Wednesday, March 18, 2009

SBY Gerogoti Basis Dukungan Lawan

INILAH.COM, Jakarta - Kampanye terbuka telah digelar sejak awal pekan ini. Semua jawara parpol pun diturunkan ke lapangan. Targetnya jelas, mencari dukungan politik dari para pemilih. Selaku politisi nasional, SBY pun bakal menggempur basis dukungan lawan-lawan politiknya.

Ketua Dewan Penasehat Partai Demokrat SBY yang kini menjabat presiden agaknya akan betul-betul memanfaatkan cutinya untuk all out dalam kampanye ke berbagai wilayah Indonesia. Setidaknya, dari jadwal kampanye SBY, masa cuti itu benar-benar akan dimaksimalkan untuk tebar pesona.

Sebagaimana diketahui, SBY mengambil cuti kerja setiap hari Jumat selama masa kampanye. Pengambilan cuti sehari menjelang akhir pekan ini memang cukup taktis. Karena hari Sabtu dan Minggu tidak masuk hitungan hari kerja alias libur rutin. Sehingga sepekan SBY bisa tiga hari berturut-turut menjual Partai Demokrat ke seluruh penjuru negeri.

Di awal cuti kerjanya, Jumat (20/3) SBY memulai kampanye di DKI Jakarta yang bertempat di Gelora Bung Karno (GBK). Dari Jakarta, keesokan harinya SBY langsung terbang ke basis PDIP di Bali pada Sabtu (21/3) di Lapangan Padang Galak.

Dari Pulau Dewata, Mingu (22/3) pagi SBY juga menyisir basis Partai Golkar di Makassar, Sulawesi Selatan, yang tak lain kampung halaman Ketua Umum Partai Golkar Jusuf Kalla. Siang harinya di hari yang sama, SBY mendatangi wilayah Palembang, Sumatera Selatan, tempat kader Partai Golkar Alex Nurdin terpilih dalam pilkada 2008.

Pekan berikutnya, hampir sama dengan ritme pekan pertama SBY berkampanye, di hari pertama cuti, Jumat (27/3) pagi, SBY berkampanye di wilayah Jawa, tepatnya di Bandung, Jawa Barat. Siang harinya langsung terbang ke Serang, Banten. Tanggal 28 dan 29 SBY memanfaatkan masa liburnya di pulau Sumatera dengan mendatangi wilayah Medan (28/3) dan Minggu (29/3) di Banda Aceh, Nanggroe Aceh Darussalam (NAD).

Di pekan terakhir kampanye SBY (3, 4, dan 5 April) SBY mengunjungi wilayah Jawa. Di hari cutinya, pagi hari SBY mengunjungi Pulau Madura tepatnya di Bangkalan. Siang hari, SBY bertolak ke Surabaya di Stadion Tambak Sari dan dilanjutkan di Surabaya Convention Center (SCC) pada malam harinya.

Tidak seperti di wilayah Jawa Timur, untuk wilayah Jawa Tengah, SBY hanya akan berkampanye di satu titik saja. Sabtu (4/4) di Semarang, sedangkan Minggu (5/4) di wilayah Yogyakarta.

Ketua DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum membantah anggapan bahwa lokasi kampanye SBY terkait dengan upaya menggempur basis partai politik lainnya. Menurut dia, alasan pilihan lokasi kampanye SBY karena faktor teknis.

“Kami tidak menyerang basis kompetitor. Secara teknis memang kesempatan SBY terbatas, hanya sembilan hari (6 hari libur dan 3 hari cuti),” jelasnya.

Jika pun daerah yang dikunjungi SBY merupakan basis partai politik lainnya, Anas beralasan, daerah tersebut secara demografi tidak terlalu jauh dan memiliki jumlah penduduk yang padat. “Jadi kami tidak menyerang ke jantung pertahanan lawan, melainkan menawarkan pengayaan pilihan di pasar demokratik yang besar ini,” ujarnya.

Merujuk hasil Pemilu 2004, pilihan lokasi kampanye SBY memang menjadi basis partai politik lainnya. Seperti wilayah Jawa Timur adalah basis PKB dan PDIP. Sedangkan Bali adalah kandang Moncong Putih, PDIP. Makassar, Palembang, dan Medan adalah basis Partai Golkar dan PDIP.

Nyaris, Partai Demokrat yang dalam Pemilu 2004 lalu masuk kategori partai menengah dengan meraih 7,45% sedikit bersusah payah untuk mengambil basis lawan.

Menurut pengamat politik dari Universitas Airlangga Surabaya, Kacung Marijan, kampanye terbuka menjelang pemilu dipastikan mempertimbangkan pilihan tempat dan tema. Menurut doktor alumni The Australian National University (ANU) ini , jika tema dan tempat sembarangan, maka akan menjadi bumerang bagi partai politik.

“Pilihan tempat kampanye SBY, seperti di Jawa Timur, Bali, Makassar, Medan, Palembang, itu karena wilayah itu bukan basis Partai Demokrat,” katanya kepada INILAH.COM, Rabu (18/3).

Efektif langkah SBY turun gunung di basis lawan untuk meraih dukungan dalam pemilu legislatif mendatang? Kacung menjelaskan pilihan pemilih dalam Pemilu 2009 ini mengandalkan tiga hal. “Ketokohan, ideology, dan rasionalitas,” jelasnya.

Kehadiran SBY di sejumlah basis partai politik lainnya itu, sambung Kacung, jelas karena ketokohan SBY sebagai daya pikat untuk menarik simpati pemilih. [P1]

No comments: