(pemilu.okezone.com) JAKARTA - Potensi Partai Golkar pecah kongsi dengan Partai Demokrat pada Pemilu Presiden (Pilpres) 2009 semakin besar. Perbedaan sikap politik antara kedua partai tersebut semakin jelas.
Ketua Harian I Badan Pengendali Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPP Partai Golkar Burhanuddin Napitupulu menyatakan, melihat situasi politik terakhir pintu koalisi kedua parpol semakin tertutup. Menurut dia, peluang kedua parpol untuk bersama kembali memang ada, namun sangat kecil.
"Saya pribadi berpendapat peluang itu sudah tertutup. Sudah tidak ada lagi persamaan, sudah sangat jelas perbedaan karakter antara kita. Pendapat saya ini berdasarkan fakta-fakta dan dinamika politik yang terjadi belakangan ini," kata Burhanuddin Napitupulu di Jakarta, Senin (9/3/2009).
Burnap, sapaan akrab Burhanuddin menjelaskan, kesiapan Ketua Umum DPP Partai Golkar Jusuf Kalla (JK) maju sebagai capres bukan kebetulan. Kesediaan JK tersebut sudah melalui proses politik yang panjang. Terlebih ada desakan dari 33 Ketua DPD I sebagai pemegang saham partai.
"Desakan 33 DPD I hanya salah satu penyebab. Masih ada pemicu lainnya yang membuat kami semakin bersemangat," ujar Burnap tanpa menyebut pemicu lainnya yang dimaksud.
Politisi yang pernah dipecat dari Golkar oleh Akbar Tandjung ini menambahkan, dalam berbagai kesempatan sikap politik kedua parpol jauh berbeda. Bahkan, Golkar berani menampilkan iklan-iklan baru sebagai tandingan iklan Demokrat.
Sinyal perpisahan Golkar dan Demokrat ini terlihat dari pernyataan JK yang mengklaim bisa lebih baik dan lebih cepat dari Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Bahkan, JK bersama Golkar telah menjajaki komunikasi politik dengan parpol lain seperti PPP dan PKS.Dalam waktu dekat Kalla bakal bertemu dengan Megawati Soekarnoputri.
"Kalau pintunya masih terbuka, saya pikir sikap politik Pak JK tak sejauh ini," ungkapnya.
Seperti diberitakan, pasca kesiapan JK maju sebagai capres, hubungannya dengan SBY tampak kian renggang. Dalam berbagai kesempatan kedua tokoh tersebut terlibat rivalitas. Bahkan, dalam waktu bersamaan mereka merebut simpati masyarakat di sejumlah daerah yang berbeda.
Bagaimana tanggapan Partai Demokrat? Ketua DPP Partai Demokrat Bidang Politik Anas Urbaningrum mengaku belum tahu dengan keputusan Golkar. Pihaknya juga meragukan pernyataan Burnap tersebut merupakan statemen resmi Golkar.
"Kami belum tahu apakah statemen Bang Burnap resmi dari Golkar," ujar Anas.
Mantan anggota Komisi Pemilihan Umum ini mengaku selalu membuka pintu kelanjutan koalisi dengan Golkar dan partai-partai lain di dalam pemerintahan.
Menurut Anas, kalau sama-sama terbuka pintunya, tentu ada peluang berkoalisi. Bahkan, pihaknya memastikan lebih suka berkoalisi Dengan golkar, ketimbang jalan sendiri-sendiri.
"Namun demikian, Demokrat dalam posisi menghormati keputusan dan garis politik Golkar. Keputusannya apa? hanya Golkar yang tahu. Kita tunggu saja sampai selesai pemilu legislatif," terang mantan Ketua Umum PB HMI ini. (ded)
Monday, March 9, 2009
Peluang Koalisi Golkar-Demokrat Tertutup ?
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment