Sunday, May 24, 2009

Bendera Nonpendukung Berkibar

JAKARTA, SRIPO — Bendera sejumlah partai politik nonpendukung Megawati Soekarnoputri-Prabowo Subianto berkibar di arena deklarasi pasangan Capres-Cawapres tersebut, Minggu (24/5). Bendera dari PAN, PPP dan PKS tampak mengudara.

Atas kejadian itu, Presiden PKS Tifatul Sembiring mengatakan akan menyelidikinya.

“Kami akan menyelidiki siapa oknum yang mengibarkan bendera PKS. Yang saya tahu ada bendera PKS berkibar, siapa pengibarnya saya nggak tahu, kami akan selidiki lebih lanjut, karena itu nggak resmi,” ujar Tifatul.

Dirinya yakin tidak ada kader partainya yang menghadiri acara pendeklarasian pasangan Capres-Cawapres dari PDI Perjuangan dan Gerindra tersebut.

“Kami nggak hadir,” tuturnya. Ia berharap, kondisi itu tidak akan menggoyahkan suara PKS mendukung duet SBY-Boediono.

Sementara kubu Partai Demokrat menanggapi dengan dingin soal pengibaran bendera nonpendukung Mega-Prabowo.

“Wajar kalau ada pemilih PPP atau PAN yang akan memilih Mega-Prabowo. Inilah keindahan demokrasi yang salah satunya dipilari oleh kemandirian politik pemilih, “ tutur Ketua DPP PD, Anas Urbaningrum, Minggu.

Namun demikian Anas menilai sebagian besar pemilih PPP dan PAN akan tetap memilih SBY-Boediono sesuai kesepakatan koalisi kedua partai dengan PD“Mayoritas akan memilih SBY- Boediono sebagaimana kebijakan partainya,” tutur Anas.

Anas bahkan yakin akan banyak pemilih PDIP yang lebih memilih SBY-Boediono ketimbang Mega-Prabowo.

Menurut Anas, realitas politiknya mengarah adanya gejala split voting. Anas menilai pemilih partai dalam pileg tidak akan memiliki pilihan sama dalam pilpres Juli nanti.

“Kalau soal bendera berkibar, itu soal gampang, beli di Pasar Senen, lalu dipasang di lokasi, sudah beres,” tegasnya. (Persda Network/cr1/yat)

No comments: