VIVAnews - Tim sukses calon presiden dan wakil presiden, Megawati Soekarnoputri-Prabowo Subianto, mengkritik pemerintah di bawah kepemimpinan calon presiden incumbent, Susilo Bambang Yudhoyono.
"Pemerintah telah gagal dalam pemberantasan korupsi. Bagaimana bisa mengkampanyekan pemerintahan yang bersih," kata Fadli Zon, salah satu anggota tim dalam Dialog Publik 'Perang Udara Pilpres 2009' di Jakarta, Selasa 2 Juni 2009.
Dalam diskusi yang dihadiri masing-masing tim sukses ketiga calon presiden dan wakil presiden, tim Megawati-Prabowo menggunakan materi pemberantasan korupsi sebagai senjata untuk menyerang calon presiden incumbent.
Fadli mengungkapkan, slah satu indikasi kegagalan dalam pemberantasan korupsi adalah sampai sekarang Indonesia masih masuk peringkat negara terkorup di Asia.
Indikasi lain yang diungkapkan Fadli ialah banyaknya pejabat negara yang tertangkap karena kasus korupsi.
Fadli menambahkan masih adanya pelaku korupsi di tingkat elit menunjukkan reformasi penegak hukum belum berjalan.
Tapi kritik tajam kubu Mega-Prabowo ditangkis kubu Yudhoyono-Boediono. Ketua Dewan Pengurus Partai Demokrat Anas Urbaningrum, mengatakan pemberantasan korupsi yang dilakukan Yudhoyono justru berhasil dibandingkan pemerintah-pemerintahan sebelumnya (termasuk Megawati).
Banyaknya kepala daerah dan pejabat negara yang diseret Komisi Pemberantasan Korupsi justru membuktikan reformasi penegakan hukum berjalan efektif.
Pemberantasan korupsi itu, kata Anas, telah menimbulkan efek jera pada pelaku korupsi.
Tuesday, June 2, 2009
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment