baru seperti Denny Kailimang, Ulil Abshar Abdalla, Andi Nurpati dan Rachland Nashidik di jajaran pengurus. "Kami punya prinsip dan visi ke depan, ada spirit peremajaan tanpa dikotomi senior atau muda," kata Anas.


Inilah Susunan Pengurus Baru Demokrat

INILAH.COM, Jakarta - Struktur pengurus Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat resmi diumumkan. Saat membacakan struktur pengurusan itu, Ketua DPP PD Anas Urbaningrum didampingi Edi Baskoro Yudhoyono sebagai Sekjen.

Menurut Anas, Struktur pengurus baru Demokrat disusun atas dasar prinsip yang diyakininya. Yakni untuk kepentingan bangsa dan negara sebagai partai modern di Indonesia.

"Pertama, susunan pengurus ini kami susun dengan prinsip kooperatif Kongres sudah selesai tiba saatnya bekerja. Tidak ada lagi Tim A, Tim B, Tim C. Itu menandakan bersatunya seluruh potensi Partai Demokrat.

Kedua, Struktur ini juga menandakan representasi kewilayahan yang menandakan inilah wajah Indonesia dari potensi dan wilayah. Ketiga prinsip kopentensi. Karena partai membutuhkan orang yang berpotensi," paparnya.

Keempat, sambung Anas, Demokrat adalah partai yang terbuka yang menandakan hadirnya kader-kader yang berkualitas. Kelima, betapa kami punya prinsip dan visi yang kuat ke depan tanpa mendikotomikan kader yang senior dan yang muda.

Struktur Pengurus Harian DPP Partai Demokrat Periode 2010-2015:

Ketua Umum: Anas Urbaningrum

Wakil Ketua Umum 1: Johnny Alen Marbun

Wakil Ketua Umum 2: Max Sopacua

Sekjen: Edi Baskoro Yudhoyono

Wakil Sekjen: Angelina Sondakh

Wakil Sekjen: Saan Mustopa

Bendahara Umum: H. Nazaruddin

Wakil Bendahara:

1. Handoyo S. Mulyadi

2. Hirmawan Amir

3. Sartono Utomo

4. Siswanto

Ketua Divisi Komunikasi Publik: Andi Nurpati

Ketua Divisi Pengembangan Strategi: Ulil Abshar Abdalla

Ketua Divisi Hukum: Denny Kailimang

Ketua Divisi Ekonomi: Soetan Bhatoegana

Ketua Divisi Pekerjaan Umum: Adjie Massaid

Ketua Divisi Penegakan Hukum: Benny Harman

Sekretaris Divisi Penajaman Perlindungan HAM: Rachland Nashidik

[iaf/mut]


Monday, June 14, 2010

Magnet Baru Intelektual Muda Berpolitik: Anas Urbaningrum

Kemenangan dramatis Anas Urbaningrum (AU) yang berhasil menyisihkan isu kandidat–kandidat terpilih pada hari Minggu lalu 24 Mei 2010 telah telah membuka mata semua pihak bahwa partai besar sekaliber Partai Demokrat telah membuka ruang bagi tampilnya anak muda, sebagai Ketua Umum partai .

Sebuah peran besar diberikan bagi pria Cancer kelahiran Blitar 15 Juli ini. Keberhasilan dan perjuangan selama 1 periode lalu dan diikuti dengan Pemilu Calon Legislatif dan Pemilu Presiden 2009 adalah bekal dan bukti awal bahwa sosok Anas mampu tampil mendinginkan suasana ketika politik terasa panas. Peran-peran Anas membawa Demokrat dalam politik yang seirama dengan Ketua Dewan Pembina, yang kini menjabat Presiden RI untuk periode kedua.

SBY telah menjalankan pikiran-pikiran Soekarno yang mengatakan bahwa, “berikan aku 10 orang pemuda maka akan aku goncangkan dunia”. Sebuah langkah yang bahkan Partai PDI-P sekalipun yang merupakan anak “biologis” Bung Karno belum bisa melakukan hal tersebut. Jelas terlihat netralitas SBY baik di putaran pertama dan kedua untuk tidak terlibat mendukung salah satu kandidat, plus statement SBY yang mengatakan bahwa para peserta kongres harus memilih dengan hati nurani. Ketahanan mental Sang Demokrat Jilid II ini teruji matang untuk tidak tergesa–gesa, takut tidak mendapat restu dan dukungan, adanya intervensi, tidak menyikap statemen yang keras, telah membuka mata khalayak peserta kongres dan masyarakat bahwa Anas sangat teruji dan layak menempati pos Ketua Umum Partai Demokrat.

DPC sebagai eksekutor telah mendengar aspirasi atas, bawah, kiri, kanan dan masyarakat untuk sekali lagi memutuskan bahwa kemenangan Anas adalah aspirasi yang ada di luar arena kongres Partai Demokrat. Adanya “harapan internal” mengenai peranan DPC, DPD yang dimaksimalkan dalam statement Anas untuk melakukan revitalisasi partai adalah suatu hal yang membuka mata dan pikiran para peserta kongres. Harapan eksternal yang terngiang dari daerah dan dibawa ke arena kongres adalah buah kepercayaan para pemilih bahwa sosok anak muda mantan Ketua Umum PB HMI ini akan mampu meneruskan dan menjadi harapan baru bagi mereka semua dalam perjuangan mereka di 2014. Kesantunan dan kritikan halus ala Anas adalah modal besar untuk membawa nakhoda Partai Demokrat dalam langkah kontinuitas yang telah di terapkan oleh Presiden SBY.

Sosok AU yang diharap harapkan telah memberikan inspirasi akan adanya ikon baru baik untuk internal Partai Demokrat maupun adanya ikon-ikon baru bagi anak muda tampil memainkan perannya baik dalam dunia kampus, intelektual, organisasi dan kepartaian. Jejak Anas yang aktivis dan seorang intelektual akan diikuti oleh seluruh elemen muda yang ada di Indonesia. Sosok anak muda, anak guru yang mampu tampil ke permukaan. Harapan-harapan inilah yang menghiasai segala pujian untuk Anas Urbaningrum yang telah berkarir baik dalam dunia aktivis, intelektual, organisasi dan partai politik.

Dari kalangan sahabat dan generasinya Anas terbilang dekat dengan semua kalangan baik itu lintas OKP di Cipayung, kelompok HMI, PMII, PMKRI, GMKI, dll. Di golongan organisasi senior semacam Muhammadiyah, NU, Al-Washiliyah keberadaaan sosok Anas saya yakin sangat diterima karena Anas mampu menjaga ruh Demokrat yang berada di tengah.

Kebutuhan SDM untuk Demokrat dalam mewujudkan platform kerakyatannya, Anas memerlukan dukungan banyak lini baik itu dari internal maupun eksternal. Dengan arahan dan bimbingan dari Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono, Anas akan menyatukan kelompok kelompok muda lintas sektor baik dari buruh, tani, nelayan, pekerja, pemuda dan mahasiswa, ekonom, politisi, ahli perminyakan dan energi, kesehatan, militer, hukum dan HAM, IT dan lain-lain.

Sebut saja beberapa intelektual muda yang perlu diambil pemikirannya seperti Ikhsan Modjo, Saiful Munjani, Usman Hamid, Fery Juliantono, Andi Arief yang mana bisa memperkuat barisan Demokrat nantinya selain komposisi kepengurusan dari internal yang sudah ada apabila yang bersangkutan bersedia masuk dan mau memperkuat kepartaian.

Young Demokrat akan terus berkibar menjadi bola salju yang kuat dan menyerap kekuatan kekuatan baru bukan untuk Partai Demokrat saja, melainkan untuk Bangsa dan Negara Indonesia. Komitmen penguatan yang disampaikan oleh dua kandidat lain seperti Marzuki Alie dan Andi Mallarangeng untuk mendukung siapapun yang terpilih adalah komitmen kuat bagi kekuatan Anas dan Partai Demokrat dalam melangkah menuju tahap kedua kemenangan Demokrat.

Demokrat tidak akan bisa melepaskan diri dan melupakan jasa Pak SBY dalam membesarkan demokrat dan citra partainya. SBY adalah demokrat sejati yang dalam setiap langkahnya telah dibuktikan. Keberpihakan pada anti korupsi dan keberpihakan demokrasi dan kekuatan lobi Indonesia telah kembali mengangkat Indonesia menuju kejayaan Indonesia di wilayah Asia Tenggara. Reformasi birokrasi, hukum dan HAM serta komitmen membangun bangsa adalah salah satu yang terus disuarakan oleh SBY.

Kemenangan ini adalah kemenangan anak muda Indonesia dan memberikan semangat baru pada potret Indonesia ke depannya. Kejujuran dan ketulusan dalam memberikan sumbangsih pikiran dan tenaga adalah modal awal agar generasi muda Indonesia mau terus berkarya dan tidak hanya menyerap budaya-budaya impor dari luar, tidak hanya bisa bersenang-senang dalam dunianya melainkan mampu membuktikan diri dan persembahannya untuk Indonesia. (Akmal Budi Yulianto-Peneliti Golden Institute)

Ibas Resmi Dampingi Anas Urbaningrum di PD

Jakarta - Sebagaimana yang bergaung selama ini, Edhie Baskoro Yudhoyono, akrab disapa Ibas, akhirnya terpilih sebagai Sekretaris Jenderal Partai Demokrat mendampingi Anas Urbaningrum untuk periode 2010-2015.

Informasi tersebut disampaikan mantan Ketua Tim Sukses Anas urbaningrum, Ahmad Mubarok, kepada detikcom, Selasa (15/6/2010).

"Pengumumannya semalam, tapi saya tidak ikut langsung rapat. Yang saya tahu Ibas terpilih menjadi Sekjen," kata Mubarok.

Ia mengaku tidak mengetahui jelas susunan kepengurusan PD yang terbentuk di Cikeas, Senin (14/6/2010).

"Kemungkinan siang nanti baru bisa tahu susunan lengkapnya," tuturnya.

(ahy/nrl)

Ibas Resmi Dampingi Anas Urbaningrum di PD

Jakarta - Sebagaimana yang bergaung selama ini, Edhie Baskoro Yudhoyono, akrab disapa Ibas, akhirnya terpilih sebagai Sekretaris Jenderal Partai Demokrat mendampingi Anas Urbaningrum untuk periode 2010-2015.

Informasi tersebut disampaikan mantan Ketua Tim Sukses Anas urbaningrum, Ahmad Mubarok, kepada detikcom, Selasa (15/6/2010).

"Pengumumannya semalam, tapi saya tidak ikut langsung rapat. Yang saya tahu Ibas terpilih menjadi Sekjen," kata Mubarok.

Ia mengaku tidak mengetahui jelas susunan kepengurusan PD yang terbentuk di Cikeas, Senin (14/6/2010).

"Kemungkinan siang nanti baru bisa tahu susunan lengkapnya," tuturnya.

(ahy/nrl)

Sunday, June 13, 2010

Kabinet Anas Mayoritas Diisi Orang Muda

Jakarta, RMOL. Mayoritas kabinet Anas Urbaningrum di jajaran pengurus DPP Partai Demokrat periode 2010-2015 diisi kader dari kalangan muda.

"Ya sekarang kan eranya orang muda. Yang tua-tua ini akan mengawal saja," kata mantan Ketua Tim Sukses Anas Urbaningrum, Ahmad Mubarok saat dihubungi Rakyat Merdeka Online di Jakarta (Minggu, 13/6).

Mubarok menambahkan, pengurus baru Partai Demokrat akan diumumkan ke publik pada 15 Juni 2010 mendatang. "Paling lambat 23 Jni 2010," lanjut Mubarok.

Menurutnya, saat ini tim formatur masih melakukan seleksi terhadap referensi dan berupaya mengakomidir semua aspirasi yang masuk. [rap]

Anas: Sampai Kapanpun Kami Tidak Setuju

TRIBUNNEWS.COM, JAMBI - Anas Urbaningrum, Ketua Umum DPP Demokrat, mengatakan bahwa pihaknya tidak akan menyetujui pengusulan dana aspirasi tersebut.

Alasannya, sampai saat ini pihak Demokrat belum menemukan adanya aturan yang membolehkan dana APBN dan APBD dikelola oleh partai atau anggota dewan.

"Sampai kapan pun Demokrat tidak akan menyetujui usulan dana aspirasi tersebut,” tegas Anas.

Komentar yang diberikan oleh ketua umum Partai Demokrat tersebut disampaikan usai mereka menghadiri kampanye akbar kandidat Calon Gubernur Jambi yang diusung oleh koalisi yang diantaranya adalah Partai Demokrat dan Partai Golkar, Sabtu (12/6/2010).

Sebelumnya Ketua Umum Partai Golkar Abu Rizal Bakri mengkalim bahwa SBY sudah merestui pengucuran dana aspirasi itu. Ical sudah membicarakan hal ini dengan SBY.

Saturday, June 12, 2010

Kabinet Anas Mayoritas Diisi Orang Muda

Jakarta, RMOL. Mayoritas kabinet Anas Urbaningrum di jajaran pengurus DPP Partai Demokrat periode 2010-2015 diisi kader dari kalangan muda.

"Ya sekarang kan eranya orang muda. Yang tua-tua ini akan mengawal saja," kata mantan Ketua Tim Sukses Anas Urbaningrum, Ahmad Mubarok saat dihubungi Rakyat Merdeka Online di Jakarta (Minggu, 13/6).

Mubarok menambahkan, pengurus baru Partai Demokrat akan diumumkan ke publik pada 15 Juni 2010 mendatang. "Paling lambat 23 Jni 2010," lanjut Mubarok.

Menurutnya, saat ini tim formatur masih melakukan seleksi terhadap referensi dan berupaya mengakomidir semua aspirasi yang masuk. [rap]