Monday, April 6, 2009

Soal Koalisi Koalisi, Demokrat Buka Diri

INILAH.COM, Jakarta - Hari tenang jelang pelaksanaan pemilu tak membuat elit politik duduk manis. Sebaliknya, sejumlah elit politik justru intensif menggelar berbagai pertemuan. Di samping membahas persoalan lobi, publikasi media tak jarang menjadi target segenap pertemuan tersebut.

Setelah 15 sekretaris jenderal partai politik menggelar pertemuan pada Senin (6/4) yang dipelopori Partai Golkar dan PDIP, kini delapan partai politik yang berkumpul membahas persoalan serupa, yaitu pelaksanaan pemilu yang jurdil. Mereka yang hadir dalam pertemuan yang diprakarsai Partai Demokrat ini adalah PKS, PAN, PBB, Partai Pelopor, PPP, PKB, PKPI, dan PDP.

“Pertemuan ini paralel dan memperkuat pertemuan yang sudah dilaksanakan oleh forum sekjen partai,” tegas Ketua DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum kepada INILAH.COM, Selasa (7/4) di Jakarta. Apa sebenarnya agenda di balik ini semua? Berikut ini wawancara lengkapnya:

Apa makna pertemuan yang akan digelar oleh Partai Demokrat dengan mengundang tujuh partai politik, apakah ini tandingan dengan pertemuan kemarin dengan 15 sekjen?

Pertemuan ini pararel dan memperkuat yang kemarin sudah dilaksanakan oleh forum sekjen parpol. Semangatnya adalah berlomba-lomba mendorong dan memastikan penyelenggaraan pemilu yang luber, jurdil, bermartabat, dan berlegitimasi.

Dari undangan yang hadir, mereka adalah partai politik yang dikunjungi Partai Demokrat. Apakah ini upaya mengukuhkan rencana koalisi?

Ya, yang hadir adalah partai-partai yang telah didatangi oleh Partai Demokrat untuk silaturahmi terbuka. Ini adalah tindak lanjut dari silaturahmi yang sudah berjalan, salah satunya adalah untuk mendukung pemilu yg bersih dan bermartabat. Forum ini bukan membahas koalisi. Juga buka forum yang eksklusif atau tertutup bagi partai-partai yang lain.

Jadi kapan koalisi akan dibahas?

Koalisi akan dibahas setelah pemilu legislatif dan sangat terbuka bagi partai-partai sahabat lainnya, misalnya Golkar, PPP, atau bahkan Gerindra dan Hanura. [P1]

No comments: