Sunday, May 9, 2010

Tekanan ke Kubu AU Semakin Kuat

JAKARTA – Jelang Kongres II Partai Demokrat, suasana kompetisi yang bersih antar kandidat kian tercoreng. Buktinya, kubu Anas Urbaningrum (AU) tanpa henti merasakan adanya kampanye hitam dari oknum-oknum yang ingin menjatuhkan citra Anas di mata para pendukungnya. Salah satunya melalui SMS di ponsel DPD dan DPC dan tim sukses.

“Bukan hanya itu, kami juga para timses sering menerima pesan-pesan ataupun omongan yang tidak mengenakan di antara sesama kader Demokrat,” kata timses AU for PD-1, Mirwan Amir, kemarin.

Mirwan menilai kampanye hitam itu tak lebih sebagai rasa iri yang berlebihan kepada Anas. Fitnah yang paling menonjol adalah Anas itu akan menjadikan PD menjadi partai kanan, karena Anas adalah mantan ketua umum PB Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).

“Menurut saya rumor tersebut sangat lucu dan kekanakan. Kami para timses dan pendukung AU tidak melihat sesuatu yang aneh yang akan dilakukan oleh Mas Anas. Karena Demokrat sampai kapanpun akan tetap berada sebagai partai tengah yang modern,” kata Wakil Ketua Badan Anggaran DPR RI tu.

Serangan terhadap kubu Anas memang sedang gencar-gencarnya dilakukan. Maklum, posisi Anas Urbaningrum sebagai kandidat kuat ketua umum teus mendapat dukungan dari akar rumput. Karena itu, Mirwan mengatakan, makin berkibar Anas makin banyak pula yang ingin menjatuhkan citranya.

Secara khusus Mirwan mengaku kecewa dengan pernyataan salah satu pendiri Demokrat, Vence Rumangkang, saat peluncuran buku Sejarah Partai Demokrat di Hotel Sahid, Kamis. Sebab, di depan publik dan kader Demokrat yang hadir serta di depan dua kandidat ketum, Andi Mallarangeng (AM) dan Anas Urbaningrum, Vence menyatakan Anas adalah sosok yang kuat namun itu sesudah Andi Mallarangeng. Pernyataan itu, menurut Mirwan, tidak pada tempatnya.

“Itukan peluncuran buku Demokrat yang hadir adalah seluruh kader Demokrat dan bukan acara khusus yang diselenggarakan oleh salah satu kandidat ketum. Tapi, kok bisa-bisanya dia memberi sambutan bahwa Anas belum cocok untuk menjadi ketum. Ini jelas penghinaan,” tegasnya. Dia merasakan acara itu seperti settingan.

Kekecewaan Mirwan juga diutarakan oleh pendukung AU lainnya, Umar Arsal. Menurut anggota Komisi V DPR RI, dirinya kecewa dengan sambutan Vence Rumangkang yang saat ini telah berpindah partai ke Partai Barisan Nasional (Barnas). Menurutnya, jika ingin mendukung salah satu kandidat, maka bukan momennya di depan umum.(dil)

No comments: