Tuesday, May 5, 2009

Demokrat Harap Internal PAN Klir

(fajar.co.id) JAKARTA -- Tarik ulur di internal PPP antara kubu Bachtiar Chamsyah dengan Suryadharma Ali terkait arah koalisi telah berakhir. SBY mengonfirmasi bergabungnya partai berlambang Kakbah itu ke kubu incumbent yang dimotori Partai Demokrat.

Sebelumnya, SDA ?panggilan populer Ketua Umum DPP PPP Suryadharma Ali? masih memiliki opsi untuk membawa partainya keluar dari koalisi Demokrat. Dengan bergabungnya PPP, sekarang Demokrat tinggal menunggu kepastian sikap dari PAN.

Sama seperti PPP, di internal PAN terjadi tarik-menarik antara kelompok Amien Rais dengan Soetrisno Bachir. Dalam konteks ini, kubu Soetrisno Bachir kecewa atas keputusan Rakernas PAN di Jogjakarta, Sabtu (2/5), yang mengusulkan Hatta Rajasa sebagai cawapres SBY.

Ketua DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum menegaskan pihaknya akan menghormati apa pun keputusan institusi PAN. Dia menyatakan Partai Demokrat tidak dalam posisi mengintervensi dinamika internal yang terjadi di partai lain, termasuk PAN. "Kami hanya berharap, kalaupun ada riak-riak, itu bisa segera jernih," kata Anas di Jakarta, 4 Mei 2009.

Dengan demikian, lanjut dia, saat tiba waktunya untuk membangun koalisi secara definitif administratif, semua persoalan sudah tuntas. "Saya kira PAN punya cara yang cukup jitu untuk tetap menjaga kekompakan dan soliditas internal," tegasnya.

Terlepas dari itu, Anas mengaku partainya sangat menyambut gembira perkembangan Rakernas PAN di Jogjakarta yang memutuskan mengusung kembali SBY dan berkoalisi dengan Demokrat di parlemen. "PAN adalah salah satu partai yang terbilang sukses dalam pemilu legislatif 9 April lalu. Karena itu, kehadiran PAN sangat berarti," ungkap mantan ketua umum PB HMI tersebut.

Mengenai usul PAN yang menyodorkan nama Hatta Rajasa, Anas menyampaikan Demokrat menghormati usul tersebut. Namun, pihaknya tetap berpegang teguh pada keputusan Rapimnas II Partai Demokrat yang menyerahkan sepenuhnya persoalan cawapres kepada SBY. (jpnn)

No comments: