Friday, April 9, 2010

Kubu Anas Waspadai Politik Uang

JAKARTA-- Persaingan menuju posisi ketua umum Partai Demokrat semakin panas. Kubu Anas Urbaningrum mulai mewaspadai adanya politik uang dalam Kongres II Partai Demokrat. Selain itu, kubu Anas juga mewaspadai adanya intimidasi terhadap peserta kongres.

''Pak Anas mengingatkan jangan sampai ada tsunamimoney politic,'' kata Juru Bicara Tim Sukses Anas Urbaningrum, Angelina Sondakh, Jumat (9/4). Kader Partai Demokrat, kata Angelina, harus tegas menghindari praktik-praktik semacam itu.

Angelina mengingatkan, Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), menekankan pentingnya proses demokrasi di tubuh partai. ''Pak SBY sendiri mengingatkan bahwa demokrasi tercium dalam proses pemilihan ketua umum di kongres nanti,'' ujar Angelina.

Dalam kesempatan itu, Angelina mengatakan, nama Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat SBY diharapkan tidak dibawa-bawa dan dijadikan komoditas dalam pencalonan. Dukungan terhadap Anas, kata Angelina, masih terbesar dibandingkan calon ketua umum lainnya.

Angelina mengatakan, hingga Jumat (9/4), DPC dan DPD Partai Demokrat yang menyatakan dukungan resmi terhadap Anas bertambah lagi 20 dari sebelumnya berjumlah 359 DPC dan DPD. ''Jumlah dukungan bertambah setelah Pak Anas menyatakan tetap maju sebagai calon ketua umum,'' katanya.

Angelina mengakui, DPC dan DPD sempat ragu untuk mendukung Anas karena adanya kabar Anas akan menerima tawaran posisi sekretaris jenderal dari salah satu calon ketua umum. Setelah Anas menyatakan tetap akan bersaing, dukungan terus mengalir.

Angelina mengatakan, basis massa dukungan bagi Anas datang dari Jateng, Jatim, dan Sulut. Dari 35 DPC di Jateng, sebanyak 27 DPC sudah konfirmasi mendukung Anas. Di Sulut, sudah ada konfirmasi 14 DPC yang mendukung Anas dari total 15 DPC. ''Dukungan itu dinyatakan dalam hitam di atas putih,'' kata Angelina.

Pengamat politik Yudi Latif mengatakan, dinamika politik dalam pemilihan ketua umum Partai Demokrat harus benar-benar berjalan demokratis. Dengan kata lain, ketua umum yang terpilih tidak boleh merupakan pilihan satu orang tokoh di dalam partai itu.Yudi mengatakan, ketua umum Partai Demokrat jangan sampai hanya ditentukan oleh pilihan SBY. ''Ini ujian bagi Partai Demokrat menjadi partai berwibawa.''

Partai Demokrat, sesuai dengan namanya, harus demokratis dalam menentukan ketua umum. ''Ketua umum yang terpilih sebaiknya kader terbaik partai yang sudah melalui mekanisme pemilihan yang demokratis, bukan atas penunjukan tokoh partai. ikhsan s, ed: sadewo

No comments: