Sunday, June 21, 2009

Privatisasi Tidak Bermaksud Obral BUMN

JAKARTA - Pendapat calon wakil presiden Boediono mengenai privatisasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tidak ditutup bukanlah bermaksud mengobral aset milik negara.

Ketua DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum mengatakan, tidak ditutupnya privatisasi BUMN bukan dalam pengertian semangat menjual. "Harus sangat-sangat selektif dengan pertimbangan untuk kepentingan ekonomi nasional, bukan obral atau bukan model menjual BUMN karena punya kepentingan tertentu," terangnya kepada okezone, Senin (22/6/2009).

Menurutnya, pendapat yang dilontarkan Boediono tidak lantas dia adalah seorang Neoliberalis. "Saya kira tidak demikian," tukasnya.

Boediono yang pernah menjabat Menteri Koordinator Bidang Ekonomi hanya menjalankan kebijakan pemerintah. Lagipula, kata Anas, jika terpilih pada pemilihan umum presiden mendatang, maka apa yang akan ditindaklanjuti oleh Boediono merupakan kebijakan pemerintah dan bukan orang per orang.

"Ideologinya dalam kondisi tertentu adalah untuk kepentingan ekonomi nasional dan tidak merugikan kepentingan nasional kita. Cara menjalankannya adalah sudah barang tentu dengan persetujuan," pungkasnya.

No comments: