Sunday, July 19, 2009

Kriteria Kandidat Menteri dan Cawapres SBY Sama

JAKARTA (jawapos.com) - Para politikus dan profesional yang berambisi menjadi menteri dalam kabinet Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) harus menyelami kriteria tertentu. Bocoran dari tim kampanye nasional SBY, kriteria calon menteri pada 2009-2014 tidak jauh berbeda dari lima kriteria saat capres SBY menyeleksi cawapresnya.

''Saya yakin cara berpikir Pak SBY dalam menentukan cawapres akan dilanjutkan dalam memilih menteri kabinet. Semangat yang kami tangkap, logika itu yang akan diteruskan,'' kata anggota tim kampanye nasional SBY-Boediono yang juga Ketua DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum di Jakarta kemarin (16/7).

Saat memilih cawapres, SBY mengumumkan lima kriteria. Di antaranya, calon pendamping capres incumbent itu harus memiliki integritas kepribadian yang baik yang ditandai oleh kekuatan moral, termasuk moral berpolitik. Mereka juga harus memiliki kapabilitas serta loyalitas kepada presiden sebagai kepala pemerintahan, bukan sebagai pribadi. Yang tak kalah penting, mampu meningkatkan kekukuhan dan efektivitas koalisi yang terbangun pada pemerintahan serta secara pribadi bisa diterima masyarakat luas.

Menurut Anas, SBY akan menyeleksi ketat kandidat pembantunya dalam kabinet. Dengan mandat hasil pilpres, SBY tentu memiliki komitmen kuat agar kabinet yang dibentuk ke depan lebih baik dan efektif. Bagaimanapun, periode kedua adalah perio­de terakhir SBY yang tidak mungkin disia-siakan untuk mencatatkan hasil kerja yang baik bagi rakyat dan bangsa secara luas.

Sebagaimana pernah ditegaskan SBY saat deklarasi di Gedung Sabuga, Bandung, beberapa waktu lalu, menurut Anas, kabinet mendatang ditampilkan sebagai kabinet kerja, bukannya kabinet politik seperti saat ini.

Dia mengakui, belakangan ada desakan agar SBY juga membentuk kabinet ahli. Namun, kata dia, desakan itu kurang realistis. Mengingat, dalam sistem multipartai dan sistem presidensial tidak penuh seperti saat ini, tidak mungkin memunculkan pemenang tunggal mayoritas, sehingga mewajibkan semua parpol untuk berkoalisi. (did/pri/jpnn/agm)

No comments: