Friday, March 20, 2009

Demokrat Siapkan Koalisi Jembatan Emas

KAMPANYE DEMOKRAT Ribuan simpatisan Partai Demokrat mengikuti kampanye terbuka di Gelora Bung Karno, Jakarta, kemarin. Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono menyampaikan orasi politik sebagai juru kampanye.

JAKARTA (SINDO.com) – Wacana koalisi segitiga emas (golden triangle) antara Partai Persatuan Pembangunan (PPP),Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP),dan Partai Golkar,langsung direspons Partai Demokrat.

Hanya berselang sehari setelah Ketua Umum DPP PPP Suryadharma Ali melontarkan ide koalisi golden triangle, Ketua DPP Partai Demokrat Bidang Politik Anas Urbaningrum kemarin mewacanakan koalisi jembatan emas. Anas mengatakan, koalisi jembatan emas bertujuan menciptakan pemerintahan yang kuat untuk periode 2009–2014.Koalisi jembatan emas akan membangun kerja sama politik jangka panjang sehingga bangunan koalisinya kuat.

“Kami lebih berpikir menciptakan jembatan emas untuk membangun jembatan yang kuat 2009–2014,”ujarnya seusai kampanye Partai Demokrat di Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta,kemarin. Mantan anggota Komisi Pemilihan Umum ini menambahkan, koalisi jembatan emas dapat terwujud jika Demokrat berhasil merealisasikan target 20% suara nasional. Dengan demikian,Demokrat punya modal besar untuk membangun koalisi bersama parpol lain.“Kalau Partai Demokrat berhasil mencapai target, insya Allah jembatan emasnya mudah terwujud.

Kami akan melakukannya dengan partai sahabat,” ujarnya tanpa menyebut parpol dimaksud. Mantan Ketua Umum PB HMI ini hanya sedikit membuka kriteria calon anggota koalisi jembatan emas,yakni partai yang masih bisa bersahabat dengan Demokrat.Menurutnya, dalam kategori partai sahabat pun ada yang dekat dan jauh.Ditanya posisi Golkar dan PPP,sambil tersenyum Anas menjawab,“ Golkar dan PPP ini kanteman koalisi, tetapi pada waktunya nanti akan kelihatan mana sahabat dekat sesungguhnya dan mana sahabat yang menjauh.

” Seperti diberitakan,Ketua Umum DPP PPP Suryadharma Ali mencetuskan istilah golden triangle saat bertemu dengan Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri, Kamis (19/3) lalu.Istilah itu menyiratkan hubungan antara PPP, PDIP, dan Partai Golkar. Suryadharma optimistis golden triangle akan menjadi magnet yang memungkinkan terjadinya komunikasi politik seluas-luasnya dengan parpol lain. Sementara itu, Partai Golkar menyatakan masih membuka diri untuk berkoalisi dengan parpol manapun.

Ketua Umum DPP Partai Golkar Jusuf Kalla mengungkapkan, Golkar saat ini masih dalam tahap melakukan komunikasi politik dengan parpol lain. “Sampai sekarang belum ada koalisi. Semuanya baru komunikasi politik,” ujar Kalla. Meski demikian, dia menuturkan, komunikasi politik yang dibangun dengan sejumlah partai itu berpeluang mengarah ke koalisi. “Komunikasi politik bisa berpotensi koalisi,”ujarnya. Menanggapi ide koalisi golden triangle, Kalla mengatakan bahwa dalam politik banyak kemungkinan yang bisa terjadi.

“Dalam politik itu banyak kemungkinan, tidak hanya satu. Jangankan golden triangle. Golden triangleitu bahaya,”selorohnya. Ketua DPP Partai Golkar Burhanuddin Napitupulu mengatakan, pihaknya akan menyeriusi wacana koalisi golden triangle. “Ini mengingatkan ke masa lalu, yaitu ketika Golkar,PDIP,dan PPP pernah puluhan tahun bersama,” kata Burhanuddin seusai diskusi di Gedung DPD, Jakarta,kemarin.

Menurutnya, mengulang koalisi tiga partai itu tidaklah sulit. Sebab, karakteristik dan gaya masing-masing parpol sudah sama.Koalisi tiga partai itu akan melahirkan pemerintahan yang kuat. ”Pemerintah akan mendapat sokongan yang kuat di parlemen,” katanya. Ketua Badan Pemenangan Pemilu PDIP Tjahjo Kumolo mengungkapkan,selain Golkar dan PPP, Gerindra juga sudah menyatakan kesiapannya untuk berkoalisi dengan PDIP.

“Dalam pidato HUT I Partai Gerindra di Balai Sarbini, Prabowo terbuka menyampaikan siap untuk berkoalisi dengan PDIP,” kata Tjahjo kepada SINDO kemarin. Dia menjelaskan, antara Prabowo dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri memiliki hubungan dekat. Keduanya sering melakukan pertemuan dan komunikasi. “Sebenarnya sudah sering Prabowo bertemu Ibu Megawati sebelumnya,” tandasnya. Koordinator Blok Perubahan Rizal Ramli mengaku tidak tertarik dengan wacana golden triangle.

Menurut dia, wacana tersebut sangat elitis. Padahal, Blok Perubahan ingin mendekat dengan rakyat.“ Kalau golden triangle itu untuk konsumsi elite. Kita tidak mau, Blok Perubahan lebih memilih beraliansi dengan rakyat saja,” ungkapnya. Pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah Fachry Ali berpendapat,wacana koalisi yang digelontorkan sejumlah parpol tidak lebih dari komunikasi politik biasa.

Bahkan,pihaknya juga pesimistis pertemuan tersebut berujung pada koalisi. Menurut dia, peta koalisi sesungguhnya baru terlihat setelah ada modal politik yang riil dari masing-masing peserta pemilu.“Sulit terjadi koalisi. Lha wong capresnya saja belum jelas. Semuanya masih menunggu hasil pemilu legislatif,”ujarnya.

Kampanye Perdana

Di bagian lain, kemarin Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) melakukan kampanye perdana di Gelora Bung Karno,Senayan, Jakarta. Dalam pidatonya, SBY mengatakan bahwa selama 4,5 tahun kepemimpinannya, banyak keberhasilan yang telah diraih bangsa Indonesia.

Meski demikian,menurut SBY, masih banyak pekerjaan rumah (PR) yang harus diperbaiki di masa depan. “Partai Demokrat bersama SBY akan melanjutkan tugas-tugas meningkatkan kebaikan bangsa kita. Mempertahankan yang sudah baik, meningkatkannya lagi, memperbaiki yang belum baik,dan mengatasi masalahmasalah yang masih tersisa,” ujar SBY. Puluhan ribu kader Partai Demokrat yang telah memasuki stadion sejak pagi, disuguhi dengan berbagai hiburan yang menampilkan artis-artis ternama saat ini, seperti grup band Ungu,The Changcuters, Andra & The Backbone, Siti KDI, Cici Paramida,dan Dewi Yull.

Saat menyampaikan orasi politiknya selama hampir 10 menit, SBY didampingi Ibu Ani Yudhoyono serta putra bungsunya, Edi Baskoro, jajaran pengurus Partai Demokrat serta para caleg dari wilayah DKI Jakarta. SBY mengklaim lima keberhasilan pemerintahan di bawah kepemimpinannya sejak 2004 lalu.Keberhasilan dimaksud yakni perbaikan keamanan dan stabilitas di seluruh Indonesia, tegaknya hukum dan keadilan, termasuk pemberantasan korupsi, meningkatnya perekonomian rakyat dan berkurangnya utang luar negeri, terpenuhinya kesejahteraan rakyat, serta meningkatnya martabat Indonesia di mata dunia.

“Pemimpin-pemimpin dari Partai Demokrat bekerja, bekerja dengan sekuat tenaga,bukan hanya berjanji dan berwacana. Dan ingat, ingat saudara-saudara politik yang dijalankan Partai Demokrat adalah politik yang bersih. Demokrat tidak senang yang kotor, yang menyimpang, yang melanggar aturan,”tandas SBY. Kemarin,rencananya SBY memberikan pidato dalam tiga sesi, termasuk bernyanyi bersama Andra & The Backbone. Namun,kemudian SBY hanya menyampaikan satu kali pidato.SBY dan keluarga langsung kembali ke kediaman pribadinya di Puri Cikeas,Bogor.

Menurut Anas, batalnya orasi kedua dan ketiga SBY karena acara memang dipadatkan. “Yang penting substansinya sudah sampai. Kan kita juga harus menghormati audiens, dan yang penting audiens sudah menerima pesan-pesan dasarnya. Itu yang pokok,”jelasnya. Anas mengatakan,jumlah massa Partai Demokrat yang hadir di Gelora Bung Karno cukup besar, mengingat kegiatan kampanye terbuka ini dilakukan pada hari kerja.
“Itu tandanya bahwa walaupun ini hari kerja, tandatanda dukungan partai Demokrat tetap banyak,” tambahnya. SBY hari ini akan melanjutkan rangkaian road show kampanye ke Denpasar, Bali. Dari Bali, SBY bertolak ke Makassar dan Palembang. (ahmad baidowi/maya sofia/dian widiyanarko/ rahmat sahid/ rarasati syarief)

No comments: