Sunday, April 19, 2009

Tokoh Cipayung Dampingi SBY

JAKARTA | SURYA - Desas-desus siapa yang akan menjadi menjadi cawapres presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) samar-samar mulai terlihat. Meski bisa saja berubah, namun orang lingkar dalam SBY menyebutkan kandidat kuatnya adalah tokoh sentral dari Kelompok Cipayung. Hal ini diungkapkan oleh salah seorang pendiri Partai Demokrat, Hengky Luntungan yang kini duduk sebagai Sekjen Indonesia Bisa salah satu sayap tim sukses SBY yang dikomandoi oleh mantan Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Prof Subur Budi Santoso dan Mayjen Jali Yusuf.

Hengky secara khusus kepada Surya, Sabtu (18/4) menjelaskan, kini, pendekatan makin mantap melalui salah satu Kelompok Cipayung, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).

“Kalau nama tak usah disebut. Namun, kans cawapres pak SBY memang kemungkinannya bukan yang masih menjabat ketua umum. Yang jelas, dia itu bagian dari Kelompok Cipayung. Kans tokoh dari kelompok ini lebih besarlah ketimbang yang lain meski memang, semuanya tergantug pak SBY juga siapa yang akhirnya dipilih,” kata Hengky Luntungan.

Banyak sekali Kelompok Cipayung yang sampai saat ini masih eksis sebagai penyeimbang kekuatan pemerintah. Salah satunya adalah HMI dan beberapa organisasi lain seperti GMNI, PMKRI. Dari beberapa mantan aktivis dari Kelompok Cipayung, mantan Ketua HMI, Akbar Tanjung yang paling menonjol.

Apakah benar Akbar Tanjung yang akan dijadikan cawapres SBY. Salah seorang petinggi DPP Partai Golkar, Jumat (17/4) kemarin, mengatakan DPP Golkar akan mengajukan tujuh nama cawapres kepada SBY. Akbar Tanjung, diakuinya memang salah satu nama yang disodorkan selain beberapa nama lain seperti, Ketum Golkar Jusuf Kalla, Waketum Golkar, Agung Laksono, Sri Sultan Hamengkubuwono, Ketua Fraksi Partai Golkar DPR, Priyo Budisantoso, Ketua Dewan Pembina Partai Golkar, Surya Paloh serta Aburizal Bakrie.

Hengky Luntungan kemudian menjelaskan lagi, dalam pemenangan Pilpres nanti seluruh elemen yang ada dikelompok Cipayung akan digerakkan, termasuk HMI. “Hanya segitu saja informasinya. Selebihnya, dijabarkan Andalah sebagai wartawan,” tuturnya.

Salah satu mantan tokoh HMI yang kini duduk sebagai salah satu petinggi Partai Demokrat, Anas Urbaningrum, saat dikonfirmasi khusus soal ini menjawab dengan diplomatis. Anas menyatakan, apakah memang nantinya pendamping SBY dari Kelompok Cipayung, hanya SBY yang mengetahuinya.

“Kami di Demokrat menyerahkan sepenuhnya kepada pak SBY. Biarlah, kedua mempelai saling suka dan diharapkan melakukan ‘pernikahan’ dengan secara ikhlas, bukan kawin paksa. Keluaga besar koalisi partai-partai, tentu akan menerimanya dengan ikhlas,” kata Anas.

“Yang jelas, dari awal kami memang yakin betul pak SBY memang enteng jodoh. Jadi, siapa sekarang yang ditebak-tebak sebagai pendamping pak SBY, semuanya bagus dan layak. Skenario tuhan yang akan memilihkan jodoh pak SBY pada Pilpres nanti,” kata Anas lagi. jbp/yat

No comments: