Thursday, May 21, 2009

Biaya Deklarasi Megawati Prabowo Tak Sampai Rp 3 M

(jawapos.com) JAKARTA - Capres-cawapres Megawati Soekarnoputri-Prabowo Subianto tak mau kalah dengan duet Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono. Capres-cawapres PDIP dan Partai Gerindra itu bakal mengadakan deklarasi pencapresen secara besar-besaran. Bedanya, Mega-Prabowo memilih tempat pembuangan akhir (TPA) sampah di Bantar Gebang, Bekasi, Jawa Barat, sebagai lokasi deklarasi pada 24 Mei mendatang.

Biaya yang disedot untuk acara itu juga tidak terlalu besar. Dananya diduga tidak sampai Rp 3 miliar. ''Nggak benar (dengan biaya besar). Acaranya murah dan sederhana sekali kok,'' kata Sekjen PDIP Pramono Anung kepada Jawa Pos kemarin (19/5).

Pria yang disapa Pram tersebut punya alasan kuat menggunakan Bantar Gebang sebagai lokasi pendeklarasian. Menurut Pram, Bantar Gebang jangan hanya dilihat sebagai TPA sampah, tetapi juga terbukti meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) Bekasi. ''Di sini ada pengolahan pupuk dan energi dari sampah. Bahkan, WHO mengapresiasinya sebagai daerah yang dianggap tempat reklamasi. Jadi, ada multiflyer efek bagi masyarakat,'' katanya.

Selain itu, di TPA Bantar Gebang tampak kontradiksi antara perumahan mewah dan kehidupan pemulung. ''Tapi, inilah potret Indonesia,'' tegasnya.

Sementara itu, Ketua DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum tak terima jika acara deklarasi SBY-Boediono dianggap mewah. ''Kami hanya ingin menunjukkan secara serius bahwa pasangan ini memiliki spirit untuk memulai perjuangan dengan sungguh-sungguh, jujur, berkomitmen, dan menghargai kemajuan,'' jelasnya.

Menurut dia, kepedulian kepada orang miskin dan membela kaum papa tidak cukup dengan deklarasi dan kampanye simbolis. Komitmen melawan kemiskinan, imbuh dia, harus melalui program, kebijakan, dan intervensi aturan yang jelas dan adil. ''Rakyat makin cerdas dan rasional. Tidak gampang silau oleh simbol dan sampul. Rakyat bisa membandingkan kesederhanaan dan kepedulian antara SBY dan Megawati, juga antara Boediono dan Prabowo,'' tegasnya. (pri/agm)

No comments: