Thursday, June 18, 2009

Anas: Aktor Perdamaian Tidak Tunggal

BANDA ACEH, TRIBUN - Saling rebut klaim aktor tunggal perdamaian di Nanggroe Aceh Darussalam masih terus berlangsung. Anggota tim kampanye nasional pasangan calon presiden dan wakil presiden Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono, Anas Urbaningrum, Kamis (18/6), di Banda Aceh, menyatakan, aktor perdamaian Aceh tidaklah tunggal.

"Jangan lupakan peran terpenting rakyat Aceh sebagai aktor terbesar perdamaian Aceh. Jangan lupakan Tentara Nasional Indonesia dibawah Panglima Tertinggi Susilo Bambang Yudhoyono," kata Anas ketika berorasi seusai pengukuhan tim kampanye daerah pasangan SBY-Boediono di Taman Sari, Banda Aceh, Kamis sore.

Anas juga mengingatkan pentingnya peran mantan Presiden Finlandia Martti Ahtisaari. "Aktor perdamaian tidaklah tunggal. Banyak aktor yang terlibat dan memiliki kontribusi yang sangat penting," kata Anas.

Anas mengatakan, faktor kepemimpinan SBY dalam memimpin pemerintahan Indonesia saat berlangsungnya proses perdamaian juga harus diperhitungkan. Peran Jusuf Kalla sebagai wakil presiden, juga tidak bisa dinafikkan begitu saja. "Begitu juga dengan kerja para juru runding. Tidak tunggal," katanya.

Dia menilai, sikap TNI terhadap kondisi kekinian Aceh menjelang perundingan damai, sudah jauh melunak saat Pangti TNI dipegang oleh Presiden RI, Yudhoyono. Sementara, pada pemerintahan sebelumnya, TNI masih memiliki paradigma gebug dan sikat.

"Pendirian dan visi yang kuat tentang perdamaian menjadi payung SBY untuk mengajak TNI memiliki kontribusi yang penting bagi perdamaian di Aceh," katanya.

Meski demikian, Anas mengatakan, yang terpenting saat ini adalah bagaimana menjadikan Aceh dan masyarakat yang tinggal di wilayah ini dapat membangun serta mengejar ketertinggalannya dalam berbagai bidang setelah terpapar konflik bersenjata selama lebih dari 30 tahun. Untuk bisa melanjutkan proses pembangunan di Aceh, menurut Anas, diperlukan pemerintahan yang stabil agar perdamaian serta pembangunan di wilayah ini bisa terlaksana dengan baik.(*)

No comments: