Friday, March 20, 2009

SBY Masuk Kandang Macan

INILAH.COM, Jakarta - Jadwal kampanye Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono tersebar secara merata di sejumlah wilayah Indonesia. Namun di mana pun akan tampil, SBY ibarat masuk kandang macan, baik di Jawa, Bali, Sulawesi, maupun Sumatera.

Betapa tidak? Beberapa titik tempat kampanye SBY adalah basis partai politik lain. Jawa Timur m isalnya, SBY bakal tampil di basis pendukung PKB dan PDIP. Sedikitnya ada tiga titik kampanye yang harus dikunjungi ikon Demokrat itu, yaitu di Bangkalan dan Surabaya (Tambaksari dan Surabaya Convention Center/SCC).

Seolah hendak menantang partai oposisi, SBY juga tak segan berkampanye di kadang banteng di Denpasar, Bali. Tak hanya itu, di basis Partai Golkar, SBY juga akan hadir, seperti di Makassar, Medan, dan Palembang. Adakah lokasi ini sengaja dipilih untuk menghancurkan dukungan lawan?

Ketua DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum menegaskan, pemilihan lokasi kampanye SBY bukan dalam rangka menggembosi basis partai politik lainnya. “Kita bukan menyerang ke jantung lawan, tapi menawarkan pengayaan pilihan di pasar demokratik,” ujar Anas kepada INILAH.COM, di Jakarta.

Apa sebenarnya maksud Anas? Bagaimana pula penjelasannya? Berikut ini wawancara lengkapnya:

Bisa dijelaskan pilihan lokasi tempat kampanye SBY?

Secara teknis memang kesempatan SBY terbatas. Hanya 9 hari (6 hari libur dan 3 hari cuti). Karena itu, dicari daerah-daerah yang memungkinkan untuk didatangi dalam keterbatasan waktu tersebut.

Tapi jika ditilik pilihan lokasinya, kampanye SBY lebih banyak bertempat di basis partai politik lainnya, seperti PKB di Jawa Timur, PDIP di Bali, Makassar basis Partai Golkar. Inikah upaya SBY menggerogoti kekuatan lawan?

Pilihan daerah itu karena memang tidak terlalu jauh dan secara demografi politik cukup gemuk. Kami tidak menyerang basis kompetitor, karena definisi basis sangat dinamis. Dari berbagai survei, distribusi dukungan kepada Partai Demokrat sangat merata. Karena itu, pemilihan daerah juga didasarkan pada jumlah pemilih.

Jadi bukan dalam rangka menggerogoti basis lawan?

Bukan menyerang ke jantung pertahanan lawan, melainkan menawarkan pengayaan pilihan di pasar demokratik yang besar. [P1]

No comments: