Friday, April 17, 2009

Demokrat: SBY masih Istikharah

(republika.co.id) JAKARTA—Ketua DPP Partai Demokrat (PD), Anas Urbaningrum, menegaskan, partainya belum memutuskan siapa bakal calon wakil presiden yang disandingkan dengan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).Penentuan siapa pendamping SBY, kata Anas, akan dilakukan melalui forum Rapat Pimpinan Nasional yang dijadwalkan berlangsung pada tanggal 25 April sampai 26 April 2009.

“Rapimnas mengagendakan kebijakan koalisi partai dan peresmian calon presiden dari Demokrat. Kalau sudah memungkinkan sekaligus penentuan cawapres, tapi tergantung dinamika politik yang terjadi di partai calon peserta koalisi,” papar Anas dalam acara Dialektika Demokrasi di gedung DPR, Jakarta, Jumat (17/4).

Anas mengakui, keputusan siapa figur cawapres PD tidak bisa dilepaskan dari keinginan SBY sebagai orang yang berkepentingan langsung dalam jalannya roda pemerintahan mendatang.“Sejauh ini Pak SBY masih istikharah (meminta petunjuk, red) untuk mendapat yang terbaik. Selain istikharah politik, juga istikharah spiritual,” imbuhnya.

Dikatakan, sejak awal PD sudah secara tegas menyatakan untuk menjalankan politik pintu terbuka, baik dalam konteks koalisi ataupun capres/cawapres. Kebijakan tersebut masih dipertahankan sampai sekarang. “Belum bergeser.”

Ihwal koalisi, Anas menerangkan, dalam benak PD, koalisi 2009-2014 merupakan penyempurnaan dari koalisi 2004-2009. “Artinya kalau Pak SBY kembali dipercaya rakyat, maka delivery pelayanan terhadap rakyat harus makin baik.”

PD, kata Anas, tidak memandang koalisi sebagai muara akhir dalam proses politik pasca pemilu. Koalisi hanyalah sebuah sarana untuk mencapai tujuan terbentuknya pemerintahan yang lebih baik, lebih stabil, lebih efektif, dan lebih memberikan jaminan peningkatan produktivitas kebijakan yang memberi faedah kepada semua masyarakat.

Dalam konteks penyempurnaan koalisi, Anas melanjutkan, koalisi 2009-2014 haruslah diikat dengan kontrak politik antarpeserta koalisi yang berjalan secara kelembagaan atau institusionalitas. “Bukan koalisi pribadi-pribadi dan harus berada pada landasan panduan tentang mana yang boleh dan mana yang tidak boleh dilakukan peserta koalisi.”

Dalam konteks tersebut, Anas melanjutkan, PD masih membuka peluang sama terhadap semua parpol dan semua figur untuk koalisi dan cawapres. “Baik Golkar, PKS, PAN, PKB, bahkan PDIP kami masih terbuka. Termasuk cawapres di luar Pak JK juga masih terbuka semua,” tandas Anas.ade/kpo

No comments: