Wednesday, March 25, 2009

Demokrat Tak Pernah Anggap PDIP Sebagai Musuh

Jakarta (ANTARA News) - Ketua Bidang Politik DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum menegaskan partai yang dibentuk Susilo Bambang Yudhoyono itu tidak pernah menganggap PDI-Perjuangan sebagai partai yang harus atau pantas dimusuhi, sekalipun Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri belum pernah bertemu dengan Presiden Yudhoyono.

"Kami tidak pernah bermusuhan dengan PDIP. PDI Perjuangan tidak dianggap sebagai musuh oleh Demokrat," kata Anas kepada pers di Jakarta, Rabu (25/3) usai berlangsungnya pertemuan antara Partai Demokrat dengan Partai Pelopor.

Masalah ini ditegaskan Anas karena sampai sekarang Megawati tidak pernah mau bertemu dengan Yudhoyono setelah kalah dalam Pemilihan Umum Tahun 2004.

Alasan yang dikemukakan sejumlah pimpinan PDIP termasuk Sekjen Pramono Anung adalah Megawati kini sedang sibuk menghadapi kampanye Pemilu 9 April serta belum melihat adanya urgensi untuk mengadakan pertemuan tersebut.

"Haram bagi Partai Demokrat untuk menganggap partai-partai politik lainnya ataupun tokoh parpol lain sebagai musuh," kata Anas .

Sekalipun mantan presiden Megawati belum mau bertemu dengan penggantinya itu, Anas berkata Partai Demokrat tetap berharap bahwa pada akhirnya pertemuan itu tetap bisa berlangsung.

"Sudah berapa kali SBY mengundang Ibu Megawati untuk mengadakan pertemuan," kata Anas .

Megawati baru-baru ini mengatakan sebagai partai oposisi, maka PDIP akan memantau pelaksanaan pembagian Bantuan Langsung Tunai (BLT) kepada orang-orang miskin.

Ketika mengomentari pernyataan Megawati tersebut, Anas mengatakan BLT adalah program pemerintah untuk membantu rakyat yang tidak mampu sehingga tidak usah disebut sebagai usaha Yudhoyono yang merupakan Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat untuk mencari suara rakyat agar terpilih lagi sebagai presiden masa bakti 2009-2014.

Sementara itu, ketika ditanya tentang pertemuan Yudhoyono dengan tokoh Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Cikeas hari Selasa (24/3) malam serta pertemuan DPP Partai Demokrat dengan Partai Pelopor hari Rabu (25/3), Anas mengatakan, pertemuan-pertemuan itu sudah lama direncanakan.

"Tujuannya antara lain adalah untuk membahas isu-isu politik mutakhir," kata Anas sambil mengatakan bahwa tidak tertutup kemungkinan untuk membentuk koalisi misalnya dengan PKS walaupun akhirnya harus melihat dulu perolehan suara pada Pemilu Legislatif 9 April mendatang. (*)

No comments: