Thursday, April 23, 2009

PD Optimis Dapatkan Cawapres Terbaik untuk SBY

(demokrat.or.id) Setelah kandidat kuat pasangannya Jusuf Kalla dipastikan menjadi penantang, Susilo B. Yudhoyono (SBY) melanjutkan perburuan bakal cawapresnya. Perburuan ini dilakukan dengan memperhitungkan peluang dukungan politik dalam koalisi sembari melaksanakan salat istikharah.

"Cawapres masih digodok oleh SBY. Secara lahiriah lewat kalkulasi politik koalisi dan secara batiniah lewat istikharah," kata Ketua DPP Partai Demokrat (PD) Anas Urbaningrum, kepada Detik.com Kamis 23 April 2009.

Rapimnassus telah menetapkan Ketua Umum DPP Golkar Jusuf Kalla (JK) sebagai bakal capres. Otomatis JK dan SBY yang dicapreskan oleh Partai Demokrat (PD) akan berhadapan sebagai sesama kontestan Pilpres 2009.

Perkembangan terbaru ini memporakporandakan rencana koalisi antara dua parpol. Mengingat tenggat waktu pendaftaran pasangan bakal capres-cawapres ke KPU, maka PD harus ngebut mencari pengganti JK dari parpol-parpol yang telah sepakat menjalin koalisi.

"Berbagai kemungkinan menjadi sangat terbuka. Tetapi kami percaya akan hadir cawapres yang terbaik bagi kepentingan bangsa ini," jawab Anas optimis ditanya tentang strategi baru Tim Sembilan mendapatkan bakal cawapres.

Sementara itu karena sudah kadung bakal berhadap-hadapan, Ketua DPP Partai Demokrat bidang Politik, Anas Urbaningrum, di Jakarta, Kamis malam, menyatakan, partainya mengajak Partai Golkar untuk bersama-sama dan bersungguh-sungguh menyukseskan Pemilu Presiden.

Anas mengungkapkan hal itu kepada ANTARA, setelah menyimak hasil Rapat Pimpinan Nasional Khusus (Rapimnas Khusus) Partai Golkar (PG), Kamis sore, yang antara lain mengeluarkan opsi memajukan Ketua Umum DPP PG sebagai calon presiden (Capres).

Keputusan ini, berarti memberi peluang semakin kecil untuk menduetkan kembali Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat (PD), Susilo Bambang Yudhoyono dengan Ketua Umum DPP PG, Jusuf Kalla, sebagai Capres dan calon wakil presiden (Cawapres) sebagaimana masih banyak dikehendaki pihak internal di kedua partai tersebut.

"Tentang hasil Rapimnas Khusus PG itu, jelasnya kami dari PD menanggapinya dengan mengajukan dua hal. Pertama, PD dalam posisi menghormati keputusan Rapimnas Khusus PG itu," kata Anas Urbaningrum lagi.

Hal itu, menurutnya, sepenuhnya merupakan keputusan internal PG yang oleh PD tidak bisa melakukan campur tangan.

"Kedua, PD mengajak PG untuk bersama-sama dan bersungguh-sungguh untuk menyukseskan Pemilu Presiden (Pilpres) dan mendorong perjalanan demokrasi di Indonesia menjadi makin stabil," katanya.

Selain itu, demikian Anas Urbaningrum, tentu mendorong suatu proses demokrasi, termasuk melalui Pilpres itu yang produktif bagi kesejahteraan rakyat.

Sebelumnya, Ketua DPP Partai Golkar, Theo L Sambuaga, menegaskan, keputusan Rapimnas Khusus Partai Golkar sebetulnya hanya menjadikan pengusulan Capres sendiri dari internal partai sebagai opsi ketiga.

"Keputusan utamanya sebetulnya memberikan mandat penuh kepada Ketua Umum DPP Partai Golkar, Pak Jusuf Kalla untuk mengambil langkah-langkah komunikasi politik dengan semua partai dalam rangka melaksanakan tiga opsi," ungkap Ketua Komisi I DPR RI ini.

Kepada ANTARA usai menghadiri konperensi pers DPP PG di Hotel Borobudur Theo Sambuaga menambahkan, dalam melaksanakan langkah-langkah politik tersebut, Ketua Umum Golkar dibantu unsur dari Dewan Penasihat serta DPP.(Anto)

No comments: