Thursday, May 13, 2010

Indonesia Butuh Ketua Umum Demokrat Yang Visioner Seperti Anas

Jakarta - Indonesia membutuhkan Ketua Partai Demokrat yang visioner dan memiliki kemampuan menggulirkan visi jangka panjang serta penyusunan program kerja jangka panjang.

Pasalnya, sebagai partai terbesar saat ini, Partai Demokrat merupakan kunci untuk mewujudkan Demokrasi yang modern dan produktif.Hal ini terungkap dalam hasil survei Opinion Leaders CIRUS, yang dilansir Minggu (9/5) kemarin.

Dalam surveynya, CIRUS menemukan bahwa visi jauh ke depan yang dibarengi dengan kemampuan menyusun program kerja jangka panjang merupakan salah satu dari 11 kriteria utama kepemimpinan Partai Demokrat, yang dinantikan Indonesia.

Dalam survey yang melibatkan 150 opinion leader, sebagai responden tersebut, Cirus juga menemukan fakta bahwa kandidat Ketua Umum Anas Urbaningrum dianggap memiliki visi dan kemampuan menggulirkan visi jangka panjang, serta penyusunan program kerja jangka panjang, yang jauh lebih baik, jika dibandingkan dengan dua kandidat lainnya Andi Malarangeng dan Marzuki Alie.

Menanggapi temuan tersebut, anggota tim pemenangan Anas Urbaningrum, Saan Mustofa mengatakan, Anas memiliki sudah terbukti memliki visi dan kemampuan menyusun program jangka panjang. “Kiprahnya dalam mempertahankan eksistensi HMI, dan menggerakkan kader-kadernya, di tengah arus gerakan mahasiswa yang panas pada 1998 silam adalah salah satu buktinya,” kata Saan. Ia menambahkan, kemampuan Anas situ semakin terlihat, ketika di usia yang sangat muda, Anas menjadi salah satu tokoh yang turut meletakkan dasar bagi transisi demokrasi Indonesia, melalui perannya di tim verifikasi partai politik dan Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Menurut Saan, pencapaian tersebut hanya bisa dilakukan oleh individu yang memiliki kecerdasan emosi dan pengalaman mengelola konflik. “Anas selalu berpikir jernih sebelum bertindak, dan mengendalikan diri sebelum berkata-kata. Tidak pernah sekalipun ia merendahkan harga diri orang lain. Bahkan kepada lawan politiknya pun, ia tak segan menundukkan kepala, sebagai tanda penghormatan,” lanjut Saan.

Sementara pengamat politik Syamsudin Haris menilai, “Anas sudah membuktikan diri sebagai anak muda yang memiliki kecerdasaan emosi dan memiliki pengalaman memimpin organisasi mahasiswa terbesar, HMI, di era konflik antara mahasiswa dan pemerintah memuncak.”

Senada dengan pendapat kedua tokoh di atas, survey CIRUS juga menemukan fakta bahwa dalam dimensi jiwa kepemimpinan, hal kemampuan memimpin organisasi berskala nasional, menduduki jabatan politik, dan memimpin Partai Demokrat, Anas jauh mengungguli Andi dan Marzuki.

Melihat kenyataan tersebut, ia menilai sangat aneh apabila kemudian jabatan Ketua Umum Partai Demokrat, diduduki oleh orang yang tak pernah punya prestasi menjaga keutuhan suara partai, ketika terjadi gesekan antar partai politik, dalam sebuah isu. “Sulit rasanya mempercayakan perjuangan partai pada orang yang hanya memiliki kelebihan usia, tapi miskin kematangan dan pengalaman mengelola organisasi. Partai Demokrat bukan butuh teori, tapi aksi dan bukti agar tetap menang di 2014 mendatang,” tutup Saan. (adv/adv)

No comments: