Wednesday, June 3, 2009

Anas: Isu Neolib Nggak Ngaruh

INILAH.COM, Makassar - Isu neoliberal yang dihembuskan terhadap cawapresnya SBY, Boediono, tidak akan berpengaruh pada perilaku pemilih di Sulsel. Sebab pemilih lebih melihat pada kompetensi.

"Saya rasa isu Neolib tidak mempengaruhi pemilih. Karena pemilih itu lebih melihat kompetensi, integritas moral, dan kepedulian pada rakyat. Tiga faktor itu yang lebih menentukan kecenderungan pemilih," kata Ketua DPP PD Anas Urbaningrum menyatakan

usai pengukuhan tim pemenangan SBY-Boediono di Monumen Mandala, Makassar Rabu (3/6).

Menurutnya, isu neolib sebagai alat kampanye tidak akan efektif. Mengingat masyarakat lebih cenderung melihat apa yang telah dilakukan oleh calon presidennya, apakah telah berhasil berbuat untuk masyarakat.

Mengenai pendekatan kultural yang akan dilakukan oleh capres lain di Sulsel, Anas menanggapi bahwa Indonesia ini adalah nation state yang modern. Karena modern, maka Indonesia sudah melewati pemikiran seperti itu. "Indonesia pasca kesukuan, pasca kedaerahan pasca ikatan-ikatan agama, pasca ikatan tradisional, jadi otomatis lewat semuanya," imbuhnya.

Korwil Tim Pemenangan SBY-Boed di Sulsel Jafar Hafsah menambahkan, sebenarnya di Indonesia dan negara manapun di dunia tidak ada yang menjalankan paham neolib dalam ekonomi. Yang ada adalah ekstrem kanan kapitalis dan ekstrem kiri sosialis.

"Kalau ada yang memodifikasi seperti China, tetap sosialis komunis. Tetapi apapun warna kucingnya, yang penting bisa menangkap tikus. Dan Indonesia tidak pernah melakukan karena neolib itu menyerahkan sepenuhnya pada mekanisme pasar," ujarnya.

SBY-Boediono, lanjut dia, menggunakan ekonomi yang diatur sedemikian rupa untuk kesejahteraan. Yakni dengan mengeluarkan subsidi seperti BOS, KUR. [sss]

No comments: