Friday, June 18, 2010

Anas: Kami Meramu Semua Potensi

JAKARTA, KOMPAS.com —Kurang dari sebulan setelah Kongres Ke-2 Partai Demokrat di Padalarang, Bandung, Jawa Barat, akhir Mei lalu, Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat Anas Urbaningrum akhirnya mengumumkan 130 nama dan jabatan DPP Partai Demokrat periode 2010-2015.

Ke-130 nama itu diseleksi dari sekitar 2.000 riwayat hidup yang masuk ke formatur Kongres Ke-2 Partai Demokrat, yang beranggotakan 11 nama. Ketua formatur dipimpin Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono, yang juga Presiden RI.

Pengumuman pengurus disampaikan Anas dalam keterangan pers di kantor DPP Partai Demokrat di Jakarta, Kamis (17/6/2010) kemarin. Dalam keterangan pers itu hadir sejumlah fungsionaris baru, di antaranya Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, yang juga putra bungsu Presiden Yudhoyono, Edhie Baskoro Yudhoyono.

Menurut Anas kepada Kompas, Kamis malam tadi, dari 130 nama, sebagian adalah kader lama Partai Demokrat dan sebagian besar lainnya nama-nama baru. "Kami meramu semua potensi partai untuk menjadi energi kekuatan ke depan. Ini menegaskan kongres Partai Demokrat melakukan kemenangan bersama dan menegaskan partai yang terbuka sehingga bisa menerima tokoh baru yang bisa menerima manifesto politik memajukan Partai Demokrat," ujar Anas.

Dalam kepengurusan itu tercatat pula wajah baru, di antaranya aktivis Jaringan Islam Liberal (JIL), Ulil Abshar Abdalla, dan aktivis Imparsial, Rachland Nasidik. Ada juga yang berlatar belakang pengacara, seperti Denny Kailimang dan Hinca Panjaitan.

Sedangkan ekonom seperti Ikhsan Modjo di Departemen Keuangan dan pengamat sosial yang juga Staf Ahli Kepala Kepolisian Negara RI Kastorius Sinaga sebagai Ketua Departemen Perencanaan Pembangunan Nasional. Juga konsultan properti Panangiang Simanungkalit.

Tercatat pula anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU), Andi Nurpati, dan Bupati Kutai Timur Irsan Noor. Setidaknya ada juga tercatat beberapa rekan satu angkatan Yudhoyono di Akademi Militer tahun 1973, seperti Toto Riyanto yang menjadi Direktur Eksekutif Partai Demokrat dan C Simbolon yang menjadi Ketua Departemen Politik dan Keamanan, selain juga sepupu Yudhoyono, Sartono Hutomo.

Bahkan, ada pula adik kandung Ibu Ani Yudhoyono yang menjadi anggota DPR, Hertanto Eddhie Wibowo. Tak ketinggalan ada juga adik kandung Ketua DPP Partai Demokrat sebelumnya, Hadi Utomo, yakni Agus Hermanto, dan putra Hadi Utomo sendiri, Nurcahyo Anggoro Jati, yang berada di departemen yang sama, yaitu Komisi Pemenangan Pemilu.

Hormati Jhonny Allen

Tentang posisi Jhonny Allen Marbun sebagai Wakil Ketua Umum I, yang pernah diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi atas dugaan suap rekanan Kementerian Perhubungan, Anas menyatakan, pihaknya menghargai hak politik kader partai untuk berkiprah optimal.

"Namun, pada saat yang sama, kami juga menghormati aparat hukum dalam penanganan kasusnya. Kami tidak mau berkomentar lebih jauh," tandas Anas.

Adapun mengenai Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) Usman Hamid yang sempat disebut-sebut akan masuk dalam kepengurusan Partai Demokrat, Anas mengakui awalnya memang terjadi komunikasi yang intensif setelah adanya pertemuan pemikiran. Namun, akhirnya, Usman menyatakan saatnya bukan sekarang. "Keputusan Usman Hamid harus saya hormati," lanjutnya.

Wakil Sekjen II Saat Mustofa menyatakan, "Kalau Andi Nurpati, kami akan menyerahkan ke dia untuk memilih, apakah terus menjadi pengurus Partai Demokrat atau menjadi anggota KPU."

Sementara itu, politikus senior Partai Demokrat, yang pernah menjadi ketua tim pemenangan Anas, Achmad Mubarok, tidak mau berkomentar tentang nama-nama yang masuk. "Tugas saya mengusulkan saja. Saya kira Anas sudah begitu besar memberikan ruang untuk mengakomodasi bekas rivas-rivalnya dalam kepengurusan yang baru itu," tandasnya.

No comments: