Monday, June 14, 2010

Magnet Baru Intelektual Muda Berpolitik: Anas Urbaningrum

Kemenangan dramatis Anas Urbaningrum (AU) yang berhasil menyisihkan isu kandidat–kandidat terpilih pada hari Minggu lalu 24 Mei 2010 telah telah membuka mata semua pihak bahwa partai besar sekaliber Partai Demokrat telah membuka ruang bagi tampilnya anak muda, sebagai Ketua Umum partai .

Sebuah peran besar diberikan bagi pria Cancer kelahiran Blitar 15 Juli ini. Keberhasilan dan perjuangan selama 1 periode lalu dan diikuti dengan Pemilu Calon Legislatif dan Pemilu Presiden 2009 adalah bekal dan bukti awal bahwa sosok Anas mampu tampil mendinginkan suasana ketika politik terasa panas. Peran-peran Anas membawa Demokrat dalam politik yang seirama dengan Ketua Dewan Pembina, yang kini menjabat Presiden RI untuk periode kedua.

SBY telah menjalankan pikiran-pikiran Soekarno yang mengatakan bahwa, “berikan aku 10 orang pemuda maka akan aku goncangkan dunia”. Sebuah langkah yang bahkan Partai PDI-P sekalipun yang merupakan anak “biologis” Bung Karno belum bisa melakukan hal tersebut. Jelas terlihat netralitas SBY baik di putaran pertama dan kedua untuk tidak terlibat mendukung salah satu kandidat, plus statement SBY yang mengatakan bahwa para peserta kongres harus memilih dengan hati nurani. Ketahanan mental Sang Demokrat Jilid II ini teruji matang untuk tidak tergesa–gesa, takut tidak mendapat restu dan dukungan, adanya intervensi, tidak menyikap statemen yang keras, telah membuka mata khalayak peserta kongres dan masyarakat bahwa Anas sangat teruji dan layak menempati pos Ketua Umum Partai Demokrat.

DPC sebagai eksekutor telah mendengar aspirasi atas, bawah, kiri, kanan dan masyarakat untuk sekali lagi memutuskan bahwa kemenangan Anas adalah aspirasi yang ada di luar arena kongres Partai Demokrat. Adanya “harapan internal” mengenai peranan DPC, DPD yang dimaksimalkan dalam statement Anas untuk melakukan revitalisasi partai adalah suatu hal yang membuka mata dan pikiran para peserta kongres. Harapan eksternal yang terngiang dari daerah dan dibawa ke arena kongres adalah buah kepercayaan para pemilih bahwa sosok anak muda mantan Ketua Umum PB HMI ini akan mampu meneruskan dan menjadi harapan baru bagi mereka semua dalam perjuangan mereka di 2014. Kesantunan dan kritikan halus ala Anas adalah modal besar untuk membawa nakhoda Partai Demokrat dalam langkah kontinuitas yang telah di terapkan oleh Presiden SBY.

Sosok AU yang diharap harapkan telah memberikan inspirasi akan adanya ikon baru baik untuk internal Partai Demokrat maupun adanya ikon-ikon baru bagi anak muda tampil memainkan perannya baik dalam dunia kampus, intelektual, organisasi dan kepartaian. Jejak Anas yang aktivis dan seorang intelektual akan diikuti oleh seluruh elemen muda yang ada di Indonesia. Sosok anak muda, anak guru yang mampu tampil ke permukaan. Harapan-harapan inilah yang menghiasai segala pujian untuk Anas Urbaningrum yang telah berkarir baik dalam dunia aktivis, intelektual, organisasi dan partai politik.

Dari kalangan sahabat dan generasinya Anas terbilang dekat dengan semua kalangan baik itu lintas OKP di Cipayung, kelompok HMI, PMII, PMKRI, GMKI, dll. Di golongan organisasi senior semacam Muhammadiyah, NU, Al-Washiliyah keberadaaan sosok Anas saya yakin sangat diterima karena Anas mampu menjaga ruh Demokrat yang berada di tengah.

Kebutuhan SDM untuk Demokrat dalam mewujudkan platform kerakyatannya, Anas memerlukan dukungan banyak lini baik itu dari internal maupun eksternal. Dengan arahan dan bimbingan dari Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono, Anas akan menyatukan kelompok kelompok muda lintas sektor baik dari buruh, tani, nelayan, pekerja, pemuda dan mahasiswa, ekonom, politisi, ahli perminyakan dan energi, kesehatan, militer, hukum dan HAM, IT dan lain-lain.

Sebut saja beberapa intelektual muda yang perlu diambil pemikirannya seperti Ikhsan Modjo, Saiful Munjani, Usman Hamid, Fery Juliantono, Andi Arief yang mana bisa memperkuat barisan Demokrat nantinya selain komposisi kepengurusan dari internal yang sudah ada apabila yang bersangkutan bersedia masuk dan mau memperkuat kepartaian.

Young Demokrat akan terus berkibar menjadi bola salju yang kuat dan menyerap kekuatan kekuatan baru bukan untuk Partai Demokrat saja, melainkan untuk Bangsa dan Negara Indonesia. Komitmen penguatan yang disampaikan oleh dua kandidat lain seperti Marzuki Alie dan Andi Mallarangeng untuk mendukung siapapun yang terpilih adalah komitmen kuat bagi kekuatan Anas dan Partai Demokrat dalam melangkah menuju tahap kedua kemenangan Demokrat.

Demokrat tidak akan bisa melepaskan diri dan melupakan jasa Pak SBY dalam membesarkan demokrat dan citra partainya. SBY adalah demokrat sejati yang dalam setiap langkahnya telah dibuktikan. Keberpihakan pada anti korupsi dan keberpihakan demokrasi dan kekuatan lobi Indonesia telah kembali mengangkat Indonesia menuju kejayaan Indonesia di wilayah Asia Tenggara. Reformasi birokrasi, hukum dan HAM serta komitmen membangun bangsa adalah salah satu yang terus disuarakan oleh SBY.

Kemenangan ini adalah kemenangan anak muda Indonesia dan memberikan semangat baru pada potret Indonesia ke depannya. Kejujuran dan ketulusan dalam memberikan sumbangsih pikiran dan tenaga adalah modal awal agar generasi muda Indonesia mau terus berkarya dan tidak hanya menyerap budaya-budaya impor dari luar, tidak hanya bisa bersenang-senang dalam dunianya melainkan mampu membuktikan diri dan persembahannya untuk Indonesia. (Akmal Budi Yulianto-Peneliti Golden Institute)

No comments: