Friday, May 14, 2010

Anas: Dibutuhkan Partai Demokrat Demi Demokrasi Modern di Indonesia

Jakarta - "Yang diperlukan adalah collective leadership dan kesediaan mencari solusi bersama," demikian dikatakan oleh Bapak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono , saat menutup Presidential Lecture mantan Presiden Polandia (1990-1995) Lech Walesa, di Istana Negara, Rabu (12/5) lalu.

Apa yang dikatakan oleh Bapak Presiden tersebut merupakan ide besar untuk mengubah tatanan dunia yang lebih adil. Lebih memberikan kesetaraan kepada setiap negara, untuk berperan menyelesaikan persoalan dunia, demi kemashalatan umat manusia.

Tatanan yang hanya bisa terwujud melalui sebuah kesadaran mewujudkan demokrasi yang modern, yang memahami perbedaan sebagai nilai tambah dan solusi dari setiap persoalan. Bagi Anas Urbaningrum, apa yang disampaikan Bapak Presiden tersebut merupakan petunjuk, bahwa Indonesia dengan keragamannya, bisa menjadi solusi bagi persoalan dunia.

"Ini menjadi inspirasi bagi Anas Urbaningrum untuk terus maju dalam bursa Ketua Umum Partai Demokrat," kata anggota tim pemenangan Anas Urbaningrum, Saan Mustopa. Ia menambahkan, visi yang digagas oleh Anas adalah mewujudkan demokrasi yang modern dan produktif, dengan Partai Demokrat sebagai motor utama. Demokrasi yang mengelola keragaman Indonesia menjadi kekuatan bangsa untuk lebih berdaya di kancah politik internasional. Demokrasi yang memungkinkan nilai kepemimpinan tertanam di jiwa setiap insan Indonesia, dan lahir kembali secara terus menerus.

"Indonesia membutuhkan demokrasi yang modern, karenanya Partai Demokrat harus menang di 2014. Sebab hanya Partai Demokrat yang bisa mengelola perbedaan budaya, religi dan kelas ekonomi menjadi sebuah kekuatan dashyat untuk memajukan Indonesia. Untuk Indonesia, saya mencalonkan diri menjadi Ketua Umum," demikian dikatakan Anas Urbaningrum, di Jakarta, Sabtu (8/5) lalu.

Ia menambahkan, solusi yang dihasilkan dari sebuah keagaman adalah sebuah solusi kolektif. Dirancang, disadari, dipahami dan dilaksanakan bersama. "Ketika setiap insan Indonesia, terutama kader-kader Partai Demokrat memiliki jiwa kepemimpinan itu, maka akan lahir sebuah kesadaran kolektif untuk mencari dan melaksanakan solusi dari setiap persoalan bangsa," lanjut Anas.

Sementara Saan menambahkan, kesadaran kolektif mewujudkan demokrasi yang modern dan produktif bukanlah hasil dari tindakan memaksa. Tapi realisasi dari aksi. Bukan mengklaim, tapi mengayomi. "Setiap calon Ketua Umum Partai Demokrat, selayaknya memberi contoh pada rakyat Indonesia, bahwa klaim hanya membunuh demokrasi dan memasung kesadaran kolektif," kata Saan.
(adv/adv)

2 comments:

Unknown said...

selamat atas terpilihnya mas anas sebagai ketum demokrat, semoga bisa memberikan warna cerah bagi demokrat secerah udara pagi di lereng gunung kawi

virgo83 said...

alhamdulilah akhir nya doa saya terkabul,lanjutkan perjuangan bung anas.