Wednesday, June 3, 2009

"Sulsel Panas Karena Faktor Kampung Kalla"

VIVAnews - Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat, Anas Urbaningrum menyatakan, Sulawesi Selatan sebagai daerah paling panas dalam Pemilu Presiden 8 Juli mendatang. Hal tersebut disampaikan pada pidato politik, diacara deklarasi dan pelantikan tim pemenangan nasional SBY-Boediono di Makassar, Rabu, 3 Juni 2009.

Berbicara dihadapan sekitar 500-an peserta deklarasi, Anas meminta agar tim pemenangan nasional SBY-Boediono di Sulsel tidak main-main dalam pemilu tersebut.

"Daerah ini adalah kampung kelahiran Jusuf Kalla, calon presiden sekaligus kompetitor SBY. Itu sebabnya, daerah ini akan menjadi daerah yang kompetisinya paling panas nanti," kata Anas, diikuti teriakan yel-yel lanjutkan oleh simpatisan SBY-Boediono.

Penetapan daerah sebagai paling panas itu menjadi salah satu alasan Sulsel dipilih sebagai daerah pertama pendeklarasian tim sukses nasonal SBY-Boediono. Anas berharap, deklarasi di Sulsel menjadi spirit bagi provinsi lain, dalam upaya memenangkan pasangan SBY-Boediono menjadi presiden 2009-2014.

Dengan demikian, Anas mengajak agar tim pemenangan SBY-Boediono di Sulsel betul-betul bertekad untuk memenangkan pasangan nomor urut 2 itu. Tim, kata Anas, harus bekerjasama, bekerja keras dan mengorbankan waktu yang banyak untuk kemenangan tersebut.

"Kita ingin menang secara terhormat dan bermartabat di Sulsel. Sehingga tim harus betul-betul bisa mensosialisasikan program SBY-Boediono sehingga bisa diterima oleh masyarakat pemilih," tambah Anas, yang juga mantan Ketua Pengurus besar HMI.

Anas menambahkan, tim-tim lain pasti memiliki keinginan yang sama untuk memenangkan pemilu Pilpres di Sulawesi Selatan. Namun Anas tidak menginginkan tim pemenangan SBY-Boediono menggunakan cara-cara kotor untuk meraih kemenangan tersebut.

"Kita harus menang dengan white campaign (kampanye putih), tidak memfitnah, tidak memprovokasi dan tidak menghina. Kita harus menang secara elegan. Itu yang terpenting," ujarnya.

Dalam memenangkan tersebut, Anas memberi strategi untuk mensosialisasikan program SBY-Boediono secara rasional. Yakni tentang terwujudnya masyarakat Indonesia yang sejahtera, demokratis dan berkeadilan. Point-point tersebut termasuk program pemerintahan yang bersih, menyebutkan angka, data dan fakta yang telah dilakukan.

"Penegakan Korupsi, BLT, dan program kesejahteran masyarakat lainnya adalah fakta dan data tentang keberhasilan yang harus dilanjutkan," pungkasnya.

Sementara, Pantauan VIVAnews, deklarasi tim pemenangan nasional SBY-Boediono dilaksanakan di Halaman Monumen Mandala Makasar, dan dihadiri sekitar 500 orang. Peserta deklarasi berasal dari 24 partai pengusung, kader partai demokrat, tim relawan serta simpatisan SBY-Boediono.

No comments: