Sunday, March 22, 2009

Pertarungan Koalisi Partai Politik; 'Jembatan Emas' Akan Tandingi 'Segitiga Emas'

JAKARTA (KR) - Menanggapi adanya ‘Golden Triangle’ (Segitiga Emas), yakni koalisi PDIP-Golkar-PPP, Gus Dur menolak memprediksi apakah akan menjadikan Indonesia kembali ke Orde Baru. ”Nggak tahu saya. Biarin aja. Kenapa pusing amat,” katanya usai acara ‘Kongkow Bareng Gus Dur’ di Kedai Tempo, Jakarta, Sabtu (21/3).

Seperti diketahui, PDIP-Golkar-PPP sepakat untuk mendukung Pemilu 2009. Ketua umum masing-masing partai telah bertemu. Pertemuan Jusuf Kalla dengan Suryadharma Ali dilanjutkan Jusuf Kalla dengan Megawati Soekarnoputri kemudian Megawati bertemu Suryadharma Ali. Dari pertemuan-pertemuan tersebut, ketiga partai telah mempunyai kesepakatan-kesepakatan, yang disinyalir menjadi cikal bakal koalisi ketiga parpol besar tersebut di Pilpres 2009.

Meski demikian Jusuf Kalla, Jumat (20/3) mengatakan di Jakarta bahwa pertemuan yang dilakukan para elite parpol hanya sebatas menjalin komunikasi politik semata. Setiap saat kita silaturahmi dan sama sekali belum membicarakan koalisi, katanya sembari menambahkan, semua kemungkinan koalisi tetap terbuka lebar. Golkar juga masih belum membuat keputusan apapun. Dalam politik itu banyak kemungkinan, tidak hanya satu.

Sebelumnya, Ketua DPP PPP Suryadharma Ali mengaku yakin koalisi segitiga emas akan terwujud. Koalisi itu terdiri dari Golkar, PDIP dan PPP. ”Tampaknya tinggal selangkah lagi,” beber Surya.

Sedangkan Ketua DPP Partai Demokrat Bidang Politik, Anas Urbaningrum mengisyaratkan partainya akan membuat ‘Golden Bridge Politics’ atau Jembatan Emas Politik. sebagai upaya membangun fondasi pemerintahan yang kuat.

”Jembatan emas artinya, kalau Partai Demokrat berhasil mencapai target, berhasil mendapatkan 20 persen suara, maka target itu merupakan jembatan emas kerja sama politik dengan partai sahabat yang kami doakan perolehan suaranya juga mengalami kenaikan berarti.

Dalam 2 pekan lalu PD gencar melakukan road show ke beberapa parpol papan tengah, seperti PKS, PKB, PAN dan PBB. Meski masing-masing parpol yakin hasil pemilu legislatif merupakan tolok ukur utama untuk melangkah kaki berkoalisi. Tapi bangunan komunikasi dengan penjajakan membentuk blok politik tidak ada salahnya dilakukan. (Sim/Ful)-z

No comments: