Monday, May 10, 2010

Ketua Umum Bukan Tujuan!

INILAH.COM, Jakarta - Perebutan posisi Ketua Umum DPP Partai Demokrat jelang kongres memang tidak sepanas beberapa bulan lalu. Namun masing-masing kandidat terus mempersiapkan diri termasuk Anas Urbaningrum.

Anas menegaskan niat dirinya untuk maju dalam perebutan Demokrat 1 bukanlah menjadi tujuan. “Saya maju itu fokusnya bukan menjadikan posisi ketua umum sebagai tujuan, bukan itu,” ujarnya kepada pers termasuk R Ferdian Andi R dari INILAH.COM di Jakarta, Sabtu (10/5).

Menurut Anas, dirinya ingin membangun tradisi demokrasi yang baik, sehat, dan dewasa di Partai Demokrat. Karena itu untuk mendapatkan mandat sebagai ketua umum harus ditempuh dengan cara yang baik, elegan, dan demokratis. Apa maksud pernyataan Anas? Berikut wawancara lengkapnya:


Dua pekan menjelang Kongres Partai Demokrat, DPC akan melakukan pleno untuk penentuan siapa yang akan dipilih dalam kongres Partai Demokrat, apa komentarnya?

Itu hak politik DPC, kita serahkan kreativitas pada DPC dan DPD. Saya kira mereka sudah matang dan dewasa, bisa memilih siapa yang paling cocok untuk memilih pimpinan Partai Demokrat ke depan. Jadi kita percayakan saja pada DPD/DPC.

Bagaimana hasil dari operasi senyap yang dilakukan tim Anda jelang dua minggu pelaksanaan kongres?

Bukan operasi senyap. Prinsipnya begini, kami mengharapkan yang terbaik. Saya maju itu fokusnya bukan menjadikan posisi ketua umum sebagai tujuan, bukan itu. Tetapi jika dipercaya, oleh peserta kongres untuk memimpin partai sebagai tentu itu sebuah kehormatan dan kepercayaan yang harus saya tunaikan dengan baik.

Saya yakin, ide dan gagasan bersama yang berkembang selama ini menjadi ikatan sambungan komitmen antara saya, DPD, dan DPC. Mengapa saya maju, karena Indonesia butuh demokrasi yang modern, mapan, dan produktif. Partai Demokrat sebagai partai terbesar, jika bisa terus berkembang itu bisa menjamin demokrasi di Indonesia. Jadi konteksnya seperti itu.

Pernyataan ini bukan wujud pelemahan dan mengendurkan Anda untuk maju sebagai Ketua Umum Partai Demokrat?

Sama sekali tidak, justru menguatkan. Maksud saya, ketua umum tidak boleh menjadi tujuan, kalau ketua umum menjadi tujuan, segala cara akan diraih untuk meraih posisi itu. Padahal kita ingin membangun tradisi demokrasi yang baik, sehat, dan dewasa di Partai Demokrat. Karena itu untuk mendapatkan mandat sebagai ketua umum, itu harus ditempuh dengan cara yang baik, elegan, demokratis, dan cara yang bisa mengukuhkan tradisi Demokrat yang baik dan bisa mendorong konres sebagai konsolidasi partai.

Bagaimana dengan wacana proses pemilihan Ketua Umum dengan cara aklamasi?

Kita serahkan kepada peserta kongres. Aklamasi atau voting itu model pengambilan keputusan. Biasanya, kalau calon hanya satu maka caranya aklamasi. Tapi kalau calonnya lebih dari satu ya pemungutan suara. Pemungutan suara sama terhormatnya dengan cara aklamasi.

Banyak yang menyebutkan, kongres Partai Demokrat mendatang endingnya akan seperti model kongres PAN dengan aklamasi kepada Andi Mallarangeng. Anda akan mundur dan menyerahkan ke Andi Mallarangeng. Apakah betul dengan isu tersebut?

Ini Partai Demokrat, ini bukan PAN.

Berapa data riil yang memberikan dukungan ke Anda dari DPC dan DPD Partai Demokrat?

Makin baik, makin mantab. Tidak perlu disebut angkanya. [mdr]

No comments: