Monday, March 23, 2009

Safari Demokrat Tak Tandingi PDIP

INILAH.COM, Jakarta - Safari politik menjelang pemilu legislatif 9 April mendatang kian intensif saja. Partai Demokrat salah satunya yang rajin mengunjungi partai politik lainnya, khususnya partai politik penyokong pemerintahan SBY.

Kunjungan Partai Demokrat setidaknya telah dilakukan ke lima partai politik, yaitu PKS, PKB, PAN, PBB, dan PKPI. Seperti tak mau kalah dengan PDIP yang juga gemar melakukan pertemuan politik. Seperti pertemuan dengan Partai Golkar, PPP, Partai Gerindra yang menghasilkan koalisi segitiga emas.

Apakah langkah Partai Demokrat melakukan safari politik sebagai bentuk tandingan terhadap langkah politik PDIP? Berikut jawaban Anas Urbaningrum, Ketua DPP Partai Demokrat kepada INILAH.COM, Senin (23/3):

Apa landasan Partai Demokrat menggelar safari politik ke sejumlah partai politik? Apakah ini upaya menandingi langkah serupa yang dilakukan PDIP?

Semangat dasar PD untuk menjalin komunikasi dan kerjasama politik bukan untuk menandingi rencana koalisi partai lainnya. Sampai sekarang pun belum ada koalisi. Koalisi yang hendak kami bangun adalah untuk hadirnya pemerintahan yang makin kuat dan produktif bekerja untuk kepentingan rakyat.

Siapa saja yang akan diajak koalisi oleh Partai Demokrat?

Peserta koalisinya siapa saja. Kami terbuka dengan partai-partai yang bisa berkoalisi dengan kesamaan visi dan kesediaan bekerjasama dengan adil dan konsisten. Kami tidak menjalankan politik pintu tertutup.

Kami juga tidak menjalankan gagasan koalisi reaktif. PD aktif mengambil prakarsa dan terbuka menerima prakarsa komunikasi, sebagai tahap awal untuk preparasi menuju koalisi politik pilpres, setelah pileg nanti.

Apa agenda utama pertemuan politik dengan pimpinan Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) Senin (23/3) malam?

Pertemuan dengan PKPI adalah dalam rangka menjaga dan memperdalam silaturrahmi dan kerjasama yang selama ini telah berlangsung. Kemungkinan yang lebih baik tentang kerjasama ke depan harus tetap dijaga, demi terbangunnya pemerintahan yang kuat dan efektif.

Kerjasama yang kokoh adalah jembatan emas bagi pemerintahan demokratik yang kuat dan didukung mayoritas. Sedangkan pemerintahan yang kuat dengan kepemimpinan yang tangguh adalah jembatan emas bagi kesejahteraan rakyat dan kemajuan bangsa. [E1]

No comments: