Thursday, June 4, 2009

LSI Jamin Akurasi Data Survei

VIVAnews - Direktur Riset Lembaga Survei Indonesia, Kuskrido Ambardi, menjelaskan survei terhadap elektabilitas calon presiden 2009 terakhir yang baru dirilis hari ini, Kamis 4 Juni 2009, dilakukan atas biaya konsultan salah satu pasangan calon presiden.

"Tapi, soal metodologi dan keakuratan data, saya berani menjamin (netral). Tidak ada intervensi soal data,” kata Kuskrido di kantor Lembaga Survei Indonesia, Jalan Lembang Terusan, Jakarta, Kamis 4 Juni 2009.

Kuskrido mengatakan proses perencanaan dan penentuan instrumen survei terhadap eletabilitas pasangan calon presiden dilakukan secara profesional.

Dia menganalogikan surveinya dengan kerja dokter profesional yang akan menjelaskan hasil diagnosa terhadap pasien sesuai dengan realita.

Penjelasan Kuskrido itu setelah mendapat sentilan dari Maruarar Sirait, anggota Tim Kampanye Nasional Megawati Soekarnoputri dan Prabowo Subianto yang sama-sama hadir dalam acara.

Maruarar mengatakan, "Survei dibiayai FOX (Fox Indonesia, konsultan kampanye Yudhoyono-Boediono) ya."

Spontan, Ambardi mengiyakan pertanyaan itu. Lalu, dia mengatakan sejumlah partai juga pernah menggunakan lembaganya untuk melihat persepsi publik mengenai berbagai hal, termasuk PDI Perjuangan dan Partai Golkar.

Peneliti Senior Lembaga Survei Indonesia, Burhanudin Muhtadi, menambahkan survei yang dilakukan lembaganya ada dua kategori, survei reguler dan survei profit.

Survey reguler biasa mengangkat isu good governance. Sedangkan survei profit berdasarkan pesanan.

Namun, dia tidak bersedia menyebut angka pasti biaya survei terakhir di 33 provinsi dengan melibatkan tiga ribu responden itu. Dia mengatakan nilainya tidak sampai miliaran rupiah. "Yang pasti dibawah angka miliaran lah," katanya.

Kemudian Maruarar mengatakan sponsor survei penting diungkap ke publik agar bisa disikapi dengan jernih karena dia melihat ada upaya penggiringan opini.

"Survey dibiayai Fox, saya melihat ada upaya penggiringan opini. Boleh nggak badan survei sekaligus menjadi badan konsultan," katanya.

Ketua DPP Partai Demokrat, Anas Urbaningrum, mengatakan tidak tahu menahu soal pembiayaan survei itu. "Itu kan Fox yang menangani," katanya.

Survei yang dibicarakan itu ialah survei yang menempatkan pasangan Yudhoyono-Boediono dengan meraih 70 persen. Disusul pasangan Megawati-Prabowo. Dan yang terakhir pasangan Jusuf Kalla-Wiranto yang hanya mengantongi 7 persen suara.

1 comment:

Unknown said...

LSI klo buat nilai persentase jgn tinggi2, byrpun itu benar hasilnya segitu,
bikin agak berimbang dikitlah, byr perebutan Presiden jadi seru...
klo udah tau siapa presiden mendatang. ngpain diadain pemilu segala..
buang2 duit, mending duitnya buat modal usaha, byr bisa jadi tambah kaya.
hahahha....
http://sosialnet.blogspot.com/
http://statcivil.blogspot.com/