Sunday, June 21, 2009

Tim SBY: Elektabilitas Turun Jamak

INILAH.COM, Jakarta - Puskaptis melansir survei yang menyebutkan penurunan elektabilitas SBY-Boediono. Namun, tim kampanye SBY-Boediono mengaku tak merasa risau atas survei tersebut.

"Naik atau turun elektabilitas adalah dinamika politik yang jamak. Sama sekali bukan perkara yang ganjil," kata anggota Tim Kampanye Nasional SBY-Nasional SBY-Boediono, Anas Urbaningrum dalam pesan singkatnya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Senin (22/6).

Menurutnya, tim SBY-Boediono tidak mempersoalkan apakah Pilpres 2009 akan berlangsung satu atau dua putaran. Sebab yang diutamakan adalah menang dengan jalan politik yang jujur. Sehingga yang utama kemenangan yang demokratis dapat dijalankan secara bermartabat.

"Kami siap untuk menang pada 8 Juli mendatang. Tetapi juga siap untuk menang pada 8 September mendatang," kata Ketua Bidang Politik DPP Partai Demokrat ini.

Yang menentukan jumlah putaran, lanjut mantan Ketua PB HMI ini adalah rakyat. Yang jelas, ia meyakini rakyat akan lebih memilih pasangan dengan nomor urut 2. "Yang justru tidak paham demokrasi adalah yang menolak pilpres satu putaran. Juga menyebut pilpres satu putaran sebagai kesombongan atau kepongahan," jelasnya.

Konstitusi, kata dia, telah mengatur syarat pemenang adalah lebih dari 50% suara dan terdistribusi minimal 20% dukungan di separuh jumlah provinsi. Sehingga, jika rakyat menghendaki, siapapun tidak bisa melawan.

"Melawan kehendak rakyat, jika sudah memujudkan satu putaran adalah melawan demokrasi. Sekurang-kurangnya, jelas tidak paham terhadap demokrasi," tandas mantan anggota KPU ini. [jib/nuz]

No comments: