Sunday, June 14, 2009

Demokrat Santai Citra SBY-Boed Anjlok

INILAH.COM, Jakarta - Elektabilitas SBY-Boediono belakangan mengalami penurunan yang cukup signifikan dalam beberapa hasil survei lembaga. Penurunan tersebut tidak lantas membuat Partai Demokrat kecewa atau berkecil hati. PD justru santai saja menanggapi tren tersebut. Kok bisa?

"Apakah 70 persen, 63 persen, 62 persen, 52 persen, 33 persen, buat kami tidak menjadi soal. Kami tidak pernah tertawa-tawa atau marah-marah menyikapi hasil survei," jelas Ketua DPP Partai Demokrat, Anas Urbaningrum kepada INILAH.COM di Jakarta, Minggu (14/6).

Beberapa lembaga survei, tutur Anas telah merilis hasil surveinya yang variatif. Bagi PD, ujarnya hasil survei merupakan bahan untuk evaluasi dan menentukan langkah-langkang politik dalam kampanye selanjutnya.

"Kalau ada yang hasilnya naik, stabil, menurun, itu adalah hal yang biasa saja. Kalau ada yang memproyeksi satu putaran atau dua putaran, itu tidak mengendorkan kami untuk terus bekerja keras meyakinkan rakyat," jelas mantan anggota KPU ini.

Yang justru aneh, menurut Anas, adalah pihak-pihak yang protes terhadap kampanye pilpres satu putaran. Pilpres satu atau dua putaran, bukan tergantung pada tim sukses dan kampanye capes-cawapres, melainkan pemilih.

"Perkara ada yang berjuang agar pilpres berlangsung satu putaran atau ada yang ingin dua putaran, semuanya sah, halal, dan wajar dalam kompetisi demokratis. Kami tidak pernah protes kampanye pilpres dua putaran yang didukung oleh lembaga survei juga," terang Anas.

Di jelaskan Anas, yang penting dijaga bersama adalah bagaimana pilpres berlangsung luber, jurdil dan bermartabat. Semua pihak, lanjutnya harus menjaga komitmen untuk berlangsungnya pilpres yang demokratis, tertib, aman dan damai.

"Apakah ada yang ingin satu atau dua putaran dan apakah hasilnya satu atau dua putaran, itu bukan wilayah yang perlu dipersengketakan. Menyoal hal-hal seperti itu tergolong mubazir," tandas mantan Ketua PB HMI ini.

Dalam survei yang dilakukan Soegeng Sarjadi Syndicate (SSS) pada 5-9 Juni di 33 provinsi dan mencakup 137 kabupaten/ kota itu, pasangan SBY-Boediono memperoleh 52,5%. Sedangkan pasangan Mega-Prabowo meraup 24,4% dan pasangan JK-Wiranto 20%.

Survei dengan responden 2.496 yang terdiri dari laki-laki 50,6% dan perempuan 49,4% itu, dimulai dengan usia 17 hingga 50 tahun ke atas. Penarikan sampel untuk wilayah dilakukan cara stratified random sampling. Sedangkan penarikan responden dilakukan cara simple random sampling. [jib/ton]

No comments: