Thursday, July 9, 2009

Anas: JK Praktikkan Demokrasi Indah

INILAH.COM, Jakarta - Selain dinilai sebagai negarawan dan ksatria, kini JK dianggap telah mempraktikkan demokrasi yang indah. Semalam JK telah menyampaikan selamat ke SBY terkait kemenangan sementara dalam hitung cepat beberapa lembaga survei.

"Itu adalah etika luhur dalam menyikapi hasil kompetisi. Komunikasi antara SBY dan JK, termasuk ucapan selamat dari JK kepada SBY, adalah salah satu dari praktik demokrasi yang indah," ujar anggota tim kampanye nasional SBY-Boediono, Anas Urbaningrum kepada INILAH.COM di Jakarta, Jumat (10/7).

Ketua DPP Partai Demokrat ini mengatakan ucapan selamat tersebut juga sekaligus tuntunan politik yang menyegarkan dan menyejukkan. "Kita yakin bahwa demokrasi menjadi berwarna dan bermakna ketika bertemu dengan kedewasaan, etika dan sikap ksatria. SBY dan JK telah mempraktikannya dengan baik," jelas mantan anggota KPU ini.

Sebelumnya pada Kamis 9 Juli malam, menurut jubir Timkamnas JK-Wiranto, Yuddy Chrisnandi sekitar maghrib JK secara pribadi, berinisiatif meminta ajudan untuk bisa menghubungi SBY. Komunikasi via telepon itu sebagai wapres dan pribadi yakni untuk menyampaikan ucapan selamat sementara atas hasil quick count.

Dituturkan Yuddy, secara pribadi JK tidak ada rencana atau keinginan sedikit pun untuk dipublikasikan. Sebab, sikap resmi JK sebagai capres baru akan disampaikan setelah real count secara definitif selesai.

"Karena tidak tersambung ya sudah, beliau lakukan acara yang lain, apalagi kelihatannya presiden sibuk waktu sekitar maghrib. Setelah bertemu dengan chief senior editor berbagai media massa, ajudan wapres sampaikan ada telepon dari presiden SBY," ujar Yuddy.

JK, imbuh Yuddy, secara otomatis mengangkat dan meninggalkan ruangan pertemuan ke ruangan tertutup. JK juga tidak mengetahui percakapan dengan SBY ditayangkan secara langsung di televisi.

"Baru belakangan ketika saling sapa pak SBY sampaikan ijin kalau telepon diliput media untuk kepentingan bangsa dan masyarakat untuk beri ketenangan. Mau apa lagi, sebagai seorang negarawan agar bangsa tenang, ya tidak punya pilihan selain katakan silahkan," terangnya. [jib]

No comments: