Saturday, April 11, 2009

Koalisi Terbaik, Demokrat Libatkan Golkar

(republika.co.id) JAKARTA -- Skenario-skenario politik usai Pemilu Legislatif 2009 terus bermunculan. Skenario paling panas tentu yang melibatkan tiga parpol dengan perolehan suara terbesar, Partai Demokrat, Partai Golkar, dan PDIP.

Ketua DPP Partai Demokrat, Anas Urbaningrum, mengatakan skenario terbaik Partai Demokrat melibatkan parpol yang sudah berpengalaman berkoalisi. Ini bisa dibilang menafikkan koalisi Demokrat - PDIP, karena PDIP menjadi oposisi dan melanggengkan koalisi dengan Golkar.

''Skenario terbaik kalau Demokrat bisa membangun kerjasama dengan partai yang sudah berpengalaman koalisi seperti Golkar, PKS, PKB, PPP, PAN, dan beberapa partai lain. Ini skenario terbaik,'' kata Anas, SAbtu (11/4) siang.

Ia juga menegaskan skenario terbaik Demokrat tidak berhenti dengan menggalang kekuatan di pemerintahan. Tapi berlanjut hingga mayoritas di parlemen. Anas bahkan mematok angka 70 persen kekuatan di parlemen sebagai salah satu opsi koalisi mendatang.

''Dengan gambaran itu, sudah jelas arah kami bagaimana,'' katanya.

Bila benar demikian, Demokrat harus mengumpulkan seluruh kekuatan parpol yang tersisa. Dengan posisi perolehan suara sementara versi Komisi Pemilihan Umum (KPU) di 20,9 persen, maka Demokrat butuh dukungan PKS (8,9 persen), PAN (6,6), PKB (5,8), PPP (5,2), hingga Golkar yang mencapai (14,5).

Demokrat masih memiliki senjata simpanan dengan menggandeng PBB (1,6), PKPI (0,9), PDP (0,8), dan Pelopor (0,2) dan sejumlah parpol lain yang tertarik.

Bagaimana dengan kemungkinan melanjutkan duet SBY - JK? Anas mengaku SBY baru mengatakan satu nama cawapresnya dalam jumpa pers di Cikeas Jumat lalu, yaitu JK. Calon lain tidak disebut namannya. Demokrat masih menuggu kepastian dari JK, apakah tetap mau bertarung ke kursi Presiden atau justru mendorong capres lain.

''Keinginan JK maju jadi presiden tidak mengganggu hubungan SBY - JK. SBY tak punya pandangan negatif soal itu,'' katanya. - evy/ahi

No comments: