Saturday, May 9, 2009

PD: Jer Sekutu Mawa Wektu

Jakarta - Enam hari waktu bagi Partai Demokrat (PD) menyakinkan PDIP agar bergabung dalam koalisinya. Tentu saja ada kompensasi politik menggiurkan yang PD tawarkan ke PDIP atas kesediaanya menjalin kebersamaan.

Mengingat perolehan suara nasional PDIP di Pemilu 2009 ada di peringkat 3, apakah posisi pendamping SBY dalam Pilpres 2009 yang PD tawarkan?

"Belum sampai tawar menawarkan," jawab Ketua DPP PD Anas Urbaningrum pada detikcom, Sabtu (9/5/2009).

Komunikasi politik yang sedang berjalan antara PD dan PDIP masih di tahap sangat awal. Yaitu membangun rasa menghargai, menghormati, memahami serta mencocokkan frekuensi politik dua parpol yang lima tahun terakhir posisinya berseberangan.

"Biarkan prosesnya berjalan cenderung alamiah," sambung anggota Tim 9 PD ini.

Bergabungnya PDIP paling tidak berpengaruh pada komposisi kebersamaan dalam eksekutif yang telah PD sepakati dengan parpol-parpol lain yang terlebih dahulu masuk. Bila posisi cawapres praktis terkunci karena pekan lalu SBY menyatakan telah menetapkan bakal cawapres, maka jatah berapa kursi kabinet dari parpol mana akan dialihkan kepada PDIP?

"Jer sekutu mawa wektu. Ojo kesusu. Malah iso kesikut (Butuh waktu untuk mendapatkan sekutu. Tidak perlu buru-buru. Salah-salah bisa merugi)," elak Anas mengenai peluang pergeseran jatah pos kementrian yang akan diisi kader parpol dalam pemerintahan SBY periode 2009-2014.

( lh / gah )

No comments: