Tuesday, June 2, 2009

SBY Siap Serang Basis Mega-Kalla

JAKARTA, SRIPO - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akan cuti lima hari selama musim kampanye Pemilihan Presiden (Pilpres) yang berlangsung 2 Juni-4 Juli 2008. Ditambah hari libur Sabtu dan Minggu, maka calon presiden (capres) yang diusung koalisi 24 partai politik ini akan berkampanye selama 12 hari.

Rencananya, SBY akan siap �menyerang� dan berkampanye di berbagai daerah yang sebagian besar adalah basis massa PDIP (bersama Partai Gerindra mengusung Megawati Soekarnoputri-Prabowo sebagai capres/cawapres) dan Golkar (bersama Partai Hanura mengusung Jusuf Kalla/Wiranto sebagai capres/cawapres).

Juru bicara tim kampanye SBY-Boediono yakni Rizal Malarangeng dalam jumpa pers di kantor Bravo Media Center (BMC), Selasa (2/6) menjelaskan, daftar cuti SBY ini sudah diajukan ke Komisi Pemilihan Umum (KPU). Dalam satu pekan, SBY hanya cuti satu hari pada hari kerja. Terkadang hari Jumat, Senin, Selasa atau Kamis.

Dengan skema cuti dan jadwal kampanye yang telah disusun tersebut, kinerja pemerintahan tidak akan terganggu. Lantaran, cuti SBY tidak bersamaan dengan Wakil Presiden M Jusuf Kalla. �Tanggal cuti Pak SBY 4, 12, 16, .22 dan 29 Juni,� tegas Rizal Malarangeng. Berdasarkan jadwal tur kampanye SBY, tercatat ada lima track perjalanan SBY ke berbagai daerah.

Track pertama yakni kampanye Merauke-Kendari-Malang pada tanggal 12-14 Juni 2009. Track kedua yakni Lampung pada 16 Juni 2009. Track ketiga Pekanbaru-Medan-Padang pada 20-22 Juni 2009. Track keempat yakni Denpasar-Balikpapan-Solo pada 27-29 Juni 2009. Dan terakhir, SBY akan menutup kampanye dengan memusatkan di Gelora Bung Karno pada 4 Juli 2009. Daerah-daerah yang dikunjungi SBY yang kini dikuasai Megawati Soekarnoputri adalah Denpasar, Solo, Lampung, Merauke.

Di Lampung, kemarin, Megawati hadir dalam pelantikan Gubernur-Wakil Gubernur Lampung yang diusung PDIP yakni Sjachroedin ZP dan Joko Umar Said. Di Solo, putri Megawati yakni Puan Maharani pada Pemilu Legislatif 9 April 2009 memperoleh suara terbanyak mengalahkan Ketua MPR RI Hidayat Nurwahid yang diusung PKS. Serangan ke pendukung Partai Golkar terjadi di Kendari (Sultra), Pekanbaru (Riau) dan Balikpapan (Kaltim). Gubernur Sulawaesi Tenggara Nur Alam, beberapa waktu lalu bersama Gubernur se-Sulawesi kecuali Gubernur Sulawesi Utara Sinyo Harry Sarundajang, secara tegas memberikan dukungan untuk JK-Wiranto. Di Kalimantan Timur, SBY akan bertarung melawan pengaruh dengan Gubernur Kaltim Awang Faroek yang memenangkan Pilkada Kaltim 2009.

Meskipun Partai Golkar tidak mendukung pencalonan Awang saat maju dalam Pilkada 2008 lalu, namun Awang tetap setia dengan Golkar. Satu-satunya tempat yang bakal aman dari gempuran lawan, yakni Malang. Di wilayah propinsi Jawa Timur tersebut, SBY bisa nyaman karena Gubernur-Wakil Gubernur Sukarwo dan Syaifullah Yusuf didukung Partai Demokrat. Ketua DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum menegaskan, pihaknya tidak khawatir dengan banyaknya Gubernur, Bupati/Walikota yang akan berkampanye yang nota bene bukan berasal dari partai pendukung SBY-Boediono.

Menurut Anas, para kepala daerah yang notabene diusung partia politik, sah melakukan kampanye bagi pemenangan capres-cawapres pada Pilpres kali ini. Namun Anas mengingatkan, jangan sampai tugas pemenangan dalam Pilpres kali ini mengalahkan tugas utama mereka sebagai kepala daerah. �Pejabat politik yang melakukan tugas pemenangan, tidak boleh mengutamakan tugas pemenangan diatas tugas pokok sebagai pejabat publik. Cuti untuk kampanye tidak boleh mengganggu jalannya pemerintahan,� tegas Anas.

Ketua tim kampanye SBY-Boediono Hatta Radjasa mengatakan, dalam kampanye nanti, SBY-Boediono maupun tim kampanye, akan mengedepankan etika, martabat dan moralitas dalam berpolitik. �Kami mengajak tim-tim kampanye capres-cawapres lain untuk bersama kita mengedepankan dialog. Meskipun nanti ada perdebatan, harusnya perdebatan sesuai dengan ketentuan. Sekeras apapun perdebatan, kita harus ke depankan moral, martabat dan asas kepatutan,� tegasnya. Hatta juga mengajak tim kampanye capres-cawapres lain untuk tidak menggunakan kampanye yang tidak bermoral serta mengarah kepada fitnah dan ketidakbenaran. (persda network/yls)

No comments: