Wednesday, June 24, 2009

Indonesia Masih Musim SBY

(republika.co.id) JAKARTA -- Ternyata Pemilihan Presiden (pilpres) pun ada musimnya. Dan saat ini menurut Partai Demokrat masih musimnya kandidat capres mereka, Susilo Bambang Yudhoyono.

Otomatis, musim Megawati Soekarnoputri maupun musim Jusuf Kalla belum bisa mengganti musim SBY yang bertahan lima tahun terakhir.

''Kami yakin dan optimistis sekarang memang sedang musim politiknya SBY,'' kata Ketua DPP Partai Demokrat, Anas Urbaningrum, lewat pesan singkat, Rabu malam.

Optimisme Anas salah satunya berlandaskan hasil survei politik Lembaga Survei Indonesia (LSI). Survei yang disewa oleh konsultan Partai Demokrat, Fox Indonesia itu, menempatkan SBY di atas dua pesaingnya dengan tingkat keterpilihan 67 persen.

Bila benar adanya pada 8 Juli nanti, kemungkinan Pilpres satu putaran terbuka lebar. Anas mengatakan, peluang capres lain atau pergantian musim baru bisa terjadi lima tahun lagi.

Sehingga ia mengisyaratkan para kompetitor sia-sia berkampanye. ''Para kompetitor telah berkampanye apa saja. Tapi melawan musim politik adalah pekerjaan yang mirip melawan kehendak alam,'' sesumbar Anas. evy/ahi

Indonesia Masih Musim SBY

JAKARTA -- Ternyata Pemilihan Presiden (pilpres) pun ada musimnya. Dan saat ini menurut Partai Demokrat masih musimnya kandidat capres mereka, Susilo Bambang Yudhoyono.

Otomatis, musim Megawati Soekarnoputri maupun musim Jusuf Kalla belum bisa mengganti musim SBY yang bertahan lima tahun terakhir.

''Kami yakin dan optimistis sekarang memang sedang musim politiknya SBY,'' kata Ketua DPP Partai Demokrat, Anas Urbaningrum, lewat pesan singkat, Rabu malam.

Optimisme Anas salah satunya berlandaskan hasil survei politik Lembaga Survei Indonesia (LSI). Survei yang disewa oleh konsultan Partai Demokrat, Fox Indonesia itu, menempatkan SBY di atas dua pesaingnya dengan tingkat keterpilihan 67 persen.

Bila benar adanya pada 8 Juli nanti, kemungkinan Pilpres satu putaran terbuka lebar. Anas mengatakan, peluang capres lain atau pergantian musim baru bisa terjadi lima tahun lagi.

Sehingga ia mengisyaratkan para kompetitor sia-sia berkampanye. ''Para kompetitor telah berkampanye apa saja. Tapi melawan musim politik adalah pekerjaan yang mirip melawan kehendak alam,'' sesumbar Anas. evy/ah

No comments: